Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membela Pemerintah Soal Pentingnya Pariwisata di Tengah Pandemi Corona

Rizky Adhyaksa oleh Rizky Adhyaksa
17 Maret 2020
A A
Membela Pemerintah Soal Pentingnya Pariwisata di Tengah Pandemi Corona

Membela Pemerintah Soal Pentingnya Pariwisata di Tengah Pandemi Corona

Share on FacebookShare on Twitter

Hari minggu kemarin Pak Presiden mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan social distancing dengan melakukan segala kegiatan seperti belajar, bekerja, hingga beribadah di rumah. Pokoknya belio beramanat untuk nggak keluar rumah kalau nggak penting-penting amat.

Kalau kalian bertanya-tanya kenapa belio hanya meminta kita melakukan social distancing ketika negara lain melakukan lock-down, jawabannya tentu saja karena pemerintah sudah terlanjur kasih subsidi ke sektor pariwisata melakukan banyak perhitungan dengan cermat. Sebagai warga negara yang baik, kita sebaiknya sepakat-sepakat saja. Percaya deh, pemerintah itu, tahu apa yang paling baik untuk masyarakat. Oke?

Kita sebagai masyarakat awam pokoknya jangan sok tahu. Jangan marah dan kesal lalu menganggap pemerintah sedang mengundang virus corona langsung ke Indonesia karena alih-alih lock-down kayak negara lain, kita malah ngasih subsidi bagi sektor pariwisata dan menyerukan turis-turis asing untuk liburan ke Indonesia saja.

Apa yang dilakukan pemerintah ini tuh brilian tahu. Justru karena negara lain menutup akses ke tempat mereka karena pada parno dengan wisatawan asing, turis gabut pasti nggak punya pilihan wisata lain selain ke Indonesia, kan? Dengan ini, pariwisata kita dapat lebih banyak penyakit cuan! Betuuul, kebijakan ini sebenarnya upaya pemerintah untuk “mengambil kesempitan di dalam kesempatan” KEBALIK PE’AK!!!

Kalau misal gara-gara kebijakan ini sekarang di Indonesia jadi ada virus corona, (FYI, kasus pertama corona di Indonesia terjadi karena turis dari Jepang wisata ke Indonesia) ini sih salah virusnya sendiri, Indonesia kan ngundang turisnya aja, eh ini si virus nggak tahu malu malah numpang di turisnya.

Apa yang terjadi setelahnya? Dua minggu setelah kasus positif yang pertama, sekarang ada 117 kasus positif corona yang telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Dan yang bikin sedih, salah satu dari 117 kasus tersebut adalah Pak Mentri Perhubungan yang kemarin giat mengatakan bahwa Indonesia aman dari Corona. Semoga cepet sembuh ya pak.

Semakin banyaknya orang yang terinveksi virus ini—bahkan sampai kena ke orang penting macam pak menteri, jangan dilihat sebagai keterlambatan pemerintah dalam menghadapi pandemi corona lho ya. Jangan suka suudzan gitu ke pemerintah! Saya pikir, pemerintah tidak salah, pemerintah malah sudah responsif dengan menyuruh kita melakukan pencegahan secara pribadi. Karena pencegahannya sudah diserahkan ke tiap-tiap individu, artinya yang salah itu ya 117 orang yang mungkin hidupnya kurang bersih, atau malah suka ngupil sembarangan ketika sudah dibilang untuk jangan menyentuh area wajah.

Lagian yang namanya melakukan lock-down untuk satu negara sebesar kayak Indonesia ini tuh susah tauuu. Dipikir gampang apa nutup semua akses masuk dan keluar di negara kepulauan terbesar di dunia? Terlebih ekonomi kita bisa makin merosot kalo pake lock-down. Kan kita udah ngasih banyak buat pariwisata, kalo lock-down gimana wisatawan mau masuk? Mikir!!!

Baca Juga:

Harga Beras Hari Ini Naik, dan Hal Itu Jangan Pernah Dianggap Sepele, Bisa Memicu Inflasi!

Kebijakan Pemkot Pekalongan yang Sebaiknya Nggak Usah Terlalu Dipercaya

“Bentar, bentar, bentar… tapi kan wisatawan asingnya pada takut karena Indonesia sudah banyak kasus positif corona. Wisatawan domestik juga malah dihimbau ga kemana-mana, bukannya kebijakan tadi jadi paradoks ya?”

Wah ini nih, tipikal pertanyaan yang sotoy dan memojokan pemerintah!!1!

Mas-mas dan mbak-mbak, Saya jelasin ya. Promo-promo tiket murah dan hotel murah buat pariwisata kita itu masih berlaku untuk beberapa bulan ke depan. Nah, kita doakan saja supaya pemerintah bisa mengatasi ini semua sebelum promonya berakhir. Kalian ini mengkritik saja, mending kalian jaga kesehatan! Jangan ngupil sembarangan! Apalagi upilnya ditaroh di bawah meja.

“Dengan fasilitas dan tenaga medis yang kita miliki sekarang, emang yakin pemerintah bisa menyelesaikan ini secepatnya?”

Ya yakin, lah!!! Tidak ada keraguan sedikit pun!!! Orang pemerintah aja nggak mikir lama untuk ngeluarin uang Rp.72 milliar buat bayar orang bikin konten seperti tulisan yang saya buat ini kok.

Sudah, sudah, pokoknya mau gimana pun, percaya sajalah pada pemerintah. Rakyat biasa cukup sering-sering cuci tangan, jangan kebanyakan pegang muka, dan diem aja di rumah nggak usah ke mana-mana.

BACA JUGA Epidemi Virus Corona dan Ketimpangan di Sekitarnya atau tulisan Rizky Adhyaksa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Maret 2020 oleh

Tags: kebijakan pemerintahpandemi coronapariwisata indonesia
Rizky Adhyaksa

Rizky Adhyaksa

ArtikelTerkait

Orang yang Bilang 'Nggak Terasa Udah Desember 2020' Itu Sampah!

Orang yang Bilang ‘Nggak Terasa Udah Desember 2020’ Itu Sampah!

8 Desember 2020
salat tarawih

Panduan Salat Tarawih Minimalis buat yang Modal Hafalan Surahnya Dikit Banget

25 April 2020
Hanoman yang Terpaksa Alih Profesi Jadi Kurir

Hanoman yang Terpaksa Alih Profesi Jadi Kurir

7 Mei 2020
Saya Curiga Pakde Jokowi Hidup di Universe yang Lain terminal mojok.co

Bundesliga, Rasa Iri, dan Alasan Saya Mengkritik Jokowi

17 Mei 2020
diimbau jangan mudik

Diimbau Jangan Mudik Tapi Boleh Mudik Itu Maksudnya Gimana, sih?

3 April 2020
Cerita Prihatin yang Mungkin Dipahami Pedagang Pinggir Jalan Ketika Hujan terminal mojok.co

Kebiasaan ‘Noleh Tonggo’ Masyarakat Desa Saat Dapat Bantuan Pemerintah

21 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.