ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tadarus Al-Qur’an dan Kudapan yang Menyertainya. #Takjilan Mojok06

Iqbal AR oleh Iqbal AR
15 April 2021
A A
ngaji pasaran tadarus al-qur'an ramadan salat tarawih mojok

tadarus al-qur'an ramadan salat tarawih mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu kegiatan ketika bulan Ramadan yang pasti dilakukan adalah tadarus Al-Qur’an, atau membaca Al-Qur’an. Di beberapa tempat, tadarus Al-Qur’an tidak hanya sekadar membaca, tetapi dilakukan dengan pengeras suara. Itu pun tidak hanya sekali dua kali. Biasanya, kegiatan ini dilakukan ketika pagi selesai salat subuh, siang selesai salat zuhur, sore selesai salat asar, dan malam selesai salat tarawih. Pokoknya, hampir setiap waktu kegiatan ini dilakukan.

Ketika bulan Ramadan, tadarus Al-Qur’an ini juga variatif pembacanya. Kadang orang tua, kadang juga anak-anak. Namun tadarus Al-Qur’an ketika bulan Ramadan ini lebih sering dilakukan oleh anak-anak, terlebih lagi di waktu sore dan malam. Sering sekali bersahut-sahutan suara anak-anak mengaji antara masjid satu dengan masjid yang lain, antara musala satu dengan musala yang lain. Nah, ketika tadarus Al-Qur’an, apalagi yang malam hari, satu hal yang pasti ada adalah kudapan, atau makanan yang menyertainya.

Selain sebagai sarana ibadah, tadarus Al-Qur’an ini juga sebagai sarana silaturahmi, sarana berkumpul, atau nongkrong. Berhubung orang-orang sedang berkumpul dan sudah lewat waktu berbuka, maka satu hal yang pasti harus ada adalah kudapan. Maka wajar kalau tadarus Al-Qur’an ketika malam hari itu kadang lebih ramai orangnya. Ya salah satunya karena banyak makanan, sih, selain kegiatan ini lebih enak dilakukan ketika malam hari daripada pagi, siang, atau sore.

Bagi yang sering atau setidaknya pernah melakukan tadarus Al-Qur’an malam hari selepas salat tarawih, pasti sepakat bahwa akan ada berbagai macam kudapan, baik itu makanan ringan sampai makanan berat, yang disajikan. Mulai dari hanya sekadar kopi dan gorengan, hingga nasi kotak, bakso, dan makanan berat lainnya. Macam-macam, lah, pokoknya. Terkadang, makanan ini disajikan sendiri oleh takmir masjid/musala, tetapi lebih sering diberikan oleh tetangga-tetangga sekitar masjid atau musala.

Serba-serbi kudapannya pun sebenarnya ada siklusnya. Begini kalau dipolakan. Ketika pekan pertama bulan Ramadan, kudapan tadarus Al-Qur’an ini masih bermacam-macam. Ada kopi, gorengan, jajan kering dan basah, rokok, dan beberapa kali ada yang mengirimkan makanan berat. Dua pekan pertengahan bulan Ramadan, ini sudah mulai membosankan. Biasanya, kudapan yang ada hanya kopi dan gorengan saja, rokok pun sekali-sekali. Nah, di pekan terakhir ini seakan kembali seperti pekan pertama, yang mana kudapannya bermacam-macam lagi, dan sesekali makanan berat. Seperti itu lah kira-kira siklusnya.

Mengapa saya paham siklus ini, ya karena saya sudah bertahun-tahun cukup rajin ikut kegiatan ini ketika bulan Ramadan, terutama di malam hari selepas tarawih. Saya bahkan sampai hapal kudapan apa yang diberikan tetangga musala. Rumah sebelah utara musala sudah pasti memberi kopi. Rumah depan musala (rumah Pak RW) kalau tidak gorengan, jajanan pasar, atau sesekali makanan berat. Nah, kalau rumah sebelah selatan, biasanya memberi gorengan, atau jajan kering, snack-snack gitu, lah. Ya gimana tidak hapal, lha wong bertahun-tahun polanya nyaris sama, kok.

Biasanya ada semacam tradisi keliling musala ketika tadarus Al-Qur’an. Jadi, di kampung saya, ada empat musala dan satu masjid besar. Kami ini tadarusnya juga menyesuaikan musala terdekat. Nah, biasanya ketika pertengahan bulan Ramadan, kami mulai berkunjung ke musala lain untuk tadarus di sana. Mereka pun sama, akan berkunjung ke musala kami untuk tadarus. Kalau diibaratkan seperti pertukaran pemain, lah. Tapi tidak semuanya, hanya beberapa saja, dan biasanya anak kecil dan remajanya saja.

Keliling musala ini juga jadi kesempatan untuk merasakan sensasi kudapan yang berbeda dari tiap-tiap musala. Ya meskipun menu wajibnya, sih, pasti kopi dan gorengan. Namun, sensasinya masih tetap berbeda ketika kunjungan musala ini. Kudapan paling enak tentunya ketika tadarus di masjid besar, sih. Kopi dan gorengan sudah pasti ada. Lalu ada es buah (sisa takjil), singkong dan pisang rebus, kacang tanah, jajanan pasar, pokoknya lebih lengkap, lah, dari musala-musala kami. Bahkan ketika kami pulang, kami masih disuruh membungkus makanannya, saking banyaknya. Nikmat pokoknya.

