Daftar Isi
#3 Pasang poster bernuansa sindiran
Ide memasang poster ini saya dapat ketika numpang menggunakan toilet Indomaret. Di tembok kamar mandi ada kertas bertuliskan, “Sudah lega belum? Kalau sudah, jangan lupa belanja juga, ya! Terima kasih.” Bayangkan, saya yang buang hajat, tapi mereka yang terima kasih. Gara-gara itu, saya jadi belanja biar nggak merasa bersalah.
Menurut saya, konsep serupa juga bisa diterapkan di kafe dan warung kopi. Nggak perlu menggunakan sindiran keras dan kasar. Contohlah Indomaret, sindirannya sopan dan nggak menyudutkan, tapi berhasil bikin saya nggak enak hati. Para pemilik kafe, segera copot poster quotes sok romantis itu, lebih baik diganti dengan poster sindiran, lebih bisa mendatangkan cuan.
#4 Biaya tambahan untuk yang mau ngecas laptop di kafe
Terus terang saya heran dengan kafe dan warung kopi, terutama yang skalanya menengah ke bawah, nggak menerapkan biaya tambahan bagi yang mau ngecas laptop. Padahal, sejauh pengetahuan saya, banyak warkop sudah menerapkan sistem ini. Pelanggan akan dikenakan biaya tambahan sekitar Rp3.000–5.000 per orang kalau mau ngecas laptop.
Saya yakin peraturan kayak gini nggak akan bikin bisnis auto sepi. Buktinya warkop yang menerapkan aturan itu masih ramai sampai sekarang. Lagi pula, peraturan seperti ini seharusnya wajar diterapkan agar orang-orang jadi lebih bijak menggunakan listrik. Selain itu, pemasukannya juga lumayan untuk membantu menutup biaya listrik bulanan.
#5 Jangan ragu, langsung tegur!
Saya tahu betul kalau pembeli adalah raja, tapi tolong diingat, kalau raja yang semena-mena tetap layak dikudeta. Jadi, kalau pihak kafesudah melakukan beberapa upaya, tapi masih saja ada mahasiswa yang ngeyel, langsung tegur saja! Tapi ingat satu hal, tegur dengan sopan ya. Jangan sampai warung kopi kalian jadi konten yang meme-able. Bisa merusak branding kalau seperti itu.
Semakin ke sini, oknum mahasiswa seperti itu kian banyak dan bermuka tebal, strategi kode-kode seperti mengambil gelas bekas sudah nggak mempan. Sudah saatnya kafe atau warung kopi menyiasati keberadaan mereka, demi kenyamanan dan keselamatan bisnis.
Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Cafe Hidden Gem Jogja Meresahkan Warga Kampung, Jalanan Jadi Padat dan Berisik
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.