Dahulu, saya sempat geram kalau ada yang mengatakan Mranggen adalah bagian dari Semarang Timur. Padahal secara geografis Mranggen itu ikut Kabupaten Demak. Tentu ngawur kalau ada yang mengira kecamatan ini bagian dari Semarang.
Akan tetapi, saat ini saya nggak begitu heran dengan anggapan-anggapan itu. Sebab, orang-orang Mranggen sendirilah yang kerap mengaku demikian. Biasanya orang Mranggen yang ngaku dari Semarang Timur malas di-bully karena mereka berasal dari Demak.
Semakin ke sini saya malah kepikiran, apa yang dilakukan orang-orang Mranggen yang ngaku dari Demak sebenarnya banyak benarnya. Kecamatan seluas 72,2 km persegi itu memang memiliki kedekatan dengan Semarang daripada Kabupaten yang menaunginya, Demak.
Daftar Isi
Banyak warga Mranggen Demak yang mencari nafkah di Semarang
Kedekatan antara Mranggen dan Semarang salah satunya dipengaruhi oleh jarak. Mranggen dan Semarang hanya berjarak 11 km, sementara Mranggen dan pusat Kota Demak bisa mencapai 21 km. Itu mengapa warga kecamatan ini lebih banyak yang mencari nafkah di Semarang daripada di Demak.
Selain jarak, perbedaan UMK menjadi alasan lain bagi warga untuk bekerja di Kota Lumpia. UMK di Semarang lebih tinggi daripada Demak. Walau perbedaannya nggak signifikan, tapi tetap saja UMK yang lebih tinggi patut diperjuangkan.
Warga Mranggen Demak lebih memilih rumah sakit Semarang
Di Kecamatan Mranggen ada rumah sakit yang cukup terkenal, namanya Rumah Sakit Pelita Anugerah. Lokasinya berada di Jalan Raya Bandungrejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Secara fasilitas, rumah sakit ini sebenarnya cukup baik. Namun, dari ulasan-ulasan beberapa orang, banyak yang berkomentar bahwa pelayanannya jauh dari ekspektasi. Banyak yang nggak puas saat berobat di sana.
Berdasarkan hal tersebut, banyak warga Mranggen yang lebih memilih berobat ke rumah sakit Semarang daripada Demak. Apalagi, banyak rumah sakit besar di Semarang yang justru berlokasi dekat dengan Mranggen, misalnya RSD K.M.R.T Wongsonegoro, Rumah Sakit Roemani atau Rumah Sakit Bhayangkara. Oleh karena itu, beberapa rumah sakit itu lebih akrab bagi warga Mranggen daripada rumah sakit yang berada di Demak sendiri.
Semarang punya lebih banyak tempat wisata
Saya tidak bisa menampik, Demak memang krisis tempat wisata. Kalau kalian searching di Google, wisata di Demak sangat seragam, didominasi wisata religi. Lokasi-lokasi wisata religi itu biasanya sulit diakses dan lumayan pelosok.
Alhasil, warga Mranggen banyak yang memilih berlibur ke Semarang yang punya beragam tempat wisata. Misalnya di sekitar kota madya Semarang, kita akan menjumpai Lawang Sewu, Klenteng Sam Poo Kong, MAJT atau Alun-alun Simpang Lima. Sementara jika menuju area atas di Kabupaten Semarang, kita bisa berlibur ke Candi Gedong Songo, Umbul Sidomukti atau Cimory One The Valley. Pokoknya paket lengkap deh wisata di Semarang, gimana warga Mranggen nggak tertarik?
Di atas beberapa hal yang membuat warga Mranggen merasa lebih punya keterikatan dengan Semarang daripada Demak, kabupatennya. Setelah memahami ini, saya jadi paham kenapa tetangga-tetangga saya banyak yang mengaku dari Semarang sisi timur. Lha memang Semarang lebih nyaman dan lebih prestise kok.
Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Kenai Intan
BACA JUGA Mojolaban Sukoharjo, Pinggiran Kabupaten yang Nggak Keurus. Pikir Ulang kalau Mau Tinggal di Sini
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.