Itulah masyarakat Indonesia. Suatu kegiatan yang awalnya sekadar ibadah, kini spektrumnya meluas, menjadi satu budaya yang nyaris pasti dilakukan. Tadarus Al-Qur’an ketika Ramadan juga tidak hanya sebatas pahala mengaji saja, tapi ada juga pahala memberi makanan pada orang-orang yang mengaji. Kita yang mengaji pun mendoakan si pemberi makanan, supaya sehat-sehat dan rejekinya lancar. Ibadah jalan, bermasyarakatnya pun jalan juga.

*Takjilan Terminal adalah segmen khusus yang mengulas serba-serbi Ramadan dan dibagikan dalam edisi khusus bulan Ramadan 2021.

BACA JUGA Tarawih Sepanjang Waktu, Puasa Sepanjang Usia dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 April 2021 oleh

Tags: BudayaRamadanSalat Tarawihtadarus al-qur'anTakjilan Terminal
Iqbal AR

Iqbal AR

Menulis, menulis, menangis

ArtikelTerkait

Demi Menambah Kekhusyukan Ramadanmu, Lagu Ahmad Dhani Berikut Bisa Jadi Pilihan Bagus untuk Didengarkan #TakjilanTerminal16

Lagu-lagu Ahmad Dhani yang Bisa Jadi Pilihan Demi Menambah Kekhusyukan Ramadan. #TakjilanTerminal16

20 April 2021

Kraca, Kuliner Populer Orang Ngapak Pantura dan Banyumasan Tiap Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal22

23 April 2021

Selalu Ada Pihak yang Nelangsa di Acara Buka Bersama

25 April 2021
Tradisi Munggahan: Tradisi Sunda Jelang Ramadan yang Bikin Perut Kembung

Tradisi Munggahan: Tradisi Sunda Jelang Ramadan yang Bikin Perut Kembung

23 April 2020
puasa setengah hari

Puasa Setengah Hari, Baju Baru Setengah Porsi

30 Mei 2019
Di Kampung Saya, Tarawih 8 Rakaat Dianggap Kurang Sopan. #TakjilanTerminal38

Di Kampung Saya, Tarawih 8 Rakaat Dianggap Kurang Sopan. #TakjilanTerminal38

2 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Datsun Go Panca 2015 Adalah Mobil LCGC Pilihan Keluarga Indonesia di Masanya terminal mojok.co

Datsun Go Panca 2015 Adalah Mobil LCGC Pilihan Keluarga Indonesia di Masanya

Flash Sale Shopee Memang Bergerak Lebih Cepat dari Kecepatan Cahaya terminal mojok.co

Shopee dan Masalah yang Bikin Pelanggan Khawatir

Minyak Rambut Urang Aring Adalah Penyelamat Rambut Anak Generasi 90-an terminal mojok (1)

Minyak Rambut Urang Aring Adalah Penyelamat Rambut Anak Generasi 90-an

Terpopuler Sepekan

Jeglongan Sewu: Daya Tarik Malang yang Nggak Masuk Brosur Wisata

Jeglongan Sewu: Daya Tarik Malang yang Nggak Masuk Brosur Wisata

9 Mei 2025
Dosen Muhammadiyah Lebih Layak Jadi Menantu Idaman Dibanding PNS karena Sudah Terjamin Tahan Banting dan Serba Bisa Mojok.co

Dosen Muhammadiyah Lebih Layak Jadi Menantu Idaman Dibanding PNS karena Sudah Terjamin Tahan Banting dan Serba Bisa

12 Mei 2025
Jogja Istimewa, Harga Kosnya Bikin Pusing Kepala harga kos di jogja

Jogja Itu Aslinya Murah, tapi Jadi Mahal Gara-gara (Gaya Hidup) Pendatang

13 Mei 2025
Siswa Bermasalah Itu Dibawa ke Psikolog, Bukan ke Barak Militer, Keberhasilannya Jelas Dipertanyakan!

Siswa Bermasalah Itu Dibawa ke Psikolog, Bukan ke Barak Militer, Keberhasilannya Jelas Dipertanyakan!

7 Mei 2025
4 Alasan Kehilangan Jarjit Adalah Kerugian Besar bagi Serial Upin Ipin

4 Alasan Kehilangan Jarjit Adalah Kerugian Besar bagi Serial Upin Ipin

12 Mei 2025
Bukannya Malas, Orang Jakarta Memang “Dipaksa” Nggak Suka Naik Transportasi Umum Mojok.co

Bukan karena Gengsi, Orang Jakarta Memang “Dipaksa” Nggak Suka Naik Transportasi Umum 

10 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi
  • Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring
  • Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran
  • Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Rusak karena Aremania
  • Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan
  • Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.