• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Tolonglah, Menstruasi itu Cuma Siklus Bulanan, Nggak Ada Hubungannya Sama Dosa

Siti Halwah oleh Siti Halwah
9 Agustus 2019
A A
menstruasi

menstruasi

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap menjelang bulan puasa, keluarga selalu bertanya, “kamu bisa ikut puasa pertama apa nggak?” Kalau kebetulan bisa, mereka biasanya cuma manggut-manggut. Bagaimana kalau tidak? Saya sudah siap mendapatkan ceramah agama dan stigma negatif dari sekitar.

Keluarga bahkan tetangga akan memberikan petuah mengenai hukuman dan dosa besar bagi perempuan yang tidak dapat mengikuti puasa di hari pertama. Bagi mereka, perempuan yang tidak dapat berpuasa di awal Ramadan artinya auto-tidak dapat ikut salat Ied saat lebaran.

Petuah yang disampaikan selalu sama, pun kalimat-kalimatnya, seperti, perempuan yang nggak bisa ikut puasa di hari pertama artinya dia berdosa besar. Atau hari raya cuma dua kali dalam setahun, kalau nggak bisa ikut, artinya kamu sedang berdosa besar.

Pertama kali mendapatkan nasihat seperti itu, saya langsung menangis. Maklum, masih SMP dan sedang labil. Saya mulai mengevaluasi diri, apa saja dosa besar yang sudah saya lakukan di tahun kemarin hingga tidak dapat berpuasa di awal. Pemikiran saya bias lalu sampai pada sebuah pertanyaan: mengapa hanya perempuan yang mendapatkan menstruasi sehingga ibadahnya terganggu?

Semakin lama, saya mulai mengetahui bahwa menstruasi hanyalah sebuah siklus periode bulanan bagi perempuan. Hal itu terjadi karena sel ovum yang sudah matang tidak dibuahi, sehingga meluruh. Sudah, itu saja. Singkat, padat dan jelas. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan dosa.

Selain itu, siklus bulanan setiap perempuan pun berbeda, ada yang tetap ada juga yang maju—kadang mundur. Bergantung pada berbagai hal, seperti faktor stres, kelelahan, bergadang, dan lain sebagainya. Jadi, penentuan tanggal setiap bulannya juga berbeda. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan dosa.

Bayangkan saja, setiap kali si merah datang, beberapa perempuan kadang harus merasakan sakit. Saya mengenal teman SMA yang terpaksa harus istirahat setiap awal menstruasi, hal tersebut karena faktor genetik. Jika memaksa masuk, di pertengahan proses pembelajaran ia pasti pingsan. Selalu seperti itu. Dan stigma mengenai dosa besar masih harus menghantui. Di mana keadilan?

Saya bahkan harus membaca banyak artikel baik yang terpercaya sampai yang kurang dapat dipercaya hanya untuk mencari satu hal; korelasi antara menstruasi dan dosa besar. Barangkali saja pernah ada hadist atau ijmak ulama yang menyetujui pendapat ngawur seperti yang berkembang di lingkungan saya. Namun, ternyata nihil. alhamdulillah

Selain mengenai ‘dosa besar’ tadi, stigma negatif mengenai perempuan yang sedang menstruasi juga berkembang di kalangan petani, khususnya petani cabai. Keluarga saya memang tidak bertani cabai, tapi memiliki beberapa pohon cabai di belakang rumah.

Tiap kali saya mau memetik cabai yang sudah merah, biasanya ibu selalu bertanya: ‘Kamu lagi dapet atau nggak?”. Kalau saya menjawab iya, ibu tidak akan mengizinkan saya untuk memetik cabai tersebut. Alasannya benar-benar di luar logika, yaitu takut pohon cabainya mati.

Lah? Apa hubungannya perempuan menstruasi dengan kematian pohon cabai? Apakah perempuan yang menstruasi dapat mengeluarkan zat semacam sianida di tangannya, hingga dapat membunuh pohon cabai ketika dipegang? Lalu, kenapa hanya pohon cabai? Kenapa tidak sekalian pohon sengon yang baru-baru ini dikeluhkan PLN sebagai salah satu penyebab mati listrik di Jabodetabek. Setidaknya, perempuan dapat menjadi pahlawan bangsa dadakan.

Selain itu, di lingkungan saya juga beredar mitos bahwa perempuan yang menstruasi tidak diizinkan untuk membuat tape. Alasannya, tape yang dibuat tidak akan masak. Pernah ketika SMP, sewaktu praktik pembuatan tape, salah satu kelompok gagal. Guru saya kemudian bertanya, apakah ada salah satu dari anggota kelompok yang sedang menstruasi dan ikut membuat?

Waktu itu, salah satu teman saya di kelompok itu memang menstruasi. Dia mengaku dan mendapatkan ceramah dari guru saya mengenai ketidak bolehan membuat tape saat sedang menstruasi. Sungguh, saat itu saya merasa pelajaran Biologi yang diajarkan di kelas sama sekali tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bablas!

Bagaimana perempuan dapat maju dengan optimis kalau urusan menstruasi saja yang dibahas masih seputar dosa mengerjakan ini-itu, tidak boleh melakukan hal-hal yang menurut masyarakat dianggap tabu dikerjakan perempuan mentruasi. Bahkan, di sebagian negara, menstruasi masih dianggap aib sehingga tidak layak diperbincangkan di depan umum.

Padahal ada yang jauh lebih penting, yaitu mengenalkan kesehatan reproduksi bagi perempuan yang sudah mendapatkan menstruasi. Mengajarkan cara merawat tubuh serta bagaimana proses memilih pembalut yang baik untuk menghindari penyakit rahim. Ada banyak hal yang dapat dilakukan dari pada sekadar menuding perempuan yang tidak dapat mengikuti salat Id sebagai perempuan dengan dosa besar.

Tolonglah, menstruasi itu hal yang wajar bagi perempuan sebagai penanda bahwa ia memasuki masa baligh—sama wajarnya seperti laki-laki yang mengalami mimpi basah. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan dosa besar, Maemunah, Bambang! (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: datang bulandosaKritik Sosialmenstruasisanksi sosialWanita

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023
8 Dosa PNS ketika Melakukan Perjalanan Dinas

8 Dosa Besar PNS ketika Melakukan Perjalanan Dinas

6 Maret 2023
4 Dosa Besar Mixue yang Menyusahkan Pelanggan

4 Dosa Besar Mixue yang Menyusahkan Pelanggan

5 Maret 2023
5 Dosa Penjual Mi Ayam yang Jarang Disadari Pembeli

5 Dosa Penjual Mi Ayam yang Jarang Disadari Pembeli

4 Maret 2023
4 Dosa Oknum Air Isi Ulang RO yang Nakal

4 Dosa Oknum Air Isi Ulang RO yang Nakal

18 Februari 2023
4 Dosa Tersembunyi Barista Starbucks yang Perlu Kalian Ketahui

4 Dosa Tersembunyi Barista Starbucks yang Perlu Kalian Ketahui

8 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Patjar Merah

Patjar Merah, Festival Literasi, dan Melawan Mitos

bunga terakhir

Perjumpaan Terakhir: Pada Akhirnya Kita akan Menyusul Mereka

meninggalkan kelas

Alasan-Alasan Siswa Meninggalkan Kelas yang Ada-Ada Saja!



Terpopuler Sepekan

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan
Nusantara

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

oleh Firdaus Ala Illiyyin
25 Maret 2023

Terserah mau pindah ke mana aja, asal nggak ke Lamongan, deh.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!