Di Kabupaten Semarang, ada satu kecamatan yang mungkin namanya kurang terkenal dibandingkan kecamatan lainnya. Maklum, jarak kecamatan ini dari pusat ibu kota kabupaten sekitar 1 jam perjalanan, sehingga kurang familier di telinga banyak orang. Kecamatan yang saya maksud adalah Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
Kecamatan ini masih asri. Sayangnya, kehidupan di kecamatan ini terasa nanggung, apalagi di zaman sekarang yang semakin berkembang.
Daftar Isi
Sekolah dan fasilitas kesehatan di Susukan Semarang belum merata
Kalau soal fasilitas pendidikan, kecamatan yang terdiri dari 13 desa ini tentu memerlukan sekolah yang bagus dan berkualitas. Sebenarnya di Susukan ada beberapa sekolah negeri, tapi sayang kualitasnya belum merata.
Kalau ditanya di mana sekolah favorit di sini, orang-orang akan menjawab MTs Susukan, atau yang kini diberi nama MTs Semarang. Sejak dulu sekolah ini memang menjadi favorit dan dikenal warga. Sayangnya selain sekolah tersebut, tak ada lagi sekolah yang memiliki kualitas setara. Nggak heran kalau pada akhirnya warga Susukan menyekolahkan anak-anak mereka ke luar kecamatan.
Sementara bicara soal fasilitas kesehatan, di Susukan Kabupaten Semarang ini ada puskesmas. Tapi lagi-lagi karena jarak antardesa di sini cukup jauh, tak semua warga bisa mengakses puskesmas tersebut. Akhirnya warga memilih berobat ke luar kecamatan atau ke rumah sakit sekalian di pusat kota. Soalnya lebih lengkap dan pelayanannya lebih maksimal.
Kehidupan para petani kurang diperhatikan pemerintah daerah setempat
Warga yang tinggal di Susukan Semarang masih banyak yang menggantungkan kehidupan mereka pada alam. Maka tak usah heran apabila kebanyakan warga bertani atau bercocok tanam. Hamparan sawah hijau banyak dijumpai di sini, kebun pun demikian.
Sayangnya, saat ini musim tak menentu dan curah hujan begitu ekstrem. Gagal panen menghantui mereka. Hasil tani yang tak seperti biasa membuat para petani bersedih. Mirisnya lagi, pemerintah daerah juga kurang memperhatikan masalah ini. Seharusnya pemerintah daerah bisa melakukan penyuluhan kepada para petani untuk mendongkrak hasil pertanian atau memberi bantuan agar para petani tetap bisa menanam di periode tanam selanjutnya.
Banyak UMKM di sini
Jangan salah, meskipun kecamatan ini nanggung, banyak UMKM berkembang dan melejit di sini. Salah satu contoh yang terkenal di sini adalah industri kerupuk bawang yang berkembang di Desa Ketanggen. Di desa ini banyak pengusaha kerupuk bawang yang menjual produknya dan sudah terkenal ke luar kabupaten.
Selain itu ada juga usaha konveksi di Desa Deresan. Masih banyak lagi UMKM lainnya di sini yang tetap maju dan berkembang.
Hiburan warga Susukan Semarang: nonton bus di pinggir tol
Meskipun letaknya cukup jauh dari ibu kota kabupaten, selalu ada hiburan bagi warga di Susukan. Kebetulan kecamatan ini dilewati tol Semarang-Solo, jadi warga yang butuh hiburan sejenak bisa melipir ke pinggiran tol untuk melihat matahari terbenam dan juga bus serta kendaraan besar yang lalu-lalang di jalan tol. Kedengarannya aneh, tapi begitulah kegiatan warga Susukan di sore hari.
Meski menyimpan kekurangan, Susukan Semarang tetap jadi tempat yang nyaman untuk bermukim. Tapi saya nggak menyarankan orang-orang yang menginginkan kehidupan gemerlap tinggal di sini.
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Hal yang Bikin Saya Kangen Semarang dan Ingin Kembali ke Sana.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.