Nggak Blunder dan Konsisten Adalah Kunci Bertahan di Panggung SUCI Kompas TV – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Artikel

Nggak Blunder dan Konsisten Adalah Kunci Bertahan di Panggung SUCI Kompas TV

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
18 Januari 2021
0
A A
Nggak Blunder dan Konsisten Adalah Kunci Bertahan di Panggung SUCI Kompas TV terminal mojok.co

Nggak Blunder dan Konsisten Adalah Kunci Bertahan di Panggung SUCI Kompas TV terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam Preliminary SUCI IX Kompas TV, saat sesi komentar juri setelah penampilan Rio Steven Dumatubun, Pandji Pragiwaksono mengatakan bahwa kunci utama komika bertahan di panggung SUCI Kompas TV adalah nggak jadi yang terbawah. Dan masalah klasik yang sering membuat komika berada di posisi terbawah, tak lain cuma masalah kepleset yang mengurangi penilaian juri sebagus apa pun penampilan komikanya.

Menarik untuk kembali diuraikan komentar Pandji di atas. Soal penilaian SUCI Kompas TV sendiri murni dari juri dan kru Kompas TV. Yang artinya, sehebat apa pun, sefavorit apa pun, atau sesering apa pun tampil kompor gas, akan gugur oleh penilaian objektif juri dan kru Kompas TV, meski kerap ditentang para pemirsa.

Soal penilaian, di SUCI Kompas TV sendiri bukan hanya faktor lucu sebagai syarat mutlak. Di tiap show ada tema materi, kemudian ada syarat di beberapa show untuk khusus memasukan teknik seperti callback, rule of three, riffing dll, serta adanya durasi waktu yang tiap detiknya sangat berpengaruh ke penilaian. Hingga beberapa faktor lain, seperti belibet, grogi, dan lain sebagainya. Dari sini kita akan dibuat kembali mengingat beberapa momen yang membuat komika harus “close mic”, walau sebenarnya cukup layak untuk tetap bertahan.

Di SUCI 5, satu momen yang paling krusial tentu close mic-nya Rahman. Rahman kala itu tampil cukup baik dan bisa dibilang aman soal kelucuan. Dua hal yang membuatnya close mic, ia tidak menggunakan teknik callback (syarat wajib di show tersebut) dan bermasalah soal durasi. Yah, secara tragis ia harus close mic, kendati sebenarnya soal kelucuan, seharusnya ia tidak berada di posisi terbawah. Kembali ke kata pandji, “Terbawah cuma masalah kepleset.” Lantaran close mic cuma perkara blunder, ia akhirnya diberikan kesempatan di show callback, meski tiket kembali ke SUCI 5 hanya diperoleh Kalis.


Soal grogi, Arif Brata juga merasakan tragisnya panggung SUCI Kompas TV. Di SUCI 8, Arif Brata digadang-gadang sebagai kandidat juara, bahkan ia merupakan penampil terpecah di panggung grand final SUCI 8, sekalipun ia tampil sebagai tamu. Petaka itu datang di babak 4 besar. Di menit-menit akhir, Arif Brata nge-blank, lantas melompati satu bit yang seharusnya ia bawa. Pun soal durasi yang tersisa banyak hingga closing terlalu cepat. Terlepas konsentrasinya yang pecah karena bebarengan dengan kelahiran anaknya, ia close mic dengan cara yang tragis.

Yang paling sulit dilupakan penonton tentu close mic-nya Dodit di SUCI 4 dan Dana di SUCI 6. Mereka mungkin komika paling fenomenal di masing-masing musimnya. Kendati demikian, minus di satu show saja, dan sekalipun dilabeli “juara di hati pemirsa”, keputusan juri tetap bulat. Yah, ada yang bulat, tapi bukan tahu. Kita bisa tau kekecewaan penonton dari komentar-komentar di media sosial, pun ketika diundang di babak grand final, keduanya langsung dibanjiri tepuk tangan.

Bicara soal juara, kita harus sepakat bahwa yang juara tidak selalu yang terlucu “di mata pemirsa”. Di SUCI 4, David sendiri menyingkirkan lawan-lawan kuatnya dengan modal konsisten serta grafik penampilan yang terus menanjak, selain lucu tentunya. Sekalipun di show-show awal belum tampak bahwa ia calon kuat juara macam Dodit dan Abdur. Hingga akhirnya, ia mendapat pujian Raditya Dika dengan komentar bahwa ia “Sudah berada di level tertinggi seorang stand up comedian” setelah beberapa show di Balai Kartini.

