ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Epidemi Virus Corona dan Ketimpangan di Sekitarnya

Made Supriatma oleh Made Supriatma
17 Maret 2020
A A
Setelah Banyak Kekecewaan, Melihat Politisi Baik Rasanya Aneh terminal mojok.co

Setelah Banyak Kekecewaan, Melihat Politisi Baik Rasanya Aneh terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Cerita pertama. Noah Covin, mantan tentara Amerika Serikat, adalah seorang pengusaha atau tepatnya spekulan. Sebagai pengusaha, dia selalu memanfaatkan setiap kesempatan mencari untung. Itulah yang dia lakukan sejak mendengar wabah virus corona merebak di China dan akan menular kemana-mana.

Bersama saudara kandungnya, dia menyewa truk U-Haul. Mereka menyisir toko besar kecil seperti Dollar Tree, WalMart, Home Depot, di wilayah-wilayah terpencil antara Tennesse dan Kentucky. Mereka memborong tisu basah dan cairan pembersih tangan.

Naluri bisnis mereka mengendus bahwa barang-barang ini akan sangat dibutuhkan jika wabah corona meledak. Mereka benar. Beberapa saat kemudian, segala macam barang pembersih dan penyuci hama menjadi sangat mahal. Covin bersaudara mulai menjual barang-barang mereka secara online. Dengan harga yang dinaikkan secara gila-gilaan tentu saja.

Namun, mereka hanya sempat menjual 300 botol. Amazon, tempat mereka berjualan, membekukan akun mereka karena dianggap menangguk keuntungan dari bencana. Langkah ini diikuti oleh eBay, tempat berjualan sejenis

Akhirnya, Covin bersaudara masih punya stok 17,700 botol pembersih tangan. Mereka tidak tahu harus menjualnya ke mana. Harian The New York Times menulis cerita mereka.

Tentu saja, reaksi yang mereka terima sangat memukul. Sebagian besar orang marah. Mereka dianggap tidak bermoral dan parasit yang menangguk keuntungan dari kesusahan orang lain. Bahkan mereka menerima ancaman pembunuhan. Pihak kejaksaan di Tennessee mengancam akan menyeret mereka ke pengadilan karena memainkan harga.

Kontroversi itu akhirnya memaksa mereka untuk menyumbangkan ribuan botol yang sudah mereka beli itu. Sebuah gereja bersedia untuk menyalurkannya.

Cerita Covin bersaudara ini memang menimbulkan kegeramanan. Namun ini tidak asing. Dalam sistem ekonomi yang kita hidupi dan kita adopsi dengan riang gembira ini, hukumnya adalah yang kuat memangsa yang lemah; yang kaya dan bermodal mencari makan dari yang miskin.

Anda mungkin tidak menyadari itu. Perusahan dengan modal kuat mengintai perusahan-perusahan lemah seperti burung bangkai mengintai korbannya yang sekarat. Tidak peduli bahwa dibalik perusahan-perusahan ini ada kaum buruh yang hidupnya kembang kempis. Kadang kala ada perusahan yang menjadi semakin kuat dengan membeli perusahan saingannya yang lebih lemah. Perusahan yang lebih lemah dibeli hanya untuk membunuhnya.

Cerita kedua. Sebuah perusahan Jerman yang bernama CureVac kabarnya hendak dibeli oleh pemerintah Amerika Serikat seharga 1 miliar dolar AS. Mengapa pemerintah Trump tertarik pada perusahan ini? Karena ia kabarnya mampu memproduksi vaksin untuk mengatasi virus Corona.

AS ingin agar perusahan ini memproduksi vaksin eksklusif untuk Amerika. Tidak banyak orang tahu bahwa penguasaan vaksin atau pengetahuan untuk membuatnya adalah perangkat keamanan nasional. AS berkepentingan mengamankan dirinya dan warganya pertama-tama. Bahwa dunia dihuni tidak hanya oleh orang Amerika, itu tidak dalam skala prioritas mereka.

Tidak bisa tidak, orang juga mencurigai bahwa Trump ingin menguasai vaksin ini untuk kepentingan politiknya. Jika saja vaksin tersedia sebelum pemilihan presiden November nanti, maka Trump bisa menepuk dada akan keberhasilannya dan akan mempermudah dirinya terpilih kembali.

Untuk saya kedua cerita dari negeri asing ini mengungkap satu hal, yaitu ketimpangan. Ketimpangan itu bisa berasal dari penguasaan modal atau kekuatan. Jika Anda memiliki modal (Covin bersaudara) atau kekuatan (Trump) Anda memegang kendali atas penyebaran virus ini.

Jika tidak, Anda dipersilahkan mati duluan.

Selain itu, jangan kira penyebaran wabah ini bebas dari fenomena hubungan kekuasaan ini. Siapakah yang mampu melakukan social distancing? Siapakah yang mampu bekerja dari rumah? Siapakah yang mampu mengunci diri tidak berhubungan dengan orang lain?

Jelas bukan orang-orang yang hidupnya pas-pasan, yang pagi makan sore bengong. Atau mereka yang tidak bisa makan hari ini, kalau tidak kerja hari ini. Jelas bukan kaum buruh yang hidupnya tergantung dari upah minimum. Jelas bukan sopir ojol yang mau tidak mau harus berinteraksi dan bersentuhan dengan konsumen yang mereka bonceng.

