Hidup dalam tingkat pas-pasan, bagi saya, merupakan anugerah tersendiri. Dari hidup yang demikian, saya jadi makin bisa berpikir dan mempertimbangkan akan dibawa ke mana duit terbatas yang saya miliki. Cara paling efektif ketika akan mengeluarkan uang untuk membeli kebutuhan adalah dengan mengenal lebih dalam tentang kebutuhan tersebut. Misalnya, saat memilih sandal, maka artikel soal sandal gunung jepit menjadi model pertimbangan saya saat lagi pengin beli sesuatu. Metode pertimbangan tersebut lantaran sudah sering saya lakukan, dan akhirnya jadi kebiasaan.
Ini terjadi juga saat saya memilih tas untuk digunakan. Dalam memilih tas mana yang paling baik bagi saya dan menjawab seluruh kebutuhan, mau nggak mau saya harus berpikir lebih keras, apalagi dengan dana yang terbatas. Lantaran beragam pertimbangan, saya bersyukur bisa mengetahui ragam tas yang disediakan oleh pasar.
Untuk jenis-jenis tas, yang saya ketahui ada backpack, rucksack, sling bag, waist/wrist bag, laptop bag, tote bag, dan –bag –bag lainnya. Berhubung yang saya cari adalah tas untuk keperluan sehari-hari, saya hanya memberi fokus pada jenis tas yang disebutkan di atas.
Jenis tas yang saya sebutkan di atas, memiliki ragam kelebihan dan kekurangan masing-masing. Backpack adalah jenis tas yang paling banyak digunakan. Tas tersebut merupakan jenis tas yang dipakai di punggung atau biasa disebut juga dengan tas ransel. Cirinya mudah dikenali, yakni dari sabuk/strap yang dikenakan di bahu sehingga tas ransel berada di punggung.
Untuk rucksack, sebenarnya hampir sama dengan dengan backpack. Yang menjadi pembeda adalah pada penggunaan tali untuk membuka dan menutup tas tersebut.
Ada lagi jenis tas sling bag. Jenis tas ini hanya memiliki satu tali untuk di slempangkan di bahu. Untuk tas ini, bagi saya, hanya cocok digunakan untuk orang-orang yang mementingkan gaya dan ingin selalu tampil modis.
Selain ketiga jenis tas tersebut, ada juga waist/wrist bag. Kalau fungsinya, kurang lebih sama dengan tas sling bag. Ia sangat berguna saat lagi pengin jalan-jalan santai atau keliling kota pake Vespa idaman para wanita itu. Tas ini juga masuk dalam starter pack para pakboi untuk menggaet lawan jenisnya.
Begitu juga dengan tote bag. Bagi saya nggak cocok sama sekali digunakan untuk keperluan sehari-hari lantaran strap yang dipakai biasanya berbahan dasar yang mudah pedot alias putus. Paling mentok, tote bag hanya digunakan untuk menambah kesan kece dan modis pada seseorang dan juga untuk membawa barang-barang ukuran sedang dan nggak terlalu berat. Kalau diisi dengan yang berat-berat, haqqul yaqin bakal pedot itu tas.
Balik lagi ke permasalahan awal, mau nggak mau saya harus memilih salah satu dari salah banyak jenis tas yang ada. Sebenarnya, tiap tas itu punya fungsinya sendiri dan sangat worth untuk memiliki beberapa jenis tas. Namun, berhubung duit saya sedikit, saya harus memilih salah satunya saja.
Dalam perjalanan memilih jenis tas yang akan saya gunakan, saya bertemu dengan satu jenis tas: tas gunung ukuran sedang. Saya menemukannya di toko yang menjual alat-alat keperluan munggah gunung. Saya menemukan tas gunung dengan ukuran kalau nggak salah 35 liter. Ukuran yang pas untuk kebutuhan sehari-hari.
Kalau untuk tas gunung yang besar, volume tasnya adalah 50-80 liter. Dan itu nggak cocok saja kalau digunakan sehari-hari. Ya kali mau berangkat sekolah bawa tas gede begituan. Maka dari itu, saya pilih saja tas gunung ukuran tersebut untuk saya gunakan.
Belum cukup di situ, terkait tas gunung ini, strap yang digunakan terlihat amat kuat dan bakalan awet. Selain tebal, bahan yang digunakan untuk strap tas gunung pasti disesuaikan dengan penggunaannya. Kalau ke gunung, kan, biasanya bawa beban berat, nah, secara otomatis, strap yang digunakan harus kuat agar nggak mudah pedot saat dalam perjalanan muncak.
Begitu juga dengan bahan lain yang ada dalam tas tersebut, terlihat kuat dan akan bertahan lama. Terkait daya tahannya, sebagai contoh, saya membeli tas gunung ukuran sedang saat duduk di kelas dua SMA. Dan hingga saat saya lulus kuliah, tas tersebut masih belum ada goresan sedikit pun dan nggak ada kasus tali putus sama sekali. Bayangkan saja, kuliah 4 tahun plus di SMA dua tahun. Selama enam tahun tas gunung milik saya bertahan tanpa ada masalah sedikit pun.
Soal model, saya sarankan untuk membeli tas gunung dengan warna yang bisa di mix and match dengan pakaian. Misal warna hitam, abu-abu, atau campuran hitam dan abu-abu juga nggak masalah. Soalnya kalau dilihat-lihat, warna tersebut bisa masuk dengan beragam warna yang meriah. Jadi, mau dibawa ke sekolah dengan seragam yang berwarna putih, masih bisa. Dibawa ke kampus dengan baju bebas, juga masih pantas. Selain warna, ukurannya juga masih pas lantaran bukan tas gunung yang ukuran besar. Jadi cocok digunakan sebagai tas sehari-hari.
Tas gunung ukuran sedang ini sudah paling bener dan bagi saya paling multifungsi. Cocok digunakan sehari-hari untuk diisi dengan barang-barang kecil maupun besar. Kenyamanannya juga mantap lantaran perancangnya pasti tahu kalau tas yang digunakan untuk nanjak gunung harus nyaman biar nggak sakit punggung dan pinggang. Modelnya pun nggak ganggu sama sekali jika di mix and match pakaian sehari-hari.
Terkait harga, ya masih perlu nabung sedikit lah. Agak mahal, namun worth it untuk dimiliki. Jadi dari tulisan ini, saya berpikir bahwa tas gunung ukuran sedang adalah tas terbaik dan paling multifungsi.
BACA JUGA Anugerah ‘Bandung Dilingkung ku Gunung’, Rekomendasi Tempat Camping di Pinggiran Kota Bandung dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.