Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Nunggu Bisikan Najwa ke Nadiem: “Jadikan Kampus Cerdikiawan, Jangan Cendikiawan”

Fauzan Fuadi oleh Fauzan Fuadi
28 Oktober 2019
A A
pjj kurikulum darurat mendikbud nadiem makarim duganti reshuffle menteri dan najwa shihab

pjj kurikulum darurat mendikbud nadiem makarim duganti reshuffle menteri dan najwa shihab

Share on FacebookShare on Twitter

Di tengah macet Kota Surabaya. Saya menghubungi seseorang melalui pesan WhatsApp, “Bro, ayo ngopi!” Sambil jalan, sesekali saya mengecek handphone saya. Hingga hampir sampai ke lokasi ngopi, teman saya yang akademisi itu belum juga menjawab.

Akhirnya, saya pun menelponnya. Selang beberapa detik, ia pun mengangkat panggilan saya.

“Sibuk ya?” tanya saya.

“Yups, seperti biasa, Mas. Harus nulis buat jurnal terindex Scopus?” jawabnya.

“Apaan Scopus, Bro. Buat professor itu, ya?” tanya saya lagi.

“Ya,” jawabnya.

“Nggak bisa ngopi bareng berarti?”

“Tunggu aja di tempat biasa. Nanti aku ke sana”.

Baca Juga:

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

Mehamami Kasus Korupsi Chromebook yang Menjerat Nadiem Makarim dengan Mudah dan Lengkap

“Oke,” saya mengakhiri obrolan.

Setelah menelpon teman saya itu, saya mulai merasa aneh. Di dalam otak saya, kok bisa-bisanya teman saya ini belum juga selesai mengerjakan tugas bernama Scopus? Bukannya dua tahun setelah ia menempuh sekolah doktoral, ia bercerita sedang membuat tulisan supaya bisa di-publish pada jurnal internasional? Belum lagi, ia juga sudah keseringan ikut konferensi internasional. “Entahlah, nunggu saja lebih baik,” gumam saya dalam hati.

Setengah jam berlalu, “mobil khas” taksi online di Surabaya itu pun muncul. Teman saya datang dengan wajah tak terawat. Ia seakan penat. Terlihat kasat mata, otaknya tidak dipindah dari jidat. “Sana pesan kopi dulu. Bilang meja 10 atas nama saya,” suruh saya pada dia. “Siap bapak anggota dewan terhormat,” jawabnya lantang.

Setelah duduk di depan saya, ia pun curhat dengan sangat santainya. “Waduh capek, Mas. Gini ya, nasib jadi seorang junior. Pasalnya belum bisa diubah,” ungkapnya tanpa jeda.

“Lah, kenapa, lo? Dapat order-an buat tulisan lagi?” tanya saya takjub.

“Ya begitulah. Bukan order-an, sih. Lebih tepat kena instruksi buat menulis,” jawabnya.

“Ya dinikmati, Bro. Kan yang dapat ilmu dan aksesnya kamu,” jawab saya, naïf sok memberi semangat.

“Entahlah, Mas.” Ia terlihat pasrah.

***

Hampir dua jam lebih kami terlibat obrolan. Saya pribadi, sejatinya berkeinginan teman saya ini melepas aktivitas klasiknya itu. Seperti, menolak di kala tawaran seniornya mengkonstruk ide dan membuat tulisan ke jurnal internasional. Tapi, kayaknya, ia teguh pada prinsipnya. Ia tetap menganggap menulis untuk seniornya sebagai sebuah pengabdian. Jadi, berkali-kali dinasehati, usang juga pada ujungnya.

Terkadang, saya merasa aneh dengan ketentuan Scopus atau apalah itu namanya. Karena, setahu saya–berdasarkan cerita teman–ada banyak dosen yang sudah sepuh, belum terbiasa menulis dalam kosa kata yang dibatasi. Selain itu, ia harus menulis menggunakan bahasa yang diakui PBB.  

Padahal, kata teman, dulu seseorang bisa menjadi guru besar apabila punya karya monumental: Sebuah karya yang difoto di depan monumen, kata teman bergurau. Karya monumental adalah karya yang dianggap memiliki kebaruan sehingga banyak dikutip oleh orang lain. Karya yang banyak dibaca oleh peneliti selanjutnya.

