Mie Gacoan Bangkalan tidak antre meskipun hari libur
Saat awal Mie Gacoan Bangkalan dibuka, saya malas pergi ke sana. Selain terjadi kisruh soal pengelolaan lahan parkir, sempat terjadi demo penolakan kehadiran Mie Gacoan di Bangkalan. Selain itu, saya membayangkan ada antrean panjang seperti cabang-cabang Mie Gacoan lain. Apalagi, gerai ini cukup dinanti oleh warga setempat. Asal tahu saja, sebelum ada cabangnya di sini, banyak orang Bangkalan yang membuka usaha jastip Mie Gacoan dan belinya di Surabaya.
Akan tetapi, saat kemarin datang bersama teman-teman, saya justru terkaget-kaget karena antreanya sangat sedikit. Bahkan, saya datang tepat di hari Minggu di saat waktu libur panjang sekolah. Saya dan teman-teman yang memesan via self service dengan memindai barcode saja hanya perlu menunggu sekitar 10-15 menit saja.Â
Saya kurang tahu persis faktor yang membuat antrean di gerai Mie Gacoan Bangkalan tidak mengular seperti cabang lain. Sepertinya, mindset warga Bangkalan ini memang agak berbeda ya. Sepopuler dan seenak apapun Mi Gacoan cabang Bangkalan itu, ia tetap hanya sebuah mi.
Barcode-nya ada yang sudah pudar jadi susah pesan
Salah satu kekurangan dari Mi Gacoan cabang Bangkalan yang saya rasakan adalah gambar barcode di meja yang sudah hampir pudar. Akibatnya, sewaktu di-scan agak sulit terbaca. Saya harus mencoba berkali-kali hingga ponsel mampu mendeteksi barcodenya dan masuk ke dalam web pemesanan. Saran saya sih, karena Mi Gacoan cabang Bangkalan ini masih baru, mending barcode di masing-masing meja seharusnya ikut baru juga. Masa belum ada satu bulan, sistem self service sudah eror sih.
Walau punya beberapa kekurangan, buat kalian warga Bangkalan yang penasaran mencicipi Mie Gacoan yang viral itu, langsung saja datang ke cabang ini. Menunya selengkap cabang lain dan tetap enak kok. Mienya terasa lebih enak karena tidak ada biaya jastip seperti sebelum-sebelumnya.Â
Penulis: Siti Halwah
Editor: Kenia IntanÂ
BACA JUGA Cara Tepat Menghabiskan Dana Desa di Bangkalan Madura supaya Tidak Terbuang Sia-Sia
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.