Saya baru saja membaca artikel tentang Kota Surabaya yang disebut-sebut sebagai kota paling nyaman di Jawa Timur asal tukang parkirnya disingkirkan. Dalam artikel tersebut ditulis alasan yang membuat Surabaya nyaman adalah fasilitas lengkap, gaji tinggi, dan ragam kulinernya. Mungkin Mas Adhitiya Prasta Pratama yang menulis artikel tersebut masih mahasiswa. Kalau statusnya buruh mah beda cerita, Surabaya tetap membuat kelas pekerja nelangsa juga.
Soal kuliner, bolehlah kita sebut Surabaya kaya. Tapi, soal gaji tinggi? Yo sek’talah, jangan terburu-buru menyimpulkan seperti itu. Kalau kita bandingkan UMK Surabaya dengan UMK Kabupaten Bojonegoro memang Surabaya lebih tinggi. Akan tetapi, kalau kita bandingkan UMK Kota Pahlawan dengan biaya hidup di sana sendiri, nilainya menjadi nggak tinggi lagi.
Gaji UMK susah punya rumah di Surabaya
Percayalah, kalau gaji kalian hanya UMK Surabaya, meski setiap hari makan nasi dan garam, kalian nggak akan mampu membeli rumah di Surabaya, kecuali rumah tersebut warisan orang tua atau hadiah dari Tuhan. Saya nggak ingin menakut-nakuti, tapi begitulah faktanya.
Kita ambil contoh perumahan di sekitar kampus UNESA Ketintang—sepertinya banyak penulis Terminal Mojok kuliah di sini—misalnya saja perumahan Sakura Regency. Harga rumah di sini yang paling murah Rp2 miliar, rata-ratanya Rp2,8 miliar. Kalau UMK-nya Rp4,7 juta, apakah bisa membeli rumah seharga Rp2,8 miliar tersebut?
Mari kita hitung-hitungan sederhana, anggap saja kita hanya mengeluarkan uang makan dan biaya hidup lainnya sebesar Rp700 ribu, sisa Rp4 juta kita pakai untuk membayar cicilan rumah. Kalau harga rumahnya Rp2,8 miliar, berarti dengan uang Rp4 juta kita buutuh wakt 700 bulan atau 58 tahun untuk mencicil rumah tersebut.
Apakah ada bank yang akan memberikan tenor sepanjang itu? Lagi pula harga Rp2,8 miliar tersebut adalah harga rumahnya, belum sama bunga, lho. Jadi, kalau gaji kalian hanya UMK Surabaya, memang sebaiknya nggak perlu bermimpi tinggi bisa membeli rumah di Sakura Regency. Takutnya nanti malah stres sendiri.
Baca halaman selanjutnya: Pekerja Surabaya beli rumah di daerah pinggiran…