Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

Pamer Baju Baru dan Menyalakan Petasan Bukan Budaya Kita

Dani Alifian oleh Dani Alifian
4 Juni 2019
A A
baju baru

baju baru

Share on FacebookShare on Twitter

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada 5 Juni 2019. Penetapan ini dilakukan setelah Kemenag menggelar sidang isbat. Sidang isbat dipimpin oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dilansir dari Kompas.com. Mengenai hari raya idul fitri kali bersyukurlah tidak ada perdebatan dari berbagai kubu. Hari raya idul fitri akan segera datang, namun kedua pihak yang berseteru tidak kunjung bermafaan.

Esok rabu, saat hari raya Idul Fitri ada beberapa kewajiban beserta budaya positif orang Indonesia—pamer baju dan menyalakan petasan baru bukan salah satunya. Pertama sebagai umat muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah, menurut yang saya pelajari dulu besarnya adalah satu shah atau mud, atau jika disesuaikan dengan masa kini adalah 2,5 KG.

Ketentuan tersebut didasarkan pada hadits sahih riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan Nasa’i dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah telah mewajibkan membayar membayar zakat fitrah satu sha’ kurma atau sha’ gandum kepada hamba sahaya, orang yang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa dari kaum muslim. Perlu digaris bawahi zakat tersebut berasal dari makanan pokok yang dikonsumsi sehari hari—jadi ketika anda mengkonsumsi roti, jangan sedekah beras seharga 7000-an.

Kedua, salat idul fitri yaitu salat yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri. Hukumnnya sunnah muakkad bagi laki laki dan perempuan, mukim atau musafir. Sebaiknya salat Idul Fitri dikerjakan berjamaah dengan tanpa ada unsur pamer baju lebaran.

Dalam pandangan saya dengan tanpa bermaksud menyinggung siapapun. Salat Idul Fitri ini sebenarnya diperuntukkan bagi yang tidak berpuasa, sebagai sebuah momentum kemenangan. Namun aneh bin ajaibnya—terkadang ada orang yang sudah lama tidak terlihat batang hidungnya, Tarawihnya bolong bolong, bahkan ada yang tidak berpuasa sama sekali muncul secara tiba tiba di saf terdepan—dengan azas berbaik sangka, semoga bukan bertujuan pamer baju baru.

Ketiga, beragam sajian dan kue. Saat hari raya menjadi budaya membuat beraneka ragam makanan juga menjadi budaya. Umumnya yang menjadi sajiannya adalah ketupat—meski di berbagai daerah memiliki perbedaan sajian kue.

Keempat, saling berkunjung antar sanak saudara. Budaya ini sudah cukup umum dan sangat bermanfaat adanya. Menikmati sajian aneka kue khas, sembari menyeduh beragam pertanyaan seputar perkembanga diri, sungguh hal begini hanya ditemui saat hari raya.

Mengingat juga ada hadist yang mengatakan jika berpuasa sebulan penuh dengan penuh kekhusukan serta refleksi diri maka setelah hari raya seolah kembali menjadi seseorang anak kecil tanpa berlumur dosa (simak HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Dosa dengan tuhan mungkin iya, tetapi dosa sesama manusia akan hilag dengan saling berkunjung dan maaf memaafkan.

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Silaturahmi dalam konteks agama memang hanya diperuntukkan kepada sesama umat Islam. Tetapi dalam konteks bernegara, saya rasa menjadi keharusan juga untuk mengunjung saudara yang non-muslim, sebagai bekal perbaikan hidup bernegara. Termasuk didalamnya silaturahmi adalah saling berkunjung antara pihak yang menang dan kalah kontestasi politik—sudah lebaran ayo kita maaf-maafan~

Ziarah kubur, sebagai seorang Nahdliyin ziarah kubur pada hari kemenangan umat islam menjadi budaya tersendiri setiap tahunnya. Mengenai ziarah kubur tentunya bukan hendak melakukan hal syirik, tetapi sebagai upaya mendoakan para keluarga yang telah berpulang terlebih dahulu.

Di samping itu, ziarah kubur juga untuk membersihkan rerumputan yang mulai meninggi di areal makam. Berhubung saya orang desa serta tidak umum menyewa orang hanya demi membersihkan makam, maka momentum hari raya merupakan saat yang tepat.

Selain beberapa kewajiban dan budaya tersebut, ada pula kebiasaan yang sangat tidak bermanfaat juga bukan ajaran agama tetapi masih sering dikerjakan. Di antaranya menyalakan petasan, entah dari mana inspirasinya yang jelas kebiasaan ini cukup meresahkan. “Dar der dor” hari raya kali ini mungkin saatnya dihilangkan, terlebih bunyi demikian menyeret kepada ingatan beberapa paruh waktu lalu di depan kantor Bawaslu.

Kebiasannya lainnya yaitu pamer baju baru. Menjelang hari raya, umat muslim ramai memadati toko baju, meski tidak ada anjuran secara agama tentang berbaju baru saat hari raya. Tetapi perlu disadari pamer baju baru ria, atau menyalakan petasan sepuasnya bukan budaya kita, budaya kita adalah bermaafan demi mendinginkan suasana.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Hari RayaLebaranPamer BajuPetasanZakat
Dani Alifian

Dani Alifian

ArtikelTerkait

Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu

20 Mei 2020
para perempuan

Hal-hal Khas yang Datang Bersama Hari Raya dan Ucapan Terima Kasih Kepada Para Perempuan

12 Agustus 2019
astor wafer stick makanan lebaran cara makan anak kecil mainan astor makanan mojok.co

Cara-cara Orang Makan Astor, Snack Saingan Berat Khong Guan di Meja Hidangan Lebaran

26 Mei 2020
4 Rekomendasi Toko Kue Lebaran di Shopee Terminal Mojok.co

4 Rekomendasi Toko Kue Lebaran di Shopee

19 April 2022
Menginap di Pelabuhan, Kiat Mudik Ekonomis Sedikit Miris

Menginap di Pelabuhan, Kiat Mudik Ekonomis Sedikit Miris

20 April 2023
5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR mojok.co

5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR

28 April 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.