Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Sisi Gelap Kedai Kopi Jogja: Ganti Barista Tiap 3 Bulan demi Cuan

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
7 Oktober 2021
A A
Minum Kopi Itu Biasa Saja, Nggak Usah Dibikin Ribet dan Diromantisasi kopi artisan kopi senja barista kasta minum kopi terminal mojok.co

Minum Kopi Itu Biasa Saja, Nggak Usah Dibikin Ribet dan Diromantisasi kopi artisan kopi senja barista kasta minum kopi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Segelas kopi yang saya nikmati kini berasa lain. Memang sih enak, apalagi pakai campuran sirup rum. Tapi, ada rasa yang lain. Bukan rasa yang pernah ada juga, toh saya bebal urusan hati. Tapi, rasa getir melihat kejamnya persaingan kedai kopi di Jogja. Dan bisa jadi, di daerah lain juga sama.

Namanya bisnis kopi pasti mengejar pelanggan. Kecuali Anda berniat buka usaha untuk mengisi waktu luang. Kunci keberhasilan kedai kopi adalah dengan ramainya konsumen. Jika bisa, selalu ada konsumen baru yang datang dan menjadi pelanggan.

Nah karena mengejar pelanggan, banyak cara dilakukan. Bisa dengan influencer yang saya lihat nggak ngaruh-ngaruh banget. Bisa bakar-bakar uang dengan memberi diskon. Bisa dengan membuat perhelatan seni. Atau membangun ruang kreatif agar banyak pengunjung datang.

Tapi, ada satu cara yang bisa dipakai. Meskipun cara ini terkesan kejam, namun efektif. Cara ini hanya bisa dipandang dari kacamata grafik keuntungan saja. Sebab, kalau pakai kacamata hak pekerja dan kemanusiaan, jelas ra mashok blas.

Saya mendapat insight ini ketika nongkrong dengan partner yang jadi adik saya, Yakobus. Tepatnya di sebuah coffee shop kekinian di Jogja Utara. Kebetulan, si owner ini memang kawan Yakobus saat kuliah. Yah itung-itung ngopi mahal ketika awal bulan.

Sang owner pun segera bergabung di meja kami. Sebut saja namanya Bagas. Langsung saja Yakobus sibuk ngobrol dengan Bagas. Saya sih sibuk mainan Twitter mempertahankan argumen. Pembicaraan mereka tiba-tiba mencuri pendengaran saya.

“Cuy, barista baru lagi?” Tanya Yakobus. Bagas pun membenarkan dan menyatakan sudah biasa gonta-ganti barista. Paling setiap tiga bulan selalu ada barista masuk dan keluar. Tentu saya ikut terpancing. Apa tidak menjadi hal buruk ketika turnover begitu tinggi?

Saya berpikir, tiga bulan itu masa probation. Selama masa itu, barista masih belajar dan adaptasi di lingkungan kerja baru. Meskipun barista berpengalaman, bukankah lingkungan baru tetap butuh penyesuaian. Apalagi bicara gramasi menu. Pokoknya saya kekeh kalau gonta-ganti barista akan merugikan perusahaan.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Bagas malah terkekeh. Dan saya yakin suara kekehan dan diskusi kami juga didengar barista Bagas. “Gapapa, Mas, yang penting bawa kustomer ke sini,” jawab Bagas. Blio menjelaskan, fungsi barista sekarang itu membawa pelanggan baru ke kedai kopi.

Tapi, membawa pelanggan ini bukan karena racikan kopi mereka. Bahkan keramahan pun bukan cara utama mendatangkan pelanggan baru. Yang dicari Bagas adalah relasi dari si barista. Menurut Bagas, barista biasanya punya relasi pertemanan yang luas. “Barista itu sudah kayak selebgram kok, Mas, banyak massanya,” ujar Bagas.

