Aku menganggap, Kota S menjadi kutukan cinta untukku. Aku masih berharap, itu tak akan terjadi.
Tahun 2019, tepat dimana aku menjadi mahasiswa baru di salah satu kampus di Kota S. Kota yang menurut beberapa orang sangat nyaman untuk disinggahi atau hanya sekadar melepas penat dari hiruk pikuk metropolitan.
Senang sekaligus sedih rasanya bisa menjadi mahasiswa baru. Akan tetapi di sisi lain aku harus pisah rumah dengan kedua orang tua.
Lambat laun aku mulai nyaman tinggal di kota S, tidak salah kota ini mendapat predikat kota ternyaman di Indonesia. Ternyata tinggal di perantauan dan pisah rumah dengan kedua orang tua tidak semengerikan itu. Aku mulai aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan tentu teman juga bertambah banyak.
Selain itu aku juga mulai bekerja paruh waktu, lumayan lah bisa menambah uang saku untuk anak kuliahan sepertiku. Kegiatanku pun otomatis bertambah dari yang biasanya hanya kuliah saja. Walaupun kuliah saja sudah lumayan bikin capek, karena aku ikut dalam berbagai kegiatan di kampus.
Menjadi sibuk dan banyak kegiatan adalah hal yang aku sukai sejak bangku SMA. Entah mengapa aku menyukai akan hal itu, sedikit terdengar aneh memang. Bagiku dengan sibuk dan berinteraksi dengan beberapa orang bisa menambah energi.
Mungkin aku kelihatannya seperti ekstrovert tapi sebenarnya tidak juga, karena aku terkadang juga sedikit tidak nyaman di keramaian. Ah entahlah apa sebutan yang lebih tepat untukku.
Aku mulai kepincut dengan orang di Kota S
Tepat di semester dua perkuliahan, aku mulai mengenal seseorang yang bisa untuk dijadikan teman cerita. Sebut saja dengan O, dia adalah kakak tingkatku yang memang asli Kota S ini. Lama-kelamaan kita saling nyaman dan akhirnya jadian, entah bisa disebut pacaran atau bukan. Karena saat dia mengutarakan perasaan aku hanya menjawab “jalanin aja dulu”.
Kata yang menurut orang-orang tidak serius dalam menjalin sebuah hubungan hehe. Memang, karena aku sebetulnya masih menyimpan rasa pada orang lain. Tapi tidak apa, dia bisa kujadikan tempat yang nyaman untuk menjadi teman berkeluh kesah dan bercerita pikirku.
Selang beberapa bulan aku merasa ada yang berbeda dari dia. Aku merasa ada yang aneh dan janggal melihat tingkah lakunya, dan benar saja dia terbukti berselingkuh dengan temanku sendiri.
Merasa dikhianati aku memutuskan untuk menyudahi hubungan ini. Dari awal-pun aku sudah tidak berniat serius dengannya. Ini mungkin awal dari kutukan cintaku di Kota S. Anggap saja ini permulaaan yang sial untukku hahaha.
Rasa yang tanpa kusadari sebelumnya
Setelah putus dengan O aku menjalani hari-hari dengan biasa, memang sedih, tapi sebenarnya biasa saja. Karena memang aku tidak ada rasa dengan O, hanya saja aku merasakan pengkhianatan oleh dua orang yang aku anggap baik sebelumnya.
Aku tidak dekat dengan siapapun setelah putus, bahkan seperti malas untuk membuka hati. Sampai aku tidak menyadari, ada teman sekelasku yang cukup baik dan perhatian denganku. Sebut saja dia dengan U, sosok laki-laki yang banyak diidamkan oleh para perempuan.
Dia adalah sosok yang misterius tapi sebenarnya baik dan sweet di momen-momen tertentu. Kata banyak orang sik, dia tipe cowok yang ada di cerita-cerita Wattpad. Tanpa kusadari ia sering menanyakan kabar hanya untuk memastikanku baik-baik saja.
U juga sering membantuku saat sedang kesusahan. Lama-lama buat kaum dengan love language act of service sepertiku ini luluh juga dengan cowok seperti itu. Aku mulai ada rasa dan berharap dengannya.