Untuk menciptakan karya yang seperti itu, lagi-lagi kata teman, hampir setiap dosen harus bisa melakukannya. Alasannya, seorang dosen memiliki dana penelitian yang tidak sedikit. Dosen punya episteme yang beragam. Dan, Indonesia sendiri– khususnya di bidang keagamaan dan politik–memiliki keunikan yang tidak dimiliki negara lain.

***

Nah, hari ini kita punya Mendikbud yang unik. Namanya Nadiem Makarim. Bos dari produk ilmu pengetahuan yang aplikatif, Gojek namanya. Belakangan si Nadiem Makarim ini meminta Najwa Shihab untuk menjadi pengisi suara iklannya. Tagline itu bertajuk “Cerdikiawan”.

Berikut kata-kata itu, “Cer-di-kia-wan: Mereka yang berkarya dengan kecerdikan; mereka yang melampui batas dengan akal; …..(ending-nya), apakah kamu bagian dari mereka di atas? Apa pun masalah kamu sehari-hari, pakai Gojek. #PastiAdaJalan.” Secara umum, kata-kata Najwa Shihab di iklan ini, dibuat sepuitis mungkin agar bisa menghegemoni kognisi masyarakat secara luas.

Akankah Nadiem Makarim bakal melakukan hal yang sama? Bukankah Scopus adalah masalah terbesar kalangan akademisi dan para cendikiawan di kampus-kampus untuk menjadi seorang guru besar? Akankah Nadiem Makarim–yang sudah di-bully para intelegensia kampus itu–memberanikan diri mengubah aturan tersebut? Kita tunggu saja Najwa Shihab berbisik pada Nadiem Makarim.

Begini kira-kira narasi bisikan itu, “Cerdikiawan: Mereka orang-orang melebihi batas ke-cendikiawanan; mereka bukan sekadar orang yang pandai menyusun kata dan laporan; melainkan, mereka yang mencetak dan mendidik calon negarawan; mereka menghibah karya dan ilmunya pada anak bangsa sebagai pelajaran dan pengalaman, bukan orderan kepentingan. Dengan Nadiem #SelaluAdaTerobosan”.

BACA JUGA Sisi Lain Nadiem Makarim atau tulisan Fauzan Fuadi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Oktober 2019 oleh

Tags: gojekmendikbudnadiem makarimNajwa Shihab
Fauzan Fuadi

Fauzan Fuadi

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa dan sebagai Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur

ArtikelTerkait

Mbak Nana, Tagar #WisudaLDR2020 Itu Bukannya Nyemangatin Malah Bikin Sedih Rasanya Patah Hati Melihat Teman Sendiri Sudah Wisuda

Mbak Nana, Tagar #WisudaLDR2020 Itu Bukannya Nyemangatin Malah Bikin Sedih

8 Juni 2020
Prilly Latuconsina Jadi Dosen Praktisi UGM, Apa Itu Dosen Praktisi Terminal Mojok

Prilly Latuconsina Jadi Dosen Praktisi UGM, Apa Itu Dosen Praktisi?

29 September 2022
Rahasia di Balik Rating Penumpang Gojek: Nilai Apik, Anti Dapat Driver Antik

Rahasia di Balik Rating Penumpang Gojek: Nilai Apik, Anti Dapat Driver Antik

27 Juli 2024
Driver Ojol dan Taksol di Bali Amat Pantas Diberi Bintang 5, Pelayanannya Top Banget, Wajib Ditiru Driver Kota Lain

Driver Ojol dan Taksol di Bali Amat Pantas Diberi Bintang 5, Pelayanannya Top Banget, Wajib Ditiru Driver Kota Lain

10 September 2024
Solo, Tempatnya Driver Ojol Ramah dan Sopan yang Susah Ditemui di Jakarta

Solo, Tempatnya Driver Ojol Ramah dan Sopan yang Susah Ditemui di Jakarta

2 Mei 2024
Belajar Sabar Layaknya Nadiem Makarim POP muhammadiyah NU setuju sampoerna terminal mojok.co

Kalau Nadiem Makarim Beneran Dicopot, Apakah Ujian Nasional Tetap Ada?

7 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.