Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Mahasiswa Nggak Ngumpulin Tugas Kuliah karena Kesibukan Pribadi Itu Sama Sekali Nggak Bisa Diterima!

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
28 Juni 2023
A A
Mahasiswa kok Sambat Tugas Kuliah Melulu, Terus Ngapain Kuliah?

Mahasiswa kok Sambat Tugas Kuliah Melulu, Terus Ngapain Kuliah? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Anda yang masih atau pernah jadi mahasiswa, pernah nggak nemuin kawan yang kalau nggak ngumpulin tugas kuliah alasannya ke dosen karena ada kesibukan pribadi? Entah itu acara keluarga, pekerjaan, ataupun organisasi? Atau mungkin malah Anda sendiri pelakunya?

Baiklah. Mau Anda sendiri atau kawan Anda, penting untuk diketahui bahwa kesibukan pribadi mahasiswa itu blas nggak bisa dijadikan alasan ketika nggak ngumpulin tugas. Ya, gimana, tugas dosen ke mahasiswa itu cuma mengajar, bukan buat memahami dan membantu menyelesaikan kesibukan pribadi mahasiswa bak seorang asisten pribadi.

Tentu saja kalau perihal sakit, boleh jadi bisa dijadikan alasan dan dosen pun pasti bisa memahami. Tapi kalau udah masalah kesibukan pribadi, dosen bukannya nggak bisa memahami, melainkan nggak berhak buat memahami alasan itu. Bahkan menerimanya pun saya kira haram hukumnya secara profesionalitas.

Mengapa kok demikian? Walaupun saya bukan dosen, saya pikir kalau Anda mahasiswa sekaligus manusia, pasti setuju setelah memahami beberapa alasan berikut ini.

Sesibuk apa pun mahasiswa, tugas kuliah tetaplah tanggung jawab

Mau itu ada kesibukan keluarga, pekerjaan, ataupun organisasi, yang namanya tugas kuliah itu, ya, tetaplah tugas yang harus dikerjakan. Bukan berarti ketika ada kesibukan lainnya lantas mengerjakan tugas kuliah itu gugur tanggung jawabnya.

Kalau cara mainnya kayak gitu, ya sampai kiamat pun tugas kuliah nggak bakal bisa dikerjakan, Bos!

Sebabnya setiap hari kita ini pasti sibuk. Sekalipun misalnya, sebagai mahasiswa kupu-kupu, saya yakin pasti ada aja kesibukan di luar perkuliahan yang bisa dijadikan alasan buat nggak ngumpulin tugas. Entah itu sibuk cari mood, sibuk overthinking tentang masa depan, sibuk ngilangin badan pegel-pegel karena kebanyakan rebahan, atau apa pun lah itu.

Percaya sama saya, nggak ada habisnya kalau nurutin alasan-alasan buat nggak ngerjain tugas. Ada pepatah yang mengatakan, saya lupa namanya, tapi kurang lebih bunyinya begini, “kalau Anda mau berhenti, ada banyak alasan untuk mendukungnya, demikian juga kalau Anda mau terus melangkah, ada banyak jalan yang tersedia”.

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

Dosen yang Mewajibkan Mahasiswa Beli Bukunya Sendiri Itu Kenapa, Sih?

Jadi, ini sebenarnya hanya perkara menempatkan prioritas. Mana yang harusnya didahulukan, dan mana yang harus dikesampingkan. Bukan berarti menghilangkan salah satu tanggung jawab. Melainkan bagaimana memosisikan berbagai tanggung jawab itu pada waktu yang tepat.

Tugas kuliah sebagai simulasi tugas di dunia kerja

Jika sedari mahasiswa kita sudah menghilangkan tanggung jawab tugas kuliah hanya karena ada kesibukan pribadi lainnya, bagaimana nasib kita ketika nanti masuk di dunia kerja? Apa mungkin kita akan melobi ke atasan seenak jidat gara-gara ada kesibukan pribadi? Saya jamin kita bukan hanya nggak diizinkan, melainkan juga dipecat.

Bukan maksud menakut-nakuti, pasalnya di dunia kerja memang sedemikian kerasnya. Bahkan, sejauh yang saya tahu, bisa jadi suatu perusahaan nggak memberikan kompensasi libur kerja meski ada kesibukan mendesak atau hari libur. Jadi, ini lagi-lagi tentang apa? Ya, tentang tanggung jawab.

