Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Uneg-uneg

Derita Mahasiswa Sumatera Makan Nasi Padang di Jogja: Bukan Cuma karena Nasi Pulen dan Sambal yang Manis

Redaksi oleh Redaksi
23 Maret 2024
A A
Derita Mahasiswa Sumatera Makan Nasi Padang di Jogja: Bukan Cuma Nasi Pulen dan Sambal yang Manis MOJOK.CO

Ilustrasi Derita Mahasiswa Sumatera Makan Nasi Padang di Jogja: Bukan Cuma Nasi Pulen dan Sambal yang Manis. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Siapa yang tidak tahu nasi padang? Mungkin hampir seantero manusia di Indonesia pasti tahu. Mulai dari pelosok desa hingga pemukiman perkotaan. Atau barangkali hampir kecenderungan manusia di Indonesia menyukai, walaupun yang menyantap plus suka tidak mesti orang sesuku. Maksudnya di sini, suku minang. Suku Jawa, Melayu, Bugis, Sunda dan banyak lagi lainnya.

Nasi padang merupakan salah satu makanan terbaik yang berasal dari Sumatera Barat. Provinsi yang dijuluki dengan Kampung Rendang. Negeri segudang resep makanan, yang berhasil membuat rendang menjadi salah satu makanan terenak di dunia. Bukan maen-maen. Karena memang olahan rendang berasal dari negeri mereka. Bukan dari Malaysia, seperti yang viral di tik-tok beberapa pekan lalu. 

Just for Information, di sana, di Sumatera Barat, sejauh saya melangkahkan kaki, tidak ada rumah makan berlabel, “Nasi Padang”, yang ada, “Kadai Nasi”, “Ampera”. Hanya di luar Sumatera Barat yang melabelinya dengan rumah makan padang.

Ada hal yang membuat saya sedikit terkejut ketika merantau untuk mengambil studi magister di salah satu kampus Islam di Jogja. Saya kaget ketika melihat nasi padang, yang secara subjektif jauh dari esensi nasi padang itu. Salah satunya istilah “Padang-Jawa”. 

Bagaimana mungkin citra masakan suku Minang gurih nan lamak bertemu dengan masakan Jawa-Jogja yang manis? Saya bukan menjelekkan suku tertentu, tidak. Tidak. 

#Nasi padang kok pulen

Haduh, baru pertama kali menyicipi masakan padang di Jogja, kami orang Sumatera harus menyantap nasi putih pulen, sesuatu yang nggak mungkin ada di Sumatera Barat. Belum makan sudah menjelma menjadi Rene Descrates, berpikir sejenak mengaktifkan nalar, sok kritis. Bagaimana bisa nasi putih pulen dicampur kuah gulai, gak nyambung rasanya? 

Ini bukan nasi padang. Mestinya itu nasi harus sedikit keras, berasnya mesti beras pera, bukan pulen. Kenapa? Karena simpelnya nasi pera dengan guyuran kuah gulai lebih gurih ketimbang nasi pulen. Saya berani bertaruh dah, coba teman-teman pergi ke Sumatera Barat, saya pastikan di kadai nasi masakan padang tidak ada secuil pun nasi pulen seperti yang di Jogja. Indak masuk dalam lambung awak sanak, kata orang Minang

#Nasi padang sambalnya kok manis

Kali ini kita pergi ke sambalnya, biasanya kami menyebutnya dengan istilah “Lado”. Karena menu sudah terpesan, mau tidak mau mesti di makan. Walhasil, sambelnya aduhai manis, tidak gurih. Jauh beda rasanya dengan di Sumatera Barat. Nasi padang, itu paling tidak secara esensi nasi padang sambal mesti ada dua jenis, lado merah dan hijau. 

Sambalnya tidak boleh manis, mesti gurih, asin dan pedas. Tetapi di Jogja tidak demikian, manis, manis dan manis. Tak jarang di beberapa warung nasi padang justru tidak menyediakan sambal. Ini lebih menyedihkan lagi. Orang Sumatera makan gak pakai sambel? Mana bisa. Yang bener aje rugi dong!!!

Baca halaman selanjutnya

#Kuah gulai yang tidak kental dan kurangnya menu bakar-bakaran di nasi padang Jogja

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 25 Maret 2024 oleh

Tags: mahasiswa sumateraNasi Padangrumah makansumaterawarung makan padang
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

banjir sumatera. MOJOK.CO
Mendalam

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO
Aktual

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
warung nasi padang asli, masakan padang.MOJOK.CO
Ragam

Sulit Mencari Masakan Padang di Jogja yang Pas bagi Lidah Orang Minang, Rendang Terasa Manis

15 Agustus 2025
Pertama kali makan masakan di warung nasi padang. Kenyang meski menyesal MOJOK.CO
Kuliner

Pertama Kali Makan di Warung Nasi Padang: Jadi Katrok, Kenyang dalam Penyesalan, Hingga Obati Nasib Malang Masa Kecil

5 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Didikan bapak penjual es teh antar anak jadi sarjana pertama keluarga dan jadi lulusan terbaik Ilmu Komunikasi UNY lewat beasiswa KIP Kuliah MOJOK.CO

Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi

29 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Menyoal nikah siri (tak tercatat di KUA): Sah, tapi jadi ruang untuk pemuas syahwat, dalih perselingkuhan, dan menghindari tanggung jawab semata MOJOK.CO

Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga

29 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.