Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

PHK 240 Karyawan di Jogja: Mempertanyakan Janji Tak Ada Kemiskinan di Sumbu Filosofi

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
14 September 2022
A A
PHK 240 Karyawan di Jogja: Mempertanyakan Janji Tak Ada Kemiskinan di Sumbu Filosofi

Jalan Malioboro (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Gajah bertarung, pelanduk mati di tengah-tengah. Saya kira, tak ada ungkapan yang lebih tepat untuk menggambarkan PHK 240 karyawan imbas dari Pemda DIY mengambil alih Mal Malioboro dan Hotel Ibis. Mereka tak bertarung, sebenarnya. Tapi, ketika dua “balung gedhe” punya urusan dan kroco yang jadi imbas, apalagi ungkapan yang lebih tepat?

Secara singkatnya, gegeran ini bermula ketika PT YIS yang sebelumnya menjadi pengelola dua tempat ini tidak bisa memperpanjang kontrak kembali. Maka dengan masa habisnya kontrak, dua unit yang jadi landmark Jalan Malioboro ini dimiliki Pemda Jogja.

Ini sesuai dengan janji Sultan, bahwa tak akan ada kemiskinan di sumbu filosofi Jogja. Sebab, orang miskinnya disuruh pergi dari sumbu filosofi.

Sejak malam sebelum PHK 240 karyawan, sudah banyak suara ketakutan. Beberapa viral melalui Twitter. Saya sendiri menerima kabar ini dari salah satu karyawan Malioboro Mall yang mengaku akan di-PHK. Dan benar, pagi harinya ia menandatangani surat PHK.

Saya akan melompati urusan alih kepemilikan ini. Selain ruwet, nanti endingnya juga akan dilelang. Saya ingin bicara tentang pengorbanan 240 orang kelas pekerja ini. Mereka layak mendapatkan penghormatan lebih. Sebab, 240 korban PHK ini adalah harga yang harus dibayar demi “kemuliaan” Pemda Jogja.

Pemda Jogja akan memiliki aset besar yang bisa dilelang pengelolaannya. Atau jika dikelola lewat BUMD, bisa terbayang berapa banyak pendapatan Kota Jogja. Di mata rakyat, Pemda Jogja terlihat menang melawan pihak swasta. Apalagi Malioboro Mall adalah simbol Kota Jogja. Saya yakin, besok akan banyak akun paijo (baca: buzzer romantisasi Jogja) yang akan merayakan “kemenangan” ini.

Tapi, ada 240 pencari nafkah yang menjadi korban. Orang ini tak peduli swasta vs kraton, yang orang ini pedulikan adalah makanan yang harus tersedia, uang jajan anak, listrik yang harus menyala. Orang-orang ini, punya pertarungan yang lebih nyata.

Memang ada janji bahwa korban PHK ini menjadi prioritas ketika rekruitmen karyawan di bawah manajemen baru. Tapi apakah “janji” dan “prioritas” adalah yang mereka harapkan?

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Dalam satu malam, ada mimpi dan rencana masa depan direnggut. Dalam satu malam, mereka menjadi pengangguran. Tanpa sempat ada perlawanan maupun mediasi. Bicara perlawanan, siapa sih yang berani melawan keputusan ini. PT AMI yang akan mengelola Ibis Malioboro Hotel dan Malioboro Mall adalah BUMD Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada citra dan kharisma Sri Sultan HB X di sana.

Sebenarnya Sultan punya banyak cara untuk menunjukkan kedigdayaan. Termasuk melakukan intervensi dari PHK massal ini. Sultan adalah figur yang dinantikan welas asih dan pengayomannya, karena memang itulah yang diharapkan dari seorang pemimpin: tangan yang tak berhenti menolong dan memberi kedamaian. Begitulah idealnya.

Namun, dunia ini, selalu jauh dari ideal.

Janji “tidak ada kemiskinan di sumbu filosofi” menjadi tanda tanya. Apakah demi mencapai kejayaan itu, ada warga Jogja yang harus dikorbankan? Terutama warga Jogja yang bertahun-tahun hidup dan mencari nafkah di Ibis Malioboro Hotel serta Malioboro Mall? Apakah PHK 240 orang ini, mencerminkan kesejahteraan di sumbu filosofi?

***

Martir, selalu diromantisasi sedemikian rupa. Dilepas dengan penuh penghormatan, dijadikan epos, dan dijadikan suri tauladan. Namun, jika Anda mau sedikit curiga, orang yang kerap meromantisasi martir adalah orang-orang yang berada di tangga sosial teratas. Dan siapa yang diuntungkan oleh adanya martir?

Tepat, orang-orang yang berada di tangga sosial teratas.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Surat Terbuka untuk Gubernur Baru Jogja: Semoga Lebih Baik ya, Pak!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 September 2022 oleh

Tags: hotel ibisJogjamal malioborophk 240 karyawansultan HB Xsumbu filosofis
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

5 Hal yang Jangan Dilakukan ketika Anda Berada di Lampu Merah Condongcatur

5 Hal yang Jangan Dilakukan ketika Anda Berada di Lampu Merah Condongcatur

31 Maret 2024
Siapa Otak di Balik Konspirasi Klitih di Jogja Terminal Mojok

Siapa Otak di Balik Konspirasi Klitih di Jogja?

2 Januari 2022
Melintas di Jalan KH Wahid Hasyim Jogja, Pilihan Cocok bagi Pengendara yang Mau Membakar Kalori dan Melatih Kesabaran

Melintas di Jalan KH Wahid Hasyim Jogja, Pilihan Tepat bagi Pengendara yang Mau Membakar Kalori Sekaligus Melatih Kesabaran

13 Agustus 2024
5 Hal yang Tidak Ditemukan di Malioboro Jogja. Baca Ini Sebelum Berkunjung!

5 Hal yang Tidak Ditemukan di Malioboro Jogja. Baca Ini Sebelum Berkunjung!

18 Oktober 2023
3 Daerah Tidak Ramah Perantau di Jogja yang Perlu Dihindari

Di Jogja, Cintamu Bisa Kandas karena Rekayasa Lalu Lintas

17 September 2024
Salatiga Kota Terbaik di Jawa Tengah untuk Pensiun (Unsplash)

7 Hal yang Menegaskan Bahwa Salatiga Adalah Kota Terbaik di Jawa Tengah untuk Pensiun

5 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.