Yang paling kentara tentu Rigen di SUCI 5. Yah, sekalipun namanya kini dikenal, nasib Rigen tidaklah sebaik setelah video marah-marahnya beredar. Di panggung SUCI 5 namanya tak sementereng komika lain macam Indra dan Rahmet, bahkan mungkin tak sementereng Wira dan Kalis di babak-babak awal. Bahkan di babak 3 besar yang sekaligus babak grand final, mungkin penampilannya biasa saja. Ketiganya bahkan bagi sebagian orang, sama-sama antiklimaks, lebih lagi Indra dan Rahmet dengan ekspektasinya.

Yang membuatnya juara, tentu ia tidak berada di posisi terbawah. Indra dan Rahmet kala itu tampil gugup dan tidak setenang Rigen, padahal di show-show sebelumnya selalu menjadi pusat perhatian. Selepas juara ia juga sering mendapat komentar semacam “juara yang gagal” hingga sering dibandingkan dengan Rahmet dan Indra. Namun, soal konsisten, Rigen pantas untuk itu.

Yah, begitulah panggung SUCI Kompas TV, di mana kelucuan sebagai syarat mutlak, tapi bukan menjadi satu-satunya faktor penentu untuk bertahan di panggung SUCI. Nggak blunder dan konsisten untuk tidak berada di posisi terbawah adalah koentji.

Stand Up Comedy Indonesia, Let’s make laugh!

BACA JUGA 8 Komika Stand Up Comedy Indonesia di SUCI Kompas TV dengan Opening Paling Ikonis dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2021 oleh

Tags: stand up comedysuci kompas TV
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

Artikel Lainnya

Dari Sultan Sampai Luhut: Kiky Saputri Perlu Roasting Pejabat Ini terminal mojok.co

Dari Sultan Sampai Luhut: Kiky Saputri Perlu Roasting Pejabat Ini

11 November 2021
5 Rekomendasi Stand Up Comedy Special di Netflix yang Bikin Harimu Nggak Garing!

5 Rekomendasi Stand Up Comedy Special di Netflix yang Bikin Harimu Nggak Garing!

8 Mei 2021
Membayangkan kalau Artis Indonesia Dibuatkan Acara Roasting kayak 'Comedy Central Roast' terminal mojok.co

Membayangkan kalau Artis Indonesia Dibuatkan Acara Roasting kayak ‘Comedy Central Roast’

2 Mei 2021
SUCI IX Kompas TV Adalah Musim Kompetisi SUCI Terbaik? Yakin? terminal mojok.co

Hah, SUCI IX Kompas TV Adalah Musim Kompetisi SUCI Terbaik? Yakin?

8 Maret 2021
Jadi Seorang Komika Indonesia Itu Nggak Mudah, Berikut Tantangannya! terminal mojok.co

Jadi Seorang Komika Indonesia Itu Nggak Mudah, Berikut Tantangannya!

8 Februari 2021
Wawancara Produser SUCI IX: Kompetisi Stand Up Comedy yang Terimbas Covid-19 terminal mojok.co

Wawancara Produser SUCI IX: Kompetisi Stand Up Comedy yang Terimbas Covid-19

30 Januari 2021
Pos Selanjutnya
Jalan Terjal yang Saya Alami karena Botak di Usia Muda terminal mojok.co

Jalan Terjal yang Saya Alami karena Botak di Usia Muda

Terpopuler Sepekan

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Sultan Lantik Pj Walikota Jogja dan Pj Bupati Kulon Progo
    by Yvesta Ayu on 22 Mei 2022
  • 46 Tahun PSS Sleman: Masuk Dunia Metaverse tapi Manajemen Masih Lelet 
    by Gusti Aditya on 22 Mei 2022
  • Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri
    by Hammam Izzuddin on 22 Mei 2022
  • Jelang Pilpres 2024, Jokowi Minta Projo Jangan Kesusu Munculkan Nama
    by Yvesta Ayu on 21 Mei 2022
  • Rumah Hantu Malioboro dan Alasan Orang-orang Suka Sesuatu yang Horor 
    by Brigitta Adelia Dewandari on 21 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In