ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Ribetnya Punya Dosen Terkenal, tapi Suka Bikin Statement Aneh di Medsos

Kuncoro Purnama Aji oleh Kuncoro Purnama Aji
28 Juni 2021
A A
Ribetnya Punya Dosen Terkenal, tapi Suka Bikin Statement Aneh di Medsos terminal mojok.co

Ribetnya Punya Dosen Terkenal, tapi Suka Bikin Statement Aneh di Medsos terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika BEM UI membuat sebuah karikatur berjudul “Jokowi: The King of Lip Service”, saya dibuat takjub dengan twit salah satu dosen UI. Ia yang justru menyebut bahwa anggota BEM UI tersebut nggak pintar. Bahkan beliau juga menilai mahasiswanya terlalu pandir, dan mempertanyakan apakah mahasiswa tersebut masuk UI karena nyogok. Lah, kok gitu, sih? Sebagai dosen, kok, fasis gitu.

Saya tidak tahu apa alasan beliau yang malah menyudutkan mahasiswanya. Apakah ada kepentingan yang ingin beliau capai, saya tidak tahu. Namun, ketika ada mahasiswa yang bersuara, lalu dikritik oleh dosennya sendiri karena berbeda pandangan, apa yang mau dikata?

Jika saya kebetulan adalah mahasiswanya, lebih baik saya pindah kampus, sih. Buat apa kuliah di kampus keren, tapi dosennya terlalu bias begitu. Mending kuliah di kampus biasa aja, tapi antara dosen dan mahasiswanya saling menghormati. Bukankah begitu? Ya, meskipun keputusan untuk pindah kuliah juga bukan keputusan mudah, sih.

Bagi saya, dosen yang akan saya hormati itu harus mempunyai dua hal. Pertama, adalah sosok yang dapat menginspirasi mahasiswanya. Kedua, adalah sosok yang jarang ngasih tugas. Saya tidak peduli punya dosen yang terkenal di media sosial atau sering nongol di acara TV. Buat apa terkenal kalau suka memberikan statement aneh di media sosial? Apalagi menyebut mahasiswanya sendiri nggak pintar. Bukankah sangat menyebalkan punya pengajar yang seperti itu?

Lagi pula punya dosen terkenal itu apa, sih, enaknya? Palingan cuma kelas sering kosong karena ditinggal syuting. Mungkin saya akan bangga jika punya dosen terkenal karena karya dan opininya dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik. Akan tetapi, kalau beliau terkenal karena opini ramashoknya, buat apa? Yang ada malah bikin malu.

Ada hal yang membuat saya penasaran dengan dosen tersebut. Seperti apa sih posisi dosen tersebut di mata para mahasiswanya? Apakah para mahasiswa tetap ikhlas untuk mengikuti kelasnya? Saya juga penasaran, apakah para mahasiswanya tetap menaruh hormat dengan beliau? Atau justru pura-pura “baik” tapi sebetulnya kesal dengan beliau?

Walaupun saya tidak punya dosen yang demikian, tapi saya bisa membayangkan betapa nyusahinnya punya dosen yang kayak gitu.

Pertama, pembelajaran yang disampaikan oleh dosen semacam ini bisa jadi akan sulit diterima. Mungkin ada mahasiswa yang bisa membedakan dalam memperlakukan dosen di dalam kelas dengan di luar kelas. Ada mahasiswa yang mengambil sikap, ketika di dalam kelas mereka tetap menghormatinya sebagai pengajar. Namun, ketika di luar kelas mereka memperlakukan selayaknya manusia yang punya pendapat berbeda.

Di sisi lain, ada banyak orang yang menyamakan pandangannya terhadap beliau, baik itu di dalam maupun di luar kelas. Jika para mahasiswa sudah kehilangan rasa hormat kepada si dosen, tentu semua hal yang diucapkan beliau ketika dalam kelas hanya dianggap angin lalu. Rasa tidak percaya ataupun tidak nyaman dapat membuat mahasiswa sulit untuk menerima petuah darinya. Baik sebagus dan seilmiah apa pun petuah tersebut.

Kedua, jika beliau menjadi pembimbing skripsi, pasti kelarnya lama. Pasti sebelum memulai skripsi kita ditanya dulu posisi preferensi politik kita ada di mana. Apakah sejalan dengan beliau atau berseberangan. Jika sejalan, lanjut. Jika tidak, stop sampai di situ.

Jika demikian, bukankah akan lebih nyaman punya dosen yang “biasa aja”? Paling tidak, konsentrasi dosen “biasa aja” tidak akan terpecah sana-sini. Mahasiswa juga bisa menjadi lebih kritis dan terbuka pikirannya. Pikiran mahasiswa tidak tertutup karena dosennya terlalu bias dengan preferensi politiknya.