Sering kali golongan ini terlewatkan ketika para priayi negara membuat kebijakan. Mata para priayi ini terlatih untuk mengabaikan mereka yang miskin dan marjinal karena toh tidak banyak bermanfaat untuk mereka, kecuali sebagai cacah dan pemilih sekali dalam lima tahun. Untuk pemilihan, sekadar kaos dan sebungkus dua mi instan sudah cukup untuk membeli suara mereka.

Cerita ketiga. Seorang teman FB saya menulis sesuatu yang menurut saya sangat menohok. Kira-kira dia mengatakan begini. Jika kita mampu menggelar Asian Games yang amat mewah, mampu mengadakan Formula E, mampu bikin MRT, dan proyek-proyek infrastruktur yang hebat-hebat, mengapa kita tidak mampu memberikan tes deteksi corona gratis bagi yang membutuhkan? Mengapa juga kita tidak mampu memberikan pengobatan gratis?

Di dalam wabah atau pagebluk ini sesungguhnya ada hubungan kekuasaan. Jika kita menyamakan pagebluk ini dengan kapal, seperti kapal penumpang Tampomas II yang tenggelam pada 1981 itu. Tidak terlalu sulit untuk melihat siapa yang mendapat prioritas untuk diselamatkan dan siapa yang harus tenggelam dan menjadi bangkai bersama kapal yang nahas itu.

BACA JUGA Komentator Sepak Bola Harusnya Coba Gimmick ala Host Tonight Show atau tulisan Made Supriatma lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Maret 2020 oleh

Tags: epidemikekuasaanPolitikvaksinvirus corona
Made Supriatma

Made Supriatma

ArtikelTerkait

Membayangkan Andai Gaji Guru 30 Juta seperti Janji Ganjar Pranowo

Membayangkan Andai Gaji Guru 30 Juta seperti Janji Ganjar Pranowo

20 September 2023
Bila Alumni 212 Sudah Muncul di Media, Siapkan Diri Anda, sebab Iklim Politik Akan Makin Panas

Bila Alumni 212 Sudah Muncul di Media, Siapkan Diri Anda, sebab Iklim Politik Akan Makin Panas

9 September 2023
Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja pariwisata jogja caleg jogja

Surat Terbuka untuk Caleg Jogja: Berani Nggak Bahas Isu UMR, Pertanahan, dan Sampah?

29 Juli 2023
Dear INews, Masih Niat Jadi The New Home of Badminton Nggak, sih?

Dear iNews, Masih Niat Jadi The New Home of Badminton Nggak, sih?

3 Juni 2023
Aldi Taher Itu Nggak Salah, Mindset Kita lah yang Perlu Dibenahi

Aldi Taher Itu Nggak Salah, Mindset Kita lah yang Perlu Dibenahi

29 Mei 2023
Kenapa Kita Selalu Lupa Caleg yang Kita Pilih?

Emangnya Kenapa kalau Artis Jadi Caleg?

22 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Kalau Boleh Jujur, Lagunya Mulan Jameela Itu Cihuy Banget, Cuy! terminal mojok.co

Udah, Ngaku Aja Kalau Nyanyi Sambil Berkendara Itu Asyik Betul!

Dilema Nggak Kuat Makan Pedas: Dari Dianggap Cupu Sampai Sakit Perut

Dilema Nggak Kuat Makan Pedas: Dari Dianggap Cupu Sampai Sakit Perut

Plis Deh, Nggak Perlu Bacain Ulang Makalahnya Saat Presentasi

Plis deh, Nggak Perlu Bacain Ulang Makalahnya Saat Presentasi



Terpopuler Sepekan

3 Rekomendasi Warung Makan Ayam Terenak di Sekitaran Kampus IPB Dramaga Bogor

3 Rekomendasi Warung Makan Ayam Terenak di Sekitaran Kampus IPB Dramaga Bogor

oleh Aulia Syahfitri
2 Oktober 2023

Mobil Toyota Alphard Bikin Repot dan Kebohongan Soal Privilege (Unsplash)

Mobil Toyota Alphard: Mobil yang Merepotkan dan Kebohongan Soal Privilege kalau Punya Mobil Ini

oleh Nurul Fauziah
29 September 2023

5 Drama Korea yang Cocok Ditonton Orang dengan Kepribadian INFJ

5 Drama Korea yang Cocok Ditonton Orang dengan Kepribadian INFJ

oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
26 September 2023

Gombong, Jalur Penghubung Banjarnegara-Kebumen yang Berbahaya

Gombong, Jalur Penghubung Banjarnegara-Kebumen yang Berbahaya

oleh Yanuar Abdillah Setiadi
30 September 2023

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

Suka Duka Bertetangga dengan Warung Kopi

oleh Rusdi Ngarpan
27 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • 5 Fakta Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara di Indonesia yang Telan Biaya 100 Triliun Lebih
  • Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka: Kampus Negeri Pertama di Sulawesi Tenggara
  • Ketika Tangan Seribu Tentara Membatik di Tugu Yogyakarta
  • Surabaya Kota Freemason, Gedung BPN Tunjungan Jadi Warisannya
  • Benteng Vastenburg, Benteng Megah Tempat Belanda Pantau Pergerakan Keraton Surakarta
  • Ganjar Paling Banyak Muncul di Baliho Dibanding Bacapres Lain, Padahal Metodenya Udah Usang
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!