Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Visual Nabati

Asem Londo, Si Asem yang Tidak Ada Asem-asemnya

Redaksi oleh Redaksi
22 Juli 2017
A A
170722 NABATI ASAM BELANDA

170722 NABATI ASAM BELANDA

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Namanya asam belanda, orang Jawa menyebutnya asem londo. Nama ilmiahnya Pithecellobium dulce. Ia buah yang punya nama hasil dari mispersepsi orang jawa. Namanya asem atau asam, tapi rasanya blas tidak ada asam-asamnya, malahan manis seperti permen.

Dinamakan asem londo kemungkinan karena bentuknya mirip asem jowo atau asam jawa (Tamarindus indica), buah yang konsisten dari segi nama, dan rasanya. Penamaan asem londo ini sesuai dengan fisik daging buahnya yang berwarna putih, warna yang zaman dulu bagi orang Jawa (yang berkulit cokelat) identik dengan warna kulit orang Belanda.

Berbeda dengan asem jowo yang banyak digunakan sebagai penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek, si asem londo ini justru jarang digunakan sebagai perasa. Rasanya kan manis, dan untuk perasa manis sudah ada gula. Sungguh, untuk perkara yang satu ini, “jowo” agaknya memang lebih superior ketimbang “londo”.

Nah, karena fungsi dalam perkara makanan terlalu minim, fungsi asem londo yang mungkin bisa dikulik adalah fungsinya sebagai bahan pengobatan. Seperti diketahui, daun asem londo punya manfaat sebagai penyembuh luka luar dan mengobati infeksi.

Asem londo juga banyak digunakan sebagai pohon bonsai. Konon, menurut banyak pencinta bonsai, pohon asem londo ini bagus dijadikan bonsai karena penampilan batangnya yang terkesan tua dan daunnya yang bisa mengecil dengan kompak. Selain itu, perawatannya juga tidak terlalu rewel. Maklum, namanya juga Belanda. Kalau rewel, Amerika namanya.

Asem londo ini punya daun yang banyak dan rimbun, tak heran jika ia banyak ditanam orang sebagai peneduh jalan. Dan mungkin, karena daunnya yang rimbun ini pula, pohon asem londo kerap dianggap sebagai pohon yang wingit lagi angker dan kerap menjadi tempat nongkrong bagi kuntilanak dan genderuwo. Hal yang sebetulnya bagus bagi proses akulturasi. Kapan lagi kan demit Jawa bisa bebas dan aktif nongkrong di pohon Belanda?

Asem londo

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2017 oleh

Tags: asembelandaGenderuwokuntilanaklondo
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

200 Tahun Perang Jawa- yang Tersisa dari Perang Besar MOJOK.CO
Esai

200 Tahun Perang Jawa: Menyusuri yang Tersisa di Selarong, Bagelen, dan Wates

23 Agustus 2025
Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja MOJOK.CO
Malam Jumat

Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja: Tentang Sosok Hantu Perempuan yang Muncul dari Tempat yang Tidak Terduga

22 Mei 2025
Sunardi Hilang Diculik Genderuwo MOJOK.CO
Malam Jumat

Sunardi Hilang Diculik Genderuwo

26 Desember 2024
Suluk Gatoloco dan Serat Darmagandhul, Propaganda Belanda Untuk Menumpas Islam di Jawa mojok.co
Kilas

Suluk Gatoloco dan Serat Darmagandhul, Propaganda Belanda untuk Menumpas Islam di Jawa

17 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.