Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Artikel

Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan

Fatimatuz Zahra oleh Fatimatuz Zahra
11 Mei 2020
0
A A
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu
Share on FacebookShare on Twitter

Masjid yang biasa kita lihat di kota-kota besar umumnya akan terlihat didominasi oleh laki-laki. Bukan karena jumlah perempuan lebih sedikit atau bahkan perempuannya enggan ke masjid, tapi memang seperti itulah normanya. Norma bahwa masjid itu tempat untuk laki-laki yang beragama Islam. Bahkan saya pernah melihat spanduk berukuran 4,5 x 2 meter di perempatan jalan lingkar selatan DIY bertuliskan, “Laki-laki sejati, salat di masjid.” Bagaimana? Sudah cukup menggambarkan betapa maskulinnya sebuah masjid? Kalau belum, silakan cek tulisan saya yang berjudul Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan.

Meskipun tidak semua masjid di Indonesia seperti itu, tetapi coba kita hitung pakai jari: Ada berapa masjid yang memiliki ruang laktasi? Atau ya, tidak usah muluk-muluk, ruang salat yang manusiawi untuk perempuan? Khususnya jika terletak di kota besar. Masjid atau musala di desa-desa masih tergolong lebih baik karena biasanya tempat salatnya memiliki lebar yang sama untuk laki-laki dan perempuan. Bahkan jika jamaah perempuan melebihi kapasitas, mereka bisa salat di saf belakang jamaah laki-laki.

Entah atas dasar pertimbangan apa, masjid-masjid yang kita lihat justru menjadi tempat yang tidak menyenangkan untuk jamaah perempuan. Mulai dari tempat salat yang sempit, jumlah alat ibadah yang sangat minim dan kebersihannya kurang terjaga. Hingga soal mekanisme pembagian takjil gratis di masjid yang juga sering kali tidak proporsional bagi jamaah perempuan.

Padahal, jika diperkirakan secara populasi saja jumlah perempuan di dunia itu sekitar dua kali lipat jumlah laki-laki. Belum lagi perempuan-perempuan yang biasanya ke mana-mana bersama balitanya (yang jarang kita lihat di saf salat laki-laki), pasti memerlukan tempat yang lebih luas dan layak. Namun, kenyataan pahit yang harus kita terima adalah tempat ibadah yang demikian adanya dengan dalih, “Perempuan salat di rumah aja, sumber fitnah, dll.”


Jika kita mau berkaca kepada masjid dambaan sejuta umat di dunia, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, tentulah kita dapat melihat bagaimana keduanya menjadi teladan yang baik dalam memberikan akses ibadah yang setara. Masjidil Haram bahkan tidak memberikan batasan bagi jamaah laki-laki maupun perempuan. Semua orang boleh duduk, iktikaf, dan beribadah di mana pun.

Hanya ketika azan berkumandang, waktunya salat berjamaah, akan ada petugas yang mengarahkan saf laki-laki dan perempuan dengan membentuk barisan terpisah tak jauh dari tempat duduk semula. Jadi bukan pemandangan yang aneh jika di Masjidil Haram kita melihat saf laki-laki dan perempuan berkumpul tidak rapi, karena dibentuknya memang mendadak saat azan berkumandang.

Setali tiga uang dengan Masjidil Haram, Masjid Nabawi juga memberikan ruang yang cukup untuk jamaah perempuan. Bedanya, Masjid Nabawi dan Kota Madinah secara umum memiliki sistem yang lebih tertata. Pintu-pintu di Masjid Nabawi dipisah antara pintu laki-laki dan perempuan. Ruang salatnya pun sangat luas dan tersedia air minum beserta gelas plastik yang sangat banyak, kira-kira cukup untuk jamaah dalam satu lorong tersebut. Jika tidak sedang dalam waktu salat jamaah, lorong-lorong tempat salat akan sepi dan dapat digunakan untuk iktikaf, mengikuti talaqqi, menyusui, atau bahkan tidur-tiduran sekalipun.