BACA JUGA Susahnya Punya Dosen yang Pro Presiden, tapi Selalu Merasa Netral dan tulisan Kuncoro Purnama Aji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 November 2021 oleh

Tags: Dosendosen terkenalMedsosPojok Tubir Terminal
Kuncoro Purnama Aji

Kuncoro Purnama Aji

Pengais rezeki.

ArtikelTerkait

Keadilan Sosial bagi Member Holywings yang Dapat Vaksin terminal mojok.co

Keadilan Sosial bagi Member Holywings yang Dapat Vaksin

1 Juli 2021
Pentingnya Kerja Cerdas dan Work-Life Harmony agar Ngarso Dalem Nggak Kerja 24/7 terminal mojok.co

Pentingnya Kerja Cerdas dan Work-Life Harmony agar Ngarso Dalem Nggak Kerja 24/7

5 Juli 2021
Dosen Ideal yang Bisa Membantu Mahasiswa Akhir Lulus Segera terminal mojok.co asisten dosen

Pengalaman Saya Nekat Menjadi Asisten Dosen Ilegal: Kena Damprat Petugas Lab hingga Diangkat Jadi Asisten Resmi

22 Februari 2024
4 Rekomendasi Tokoh yang Pas sebagai Brand Ambassador GoTo terminal mojok.co

4 Rekomendasi Tokoh yang Pas sebagai Brand Ambassador GoTo

28 Mei 2021
Membela secara Historis Orang-orang yang Mematikan Fitur Centang Biru WhatsApp terminal mojok.co

Membela secara Historis Orang-orang yang Matikan Fitur Centang Biru WhatsApp

30 Juli 2021
jerinx musik hardcore rock post hardcore punk mojok

Jerinx, Nora, dan Kemarahan yang Salah Sasaran

23 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Drama-drama yang Saya Nantikan di Masterchef Indonesia Musim Delapan terminal mojok.co

Drama-drama yang Saya Nantikan di MasterChef Indonesia Musim Delapan

'Samurai Deeper Kyo', Manga Underrated yang Sangat Saya Rekomendasikan terminal mojok.co

'Samurai Deeper Kyo', Manga Underrated yang Sangat Saya Rekomendasikan

clear coffee cisadon kebun kopi biji kopi arabica robusta mojok

Mencoba Clear Coffee, Kopi Bening Tanpa Ampas yang Masih Beredar secara Terbatas

Terpopuler Sepekan

Wisuda TK Tradisi Paling Nggak Penting dan Buang Duit, Lebih Baik Dihapus Aja Mojok.co wisuda sekolah

Sebagai Guru, Saya Sepakat dengan Dedi Mulyadi, Wisuda Sekolah Dihapus Saja, Ribet dan Banyak Masalah!

8 Mei 2025
Saya Tidak Pernah Menyesal Terlahir di Madura yang Punya Citra Buruk Mojok.co

Derita Menjadi Orang yang Lahir di Madura dan Memikul Citra Buruk, tapi Saya Tidak Pernah Menyesal

8 Mei 2025
Stasiun Jatinegara Menyimpan Banyak Kenangan, tapi Sayang Trotoarnya Pesing

Stasiun Jatinegara Menyimpan Banyak Kenangan, tapi Sayang Trotoarnya Bau Pesing

9 Mei 2025
Siswa Bermasalah Itu Dibawa ke Psikolog, Bukan ke Barak Militer, Keberhasilannya Jelas Dipertanyakan!

Siswa Bermasalah Itu Dibawa ke Psikolog, Bukan ke Barak Militer, Keberhasilannya Jelas Dipertanyakan!

7 Mei 2025
Keanehan di Bantul Nggak Ada Apa-apanya Dibandingkan Keanehan di Kabupaten Cilacap

Cilacap, Kabupaten Terluas di Jawa Tengah sekaligus Kabupaten yang Paling Membingungkan

13 Mei 2025
Sejarah Sunyi Karangmalang Sleman, Dusun yang Terlihat Semenjana, padahal Pencetak Sarjana Terbanyak di Indonesia gelar sarjana

Punya Ijazah Sarjana dan Segudang Pengalaman Nggak Jadi Jaminan Dapat Kerja, Saya Tetap Miskin dan Krisis Keuangan

8 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Setelah Tidak Pernah Naik Bus, kini Saya Menyesal Mencoba Naik Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class
  • Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi
  • Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring
  • Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran
  • Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Rusak karena Aremania
  • Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.