“Kan, itu dunia kerja, bukan dunia perkuliahan?”

Woo… ya jelas. Justru karena berbeda itulah tugas di perkuliahan bisa jadi latihan atau simulasi mengemban tanggung jawab. Jelas?

Selain sebagai pegawai profesional, dosen juga manusia

Saya pikir, ketika kita nggak ngumpulin tugas gara-gara kesibukan pribadi, itu sebenarnya sama halnya kita sedang menghina profesionalitas dosen. Lha, kok bisa?

Dengan uraian saya sebelumnya, artinya dosen itu nggak hanya menuntun mahasiswa belajar mata kuliahnya. Tetapi juga menuntun mahasiswa agar bertanggung jawab. Maka ketika Anda nggak ngumpulin tugas dengan alasan ada kesibukan pribadi, secara nggak langsung Anda menyuruh dosen agar nggak menjalani tugasnya secara profesional. Logis, bukan?

Selain itu, apa kita ini sebegitu teganya menyuruh dosen buat memahami alasan kesibukan pribadi kita? Saya kira akal sehat kita cukup sepakat jika dosen selain sebagai pegawai profesional, pun sebagai manusia. Artinya, dosen juga punya kesibukan yang sama seperti kita.

Bahkan, sependek pengetahuan saya, dosen itu tugasnya nggak hanya mengajar mahasiswa. Tetapi juga penelitian, pengabdian masyarakat, rapat penyusunan kurikulum, evaluasi kinerja, dan masih banyak lagi tugas-tugasnya, baik sifatnya yang akademik maupun administratif.

Tentu saja kita nggak mau atau nggak berhak tahu soal tugas-tugas dosen tersebut. Justru karena itu, kita juga seharusnya paham kalau dosen pun nggak berhak memaklumi kesibukan pribadi kita sebagai alasan nggak ngumpulin tugas.

Kalau malas ya malas aja, akui dan berubah

Sejujurnya saya tahu, kalau kebanyakan kawan-kawan mahasiswa memakai alasan-alasan semacam itu hanyalah sebuah akal bulus biar nggak dikira malas sama dosen. Iya, saya pun tahu kok kalau sebagiannya lagi memang benar-benar ada kesibukan pribadi. Tapi tetap saja, bagi saya hal itu nggak patut atau nggak etis lah dijadikan sebagai alasan.

Bagi yang sering memakai akal bulus semacam itu ketika nggak ngumpulin tugas, sudahi lah kemunafikan itu. Akui saja kalau memang malas. Toh, ya masih mahasiswa, nggak ada salahnya kalau mengakui, lalu berubah jadi lebih baik.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mahasiswa kok Sambat Tugas Kuliah Melulu, Terus Ngapain Kuliah?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Juni 2023 oleh

Tags: alasan pribadiDosenprofesionalitasTugas Kuliah
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

PDKT riset asisten riset mojok

Balada Asisten Riset: Pulang Malu, Tak Pulang Rindu

18 Oktober 2020
Alasan Saya Tetap Mau Jadi Dosen Muhammadiyah walau Tahu Hidupnya Bakal Susah Mojok.co

Alasan Saya Tetap Mau Jadi Dosen Muhammadiyah walau Tahu Hidupnya Bakal Susah

1 Juli 2025
Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024: Angin Segar Atau Sekadar Janji untuk Dosen?

Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024: Angin Segar Atau Sekadar Janji untuk Dosen?

15 Oktober 2024
Selalu Diajar Dosen Nggak Becus, Sekalinya Ketemu Dosen Baik Dikit Jadi Dianggap Hebat, padahal Itu Bare Minimum Mojok.co

Selalu Diajar Dosen Nggak Becus, Sekalinya Ketemu Dosen Baik Dikit Jadi Dianggap Hebat, padahal Itu Bare Minimum

26 Agustus 2025
Wahai Karyawan Startup, Dosen, dan PNS, Bergabunglah dengan Serikat Pekerja!

Prabu Yudianto Menjelaskan Cara dan Pentingnya Membangun Serikat Pekerja

20 April 2023
Benang Kusut Kompetisi Hibah Riset dari Pemerintah: Proses Seleksi Kurang Transparan hingga Tanggung Jawab Pemenang yang Terlalu Ribet Mojok.co

Benang Kusut Kompetisi Hibah Riset dari Pemerintah: Proses Seleksi Kurang Transparan hingga Tanggung Jawab Pemenang yang Terlalu Ribet

12 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.