Meski demikian, tidak semua orang bisa muat di dalam masjid, sebagian masih harus salat di halaman masjid yang sangat luas dan memiliki payung raksasa itu. Di pelataran Masjid Nabawi kita akan sangat mudah menemui anak-anak berlarian, menangis, tertawa tanpa dimarahi oleh orang tuanya bahkan sepanjang waktu salat. Tidak ada tulisan berwarna merah, “Dilarang membawa anak-anak karena dapat mengganggu ibadah”. Indah bukan? Melihat anak-anak nyaman berada di masjid?

Ngomong-ngomong, kok perempuan dan anak-anak di sana, tidak dilarang pergi ke masjid, ya? Atau minimal dibatasi seperti di tempat kita. Bahkan ketika tiba waktu salat Jumat, jamaah perempuan tak kalah banyak lho dari jamaah laki-laki. Meskipun salat Jumat hanya wajib bagi laki-laki, tapi para jamaah perempuan tak ingin melewatkan pahala sunah salat Jumat. Khusus untuk jamaah haji dan umrah dari Indonesia, mungkin itulah saatnya bagi para perempuan untuk ikut salat Jumat yang sulit mereka lakukan di Indonesia, kecuali sudah jadi lansia dan tidak dianggap jadi sumber fitnah lagi.

Kadang saya bermimpi kalau suatu saat semua masjid bisa dirindukan dan jadi tempat yang sangat nyaman untuk siapapun, dengan usia berapa pun, dan jenis kelamin apa pun, seperti halnya Masjid Nabawi.

BACA JUGA Esai-esai Terminal Ramadan Mojok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2020 oleh

Tags: MasjidPerempuanTerminal Ramadan
Fatimatuz Zahra

Fatimatuz Zahra

Sedang belajar tentang manusia dan cara menjadi manusia.

Artikel Lainnya

5 Rekomendasi Masjid di Sekitar Kota Bogor yang Jadi Destinasi Wisata Religi

5 Rekomendasi Masjid di Sekitar Kota Bogor yang Jadi Destinasi Wisata Religi

22 April 2022
5 Masjid Terdekat dari Pantai Losari yang Bisa Ditempuh dengan Jalan Kaki (Oen Michael via Shutterstock.com)

5 Masjid Terdekat dari Pantai Losari yang Bisa Ditempuh dengan Jalan Kaki

20 April 2022
Masjid terdekat saat perjalanan darat Banyuwangi Bali

6 Rekomendasi Masjid Terdekat jika Motoran ke Denpasar Bali Lewat Gilimanuk

9 April 2022
Masjid di dekan kawasan simpang lima semarang

4 Masjid Terdekat dari Simpang Lima Kota Semarang

7 April 2022
9 Masjid di Jogja yang Sediakan Menu Takjil Gratis Terminal Mojok.co

9 Masjid di Jogja yang Sediakan Menu Takjil Gratis

5 April 2022
5 Tempat Ibadah Terdekat dari Gedung Sate yang Keren dan Bersejarah

5 Masjid Terdekat dari Gedung Sate yang Keren dan Bersejarah

4 April 2022
Pos Selanjutnya
Selisih Kecepatan Rata-rata Salat Tarawih di Desa Saya dan Tempat Saya Kuliah terminal mojok.co

Menerapkan Strategi Perang Sun Tzu dalam Perang Sarung

Terpopuler Sepekan

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022

Dari MOJOK

  • 46 Tahun PSS Sleman: Masuk Dunia Metaverse tapi Manajemen Masih Lelet 
    by Gusti Aditya on 22 Mei 2022
  • Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri
    by Hammam Izzuddin on 22 Mei 2022
  • Jelang Pilpres 2024, Jokowi Minta Projo Jangan Kesusu Munculkan Nama
    by Yvesta Ayu on 21 Mei 2022
  • Rumah Hantu Malioboro dan Alasan Orang-orang Suka Sesuatu yang Horor 
    by Brigitta Adelia Dewandari on 21 Mei 2022
  • Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri
    by M. Mujib on 21 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In