Maka dari itu, Bagas sangat memperhatikan media sosial calon barista. Dari followers dan interaksi di media sosial. Apalagi Instagram, pasti akan jadi syarat utama Bagas menerima barista. Kalau famous dan terlihat banyak teman, pasti akan diterima.

“Style sama skill itu nomor dua mas. Yang penting bawa konsumen baru,” ujar Bagas. Para barista ini diminta membawa teman-temannya nongkrong. Sudah pasti, perputaran uang di kedai Bagas jadi berjalan. Tapi mengapa hanya tiga bulan?

Kuncinya adalah kejenuhan. Ketika sudah tiga bulan, teman si barista akan mulai jenuh untuk nongkrong di tempat yang sama. Untuk tetap mempertahankan penjualan, tentu harus ada pelanggan baru. Siapa yang membawa? Ya barista baru.

“Tidak harus dipecat mas. Cukup dibuat tidak nyaman kerja di sini. Nanti juga keluar sendiri.” ujar Bagas lagi. Setelah si barista keluar, dimulai lagi pola recruitment mengerikan ini. Saya tidak berlebihan, tapi memang ini mengerikan. Sebab, para barista ini harus terjebak pusaran permainan bisnis demi bertahan hidup (dan filosofi) sebagai barista.

Tambah Bagas, ini sudah rahasia umum di kedai kopi Jogja. Terlalu banyak kedai yang menggunakan teknik seperti Bagas ini.

Akhirnya saya bisa memahami fenomena ini. Memang saya lihat, beberapa kedai kopi di Jogja sering gonta-ganti barista. Apalagi kedai baru dan bertema modern yang menjemukan. Dan saya melihat sendiri, bagaimana setiap barista punya “geng” yang nongkrong di tempat dia bekerja. Jadi ini tekniknya.

Tapi, saya belum puas. Saya angkat lagi perkara adaptasi kerja. Kan harus kembali mendidik barista setiap tiga bulan. Jawaban Bagas menohok, “Halah, Mas. Bikin kopi susu kayak gini itu gampang. Nggak harus barista ahli.”

Saya kembali menyesap kopi susu rum yang makin aneh rasanya. Rasanya kini bercampur kompleksitas bisnis yang tidak kenal belas kasihan. Bercampur getir aroma merendahkan seni yang dikerjakan seorang barista. Dan bercampur kecewa terhadap rendahnya perlindungan terhadap pekerja nonformal seperti barista ini. 

Memang bajingan ketika sebuah seni masuk dunia industri penuh kapital!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: baristaBisnisJogjaKedai Kopikeuntungan
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

kenapa UMP Jogja rendah titik kemacetan di jogja lockdown rekomendasi cilok di Jogja Sebenarnya Tidak Romantis Jika Kamu Cuma Punya Gaji UMR dawuh dalem sabda pandita ratu tugu jogja monarki mojok

Stop Menganggap Hidup di Jogja Itu Lebih Murah

29 Desember 2020
4 Alasan Orang Jogja Malas ke Malioboro

4 Alasan Orang Jogja Malas ke Malioboro

11 November 2024
Biaya Admin Makin Mencekik, Mending Jadi Tukang Parkir Indomaret daripada Jualan di Marketplace

Biaya Admin Makin Mencekik, Mending Jadi Tukang Parkir Indomaret daripada Jualan di Marketplace

20 Februari 2024
3 Minuman Pesanan Pelanggan yang Bikin Barista Full Senyum

3 Minuman Pesanan Pelanggan yang Bikin Barista Full Senyum

19 Januari 2025
Kedai Kopi Sasetan: Modal Cekak, Untungnya Bikin Dompet Membengkak kopi murah

Kedai Kopi Sasetan: Modal Cekak, Untungnya Bikin Dompet Membengkak

20 Agustus 2022
Apa Itu Klitih? Panduan Memahami Aktivitas yang Mengancam Nyawa Ini terminal mojok.co

Apa Itu Klitih? Panduan Memahami Aktivitas yang Mengancam Nyawa Ini

30 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.