Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Selalu Diajar Dosen Nggak Becus, Sekalinya Ketemu Dosen Baik Dikit Jadi Dianggap Hebat, padahal Itu Bare Minimum

Rifqi Maulana Hanif oleh Rifqi Maulana Hanif
26 Agustus 2025
A A
Selalu Diajar Dosen Nggak Becus, Sekalinya Ketemu Dosen Baik Dikit Jadi Dianggap Hebat, padahal Itu Bare Minimum Mojok.co

Selalu Diajar Dosen Nggak Becus, Sekalinya Ketemu Dosen Baik Dikit Jadi Dianggap Hebat, padahal Itu Bare Minimum (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beginilah nasib diajar dosen nggak becus.

Sebenarnya ini bukan pengalaman saya. Cerita ini dialami oleh adik perempuan saya yang terpaut usia setahun lebih muda. Saat ini, kami berdua sama-sama duduk di bangku kuliah. Hanya saja kami menempuh kampus yang berbeda. 

Jarak usia yang tidak begitu jauh membuat kami begitu akrab. Dia kerap bercerita tentang banyak hal. Tidak terkecuali mengenai perkuliahannya. Saya yang lebih dahulu mencicipi dunia kuliah kerap relate dengan ceritanya. Kecuali tentang satu hal, dosennya. 

Saya tidak bermaksud menjelek-jelekan dosen kampus adik saya ya. Tapi, dari yang dia ceritakan, dosen yang mengajar dia kebanyakan memang aneh. Kadang saya ngebatin dalam hati, “Lho ada ya dosen yang sampai seperti itu?”

Dosen yang mengajar asal-asalan

Banyak cerita soal dosen yang aslinya nggak becus mengajar. Dosen yang terkenal sering membatalkan kelas, mengubah kelas, hingga mengajar membosankan. Di tiap kampus pasti ada saja oknum tenaga pendidikan seperti itu. 

Akan tetapi, ada satu cerita adik saya yang membuat saya terheran-heran. Soalnya kocak betul. Kata adik saya, dosen ini adalah pengampu di salah satu mata kuliah yang sering sekali tidak masuk. Tapi, entah kenapa di pekan itu beliau mengonfirmasi akan masuk. 

Mengherankannya, ketika beliau masuk, bukannya materi perkuliahan yang diberikan, tapi malah cerita-cerita yang beliau utarakan. Adik saya menjadi lebih heran saat beliau kemudian meminta semua mahasiswanya menirukan suara kuda, ya, suara kuda. Karena memang sebelumnya beliau bercerita tentang pengalamannya bersama kuda. Aneh betul.

Ada juga cerita tentang dosen yang mengampu mata kuliah yang lumayan dikuasai adik saya. Maklum, adik adalah lulusan pesantren yang hafal di luar kepala soal bahasa Arab. Akan tetapi, setelah selesai kelas dosen tersebut, adik saya seakan-akan kehilangan ilmunya. Dia jadi bingung karena si dosen berbelit-belit menjelaskan materi. Tak hanya adik saya saja, sebagian temannya yang juga lulusan pesantren pun mendadak “hilang ingatan” karena keruwetan cara mengajar beliau. 

Baca Juga:

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Bertemu tenaga pengajar yang baik hati jadi terasa luar biasa

Seolah tidak cukup sial, adik saya harus menelan kenyataan pahit bahwa data dirinya belum terdaftar di PDDIKTI. Padahal, saat ini dia sudah masuk semester 4 dan teman-temannya sudah terdata.. Saat adik saya meminta keterangan dari bagian TU, jawabannya selalu sama: iya, nanti diproses, mohon ditunggu, dan berbagai jawaban lain. 

Sampai akhirnya, data adik saya sudah masuk ke PDDIKTI. Sayang, NIM-nya berbeda dengan yang saat ini. Saat adik saya berusaha menghubungi TU melalui Whatsapp, pesannya hanya di-read saja. Saat ditemui langsung, jawabannya pun solutif. 

Sedikit gambaran, soal administrasi, kampus tempat adik saya belajar memang baru setahun ini bergabung jadi universitas. Sebelumnya, masih berstatus Sekolah Tinggi. Itu mengapa, soal administrasi, banyak penyesuaian yang diperlukan.  

Untungnya, kebingungan itu tidak berlangsung lama. Seorang dosen yang sedang mengurus data mahasiswa mendatangi adik saya. Beliau menjelaskan teknis dan migrasi dengan nada menenangkan. Akhirnya, masalah data adik saya sudah tampak hilalnya. Adik saya senang bukan main sekaligus kaget kok ada ya dosen yang komunikatif, solutif, dan sebaik itu.

Bare minimum sebagai tenaga pengajar

Saya memahami kekagumannya. Sebab, selama ini dia selalu berjumpa dengan dosen yang judes dan nggak jelas. Sekalinya ada dosen yang komunikatif dan baik hati dia langsung terheran-heran. 

Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, komunikatif dan solutif adalah bare minimum seseorang untuk menjadi seorang dosen. Tidak hanya dosen sih, pekerjaan lain juga perlu dua kemampuan itu. Saya jadi bertanya-tanya, seberapa buruk dosen-dosen yang mengajar adiknya. 

Di sini, saya sengaja tidak mencantumkan nama kota dan lembaga untuk menjaga nama baik lembaga tempat adik saya belajar. Namun, di sisi lain, saya juga ingin kampus adik saya, maupun kampus lain di mana saja berada segera berbenah dari segala sisi. Baik sisi administratif maupun sisi pengajar agar mahasiswa bisa belajar dengan baik.

Penulis: Rifqi Maulana Hanif
Editor: Kenia Intam

BACA JUGA Alasan Saya Tetap Mau Jadi Dosen Muhammadiyah walau Tahu Hidupnya Bakal Susah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Agustus 2025 oleh

Tags: DosenKampusKuliahMahasiswaPerguruan Tinggisekolah tinggitenaga pendidikuniversitas
Rifqi Maulana Hanif

Rifqi Maulana Hanif

ArtikelTerkait

persimpangan jalan

Mahasiswa Mahasiswi di Persimpangan Jalan Pasca KKN

14 Juni 2019
Bekerja Sesuai Passion Itu Klise, Layaknya Kata Manis yang Bikin Diabetes terminal mojok.co

Kunci Sukses Mana yang Lebih Menentukan: Membangun Relasi atau Mengasah Soft Skill Dulu?

23 Mei 2020
Tujuan Magang Buat Transfer Ilmu, Bukan Bikinin Kopi, doang! Terminal Mojok

Tujuan Magang Buat Transfer Ilmu, Bukan Bikinin Kopi, doang

28 Januari 2021
Membayangkan Upin Ipin dan Anak Kampung Durian Runtuh Jadi Mahasiswa Jurusan PGSD. Jelas Mail yang Paling Lama Lulus karena Jualan Mulu Mojok.co

Membayangkan Upin Ipin dan Anak Kampung Durian Runtuh Jadi Mahasiswa Jurusan PGSD. Jelas Mail yang Paling Lama Lulus karena Jualan Mulu

20 Mei 2024
Kalau Bikin Kajian Strategis BEM, Tolong Referensinya Jangan Makalah Anak SD kastrat BEM kampus makalah APA style mojok.co

Pengalaman Saya Ngejokiin Tugas Mahasiswa Sastra Indonesia

14 April 2020
Membayangkan Rasanya Jadi Mahasiswa KKN di Kampung Durian Runtuh Upin dan Ipin

Membayangkan Rasanya Jadi Mahasiswa KKN di Kampung Durian Runtuh “Upin dan Ipin”

9 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.