Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Sisi Gelap Kota Solo

Maulana Adhi Nugraha oleh Maulana Adhi Nugraha
14 Juni 2022
A A
Sisi gelap Kota Solo. (Unsplash.com)

Sisi gelap Kota Solo. (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Belum lama ini, saya menonton sebuah video dari Asumsi berjudul “Distrik Solo: Mencari Wajah Asli Solo”. Video yang diunggah di YouTube Asumsi tersebut mengingatkan saya akan salah satu sisi gelap Kota Solo.

Kota Solo, dikenal karena keramahan penduduknya, penduduknya yang santai menjalankan aktivitas sehari-hari, sampai Presiden Indonesia yang kebetulan dari sana. Namun, di balik itu, ada sebuah sisi gelap yang kini tak lagi menjadi rahasia, baik untuk penduduk Solo Raya, maupun Indonesia. Sisi gelap tersebut kita kenal sebagai masifnya konsumsi daging anjing.

Olahan kuliner daging anjing seolah sudah menjadi hal yang biasa di Solo. Warungnya mudah ditemukan. Biasanya menggunakan brand “rica-rica” atau “sate jamu”. 

Bagi orang awam, apalagi yang bukan asli Solo, akan mengira ini adalah varian jamu yang diolah dengan cara di sate atau dimasak rica-rica, padahal bukan. Kata “jamu” di sini adalah kata ganti untuk daging anjing. Konon, rasa hangat di dalam tubuh yang muncul setelah mengonsumsi daging anjing membuatnya disamakan seperti jamu.

Untuk menggambarkan betapa masifnya konsumsi daging anjing di Solo, berdasarkan data dari Koalisi Dog Meat Free Indonesia, per 2019, ada 82 warung yang mengolah daging anjing di sana. Setiap harinya, warung-warung ini bisa mengolah empat sampai tujuh ekor anjing. Dengan total 13.700 ekor anjing dijagal tiap bulannya di Solo Raya. Daging-daging ini tidak hanya dipasok dari Solo saja. Saking tingginya peminat, daging anjing juga dipasok dari Jawa Barat dan Jawa Timur.

Dengan masifnya konsumsi daging anjing di sini, saya sarankan untuk memberi pengawasan ekstra ke anjing-anjing peliharaan kalau tak mau anjing-anjing kesayangan kalian berakhir di tukang jagal anjing nantinya.

Sejarah kebiasaan mengonsumsi daging anjing ini bermula pada akhir 1800an. Bermula dari mabuk-mabukan sambil ngemil daging anjing yang lama kelamaan menjadi sebuah kebiasaan. Hal ini juga dicatat oleh Bromartani, sebuah majalah berbahasa jawa, edisi 25 Agustus 1881 yang mengisahkan Tionghoa mabuk sambil makan daging anjing.

Maraknya konsumsi daging anjing di sini juga didorong oleh khasiat daging anjing untuk menambah keperkasaan pria, menyembuhkan asma, menyembuhkan demam berdarah, dan menyembuhkan sakit kulit. Semua khasiat tadi yang sebenarnya berupa mitos, malah mengonsumsi daging anjing dapat meningkatkan potensi tertular virus rabies. Selain itu, di dalam daging anjing juga terdapat bakteri-bakteri jahat seperti Salmonella dan E. Coli yang berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga:

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

Desakan untuk membuat regulasi pelarangan konsumsi daging anjing di Solo pun muncul. Sayangnya, Pemkot seolah tak berdaya menghadapi masalah ini. 

Hingga saat ini, Pemkot belum membuat regulasi yang secara tegas melarang perdagangan daging anjing di Solo. Sejauh ini, Pemkot baru bisa melakukan pengawasan melalui dinas terkait untuk memastikan daging anjing yang beredar aman dikonsumsi. 

Untuk permasalahan ini, Solo kalah dengan daerah tetangganya, Karanganyar. Pemkab Karanganyar telah mengeluarkan aturan pelarangan penjualan daging anjing. Agar pelarangan dapat terjadi tanpa adanya pergolakan, Pemkab Karanganyar memberikan ganti rugi sebesar lima juta rupiah kepada pedagang yang mau beralih profesi dari penjual daging anjing. 

Sebuah solusi yang bisa ditiru oleh Pemkot Solo daripada curhat ngeluh mumet dan malah menanyakan balik solusinya ke masyarakat. Seorang pemimpin, bukankah harus bisa memberikan solusi atas masalah yang terjadi di wilayah yang ia pimpin bukan? Kalau nggak mau mumet, mending balik jadi pengusaha saja. Nggak mumet. Paling mumet kalau pas omsetnya turun.

Jadi, kapan kebiasaan ini menghilang dari peradaban masyarakat Solo? Nggak ada yang tau pasti. Yang jelas, sebagai masyarakat, saya cuma bisa menekan Pemkot agar bisa membuat kebijakan yang bisa menekan perdagangan daging anjing. 

Lagian ada daging ayam, sapi, atau kambing yang lebih aman kenapa harus makan daging anjing, hewan yang dikenal patuh dan setia terhadap pemiliknya. “Sungguh ter-la-lu”, kalau kata Bang Rhoma.

Penulis: Maulana Adhi Nugraha

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Kiat Memahami Perbedaan Solo, Surakarta, Solo Baru, dan Kartasura.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Juni 2022 oleh

Tags: daging anjingKota SoloSolo Rayasurakarta
Maulana Adhi Nugraha

Maulana Adhi Nugraha

Hanya seorang manusia biasa dengan kehidupan yang biasa pula.

ArtikelTerkait

Stasiun Solo Balapan, Arena Balap Sesungguhnya bagi Warga Solo

Stasiun Solo Balapan, Stasiun Terpadat yang Jadi Arena Balap Warga Solo

3 Februari 2024
UNS, Kampus Terbaik di Solo yang Bikin Salah Paham (Unsplash) kampus di Solo

3 Salah Paham Tentang Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo yang Sering Bikin Bingung Calon Mahasiswa

18 Oktober 2023
5 Hal Tidak Menyenangkan di Solo yang Sering Bikin Wisatawan Kapok

Kenapa Jalanan Solo Selalu Macet Padahal Kotanya Tidak Segede Jakarta?

25 November 2025
3 Keunikan Kota Solo yang Nggak Mungkin Ditiru Kota Lain (Unsplash)

3 Keunikan Kota Solo yang Nggak Mungkin Ditiru dan Diterapkan Kota Lain karena Bakal Jadi Aneh dan Ambyar

12 Mei 2024
3 Keunikan Kota Solo yang Nggak Mungkin Ditiru Kota Lain (Unsplash)

5 Hal yang Seharusnya Jadi Perhatian bagi Orang dari Luar Kota Solo, Jangan Cuma Ngomongin Harga Makanan Murah doang!

4 November 2024
BTC Solo Dulu Ramai dan Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

BTC Solo Dulu Ramai dan Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

25 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.