Aku mulai sedikit memberikan kode-kode kepadanya, mulai dari kode di status sosmed salah satunya. Dia juga memberikan sinyal yang sama.
Sampai suatu ketika salah satu temanku menanyakan percintaannya karena memang dia tidak terdengar dekat dengan siapapun. U pun menjawab kalau dia ingin serius dan membangun percintaan ketika sudah sukses.
Aku terkejut dan bertanya-tanya mendengar perkataanya, jadi selama ini aku hanya dianggap apa olehnya atau hanya sekadar aku saja yang berharap lebih.
Tahun 2022 tepat di momen wisuda, rasanya sangat cepat harus meninggalkan kota ini. Dan hal yang sedikit berat saat itu, ketika harus berpisah kota dengan U. Dia memberikan kata perpisahan, tapi bagiku bukan seperti kata perpisahan biasa. Kata itu seperti mengisyaratkan sebuah perpisahan untuk selama-lamanya.
Aku mendapatkan pekerjaan dan mulai melupakan semua kenangan di Kota S
Senang rasanya selang beberapa bulan lulus kuliah aku mendapatkan pekerjaan baru, aku diterima bekerja di salah satu bank swasta di kota asalku. Bayang-bayang U memang masih menghantuiku, rasanya masih belum rela untuk berpisah dengan U.
Sampai-sampai ketika aku datang ke kota S seperti merasa jengkel, karena beberapa orang di kota ini telah membuatku sakit hati. Rasanya seperti tidak ingin lagi berurusan dengan orang-orang di kota ini atau bahkan sampai tinggal di kota ini lagi.
Tetapi takdir berkata lain, saat aku sudah pindah kotapun tanpa disangka harus berurusan dengan orang dari kota ini lagi. Setelah aku bekerja, aku kembali berkenalan dan jatuh hati dengan seseorang yang ternyata berasal dari kota S.
Laki-laki ini adalah teller di salah satu bank yang bekerja sama dengan perusahaan tempatku bekerja. Jadi setiap hari aku berinteraksi dengannya untuk urusan pekerjaan. Sebut saja dia dengan inisial D.
Kutukkan cinta dari Kota S?
Awalnya biasa saja bahkan aku sedikit kesal dengan dia, karena dia tipikal orang yang cuek. Selang beberapa minggu dia mulai ngobrol dan bertanya banyak hal tentangku. Mungkin jadi nyambung, karena aku pernah tinggal di kota asalnya.
Aku mulai menaruh rasa ketika dia perhatian saat aku sedang sakit, dan mulai memberikan effort yang lebih untukku. Karena teman-temanku bekerjapun tidak ada yang sepeduli dia pikirku.
Sampai suatu hari dia mengajakku untuk makan siang bersama tetapi aku menolaknya, entah apa yang aku pikirkan saat itu. Dia juga menawarkan pekerjaan di tempat dia bekerja, karena lebih menjanjikan dibanding tempatku bekerja pikirnya.
Lagi-lagi aku menolak tawarannya, karena aku sudah nyaman dengan pekerjaanku saat itu. Lambat laun aku sering berintraksi dengan D, aku mulai nyaman dan menaruh rasa kepadanya. Kurasa dia adalah orang yang paling seru kuajak cerita dan bercanda. Bahkan aku sudah berharap lebih dia adalah yang terakhir untukku.
Hingga kejadian naas menimpaku, aku kecelakaan saat pulang bekerja. Sejak kejadian itu aku memutuskan untuk resign dari pekerjaanku karena suatu hal. Setelah aku resign aku tidak lagi berinteraksi dengan D, apakah ini yang namanya kutukan cinta dari Kota S? Kota ini kembali membuatku kecewa soal cinta.
Rasanya ingin mengeluh dan meluapkan amarah. Ada masalah apa sebenarnya antara diriku dengan kota S. Semoga kota S bukanlah kutukan cinta untukku.
Rizka Amalia Putri Gondangslamet, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah [email protected]
BACA JUGA Punya Pacar yang Lagi Skripsian Itu Nggak Enak, Beneran Nyusahin! dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG
Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg bisa dikirim di sini