Sesuai dengan namanya, putri malu memang benar-benar tanaman yang pemalu. Saat disentuh, daunnya langsung menutup. Seolah tak pernah rela untuk dijamah oleh jari lelaki mana pun.
Tentu itu bukan karena ia benar-benar pemalu. Menutupnya daun putri malu semata sebagai bentuk pertahanan diri dari hewan pemakan tumbuhan.
Jika mau ditelaah secara filosofis, putri malu ini seakan menjadi standar role model wanita baik-baik yang senantiasa menjaga harga dirinya, yang selalu menutup saat disentuh.
Kalau kata Bang Jarwo: Jadilah putri malu yang senantiasa menutup saat disentuh, jangan jadi putri mau, yang justru membuka saat disentuh, apalagi sambil bilang “nyoh Mas, demok’en!”