Kota Purwokerto merupakan salah satu kota yang terletak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Luas wilayah ini mencapai 38,58 kilometer persegi dengan ketinggian 184 meter di atas permukaan laut.
Purwokerto sendiri adalah ibu kota Kabupaten Banyumas. Kota ini memiliki julukan Satria yang merupakan akronim dari Sejahtera, Adil, Tertib, Rapi, Indah, Aman. Alasan lain kota ini disebut sebagai Kota Satria adalah banyaknya pahlawan yang lahir di kota ini.
Pahlawan yang terkenal antara lain, Jendral Besar Sudirman, Adipati Wirasaba, dan Joko Kaiman. Secara historis, Purwokerto memiliki sejarah panjang. Maka, sudah selayaknya Kota Satria ini menjadi kabupaten terpisah dari Banyumas.
Saatnya Purwokerto pisah dari Banyumas
Daerah tempat saya mukim (baca: Purwokerto) memiliki berbagai hal yang dimiliki anak Jaksel. Di antaranya, HokBen, KFC, McD, Starbucks, hingga kios es krim berwarna merah yang ada di setiap gang. Bahkan, di Purwokerto, sudah ada lima kios es krim berlogo boneka ini.
Purwokerto punya banyak mal berdiri menjulang dengan kokoh layaknya keadilan gedung pencakar langit di Indonesia. Seperti, Rita Super Mall, Moro, Bunto’s Mall, dan Rita Pasaraya. Hotel bintang empat dan lima bertebaran. Kalian nggak bakal bingung nyari tempat bermalam. Beda kalau kalian ada di Banyumas. Susah banget nemu penginapan.
Saya juga nggak kesulitan kalau mau menonton film terbaru. Purwokerto punya dua bioskop yang sering saya jadikan pelarian dikala jenuh dengan tugas kampus yaitu, CGV RSM dan Rajawali Cinema. Bahkan, Rajawali Cinema acap trending di Twitter lantaran promosi filmnya menggunakan poster lukisan tangan.
Hal ini mungkin hanya satu-satunya di Indonesia. Kalau di Banyumas, boro-boro bioskop, adanya cuman layar tancap di Alun-Alun Banyumas. Itu saja dipasang hanya saat hari-hari penting.
Baca halaman selanjutnya
Fasilitas publik yang mumpuni ketimbang Banyumas…