Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Mas Leon Alvinda Putra, Nggak Masalah Jadi Artis Jalur Aktivis, Peluang Besar Jangan Disia-siakan!

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
1 Juli 2021
A A
Mas Leon Alvinda Putra, Nggak Masalah Jadi Artis Jalur Aktivis, Peluang Besar Jangan Disia-siakan! terminal mojok.co

Mas Leon Alvinda Putra, Nggak Masalah Jadi Artis Jalur Aktivis, Peluang Besar Jangan Disia-siakan! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saat saya lagi nyari bahan untuk tulisan di Twitter, ndilalah saya ketemu dengan tulisan Mas Nasrulloh Alif Suherman tentang saran agar Leon Alvinda Putra nggak jadi artis jalur aktivis. Alasan yang dikemukakan memakai landasan ilmu sejarah yang dapat terulang dengan pola dan waktu berbeda.

Pada tulisan tersebut, sejarah yang berulang mengacu pada peristiwa yang dulu-dulu sempat terjadi. Kalau nggak salah, sih, yang pas isu reformasi dikorupsi. Kalau nggak salah loh, ya. Nah, dalam isu tersebut, kan sudah jadi rahasia umum ada beberapa orang yang mendapat sorotan lebih. Entah dari media ataupun dari masyarakat.

Ramai banget, loh, isu yang reformasi itu. Di channel YouTube-nya Mbak Najwa saja, video yang membahas “ujian reformasi” tersebut mendapatkan tiga belas juta penonton. Bayangkan, segede apa sorotan terhadap abang-abang mantan Ketua BEM yang diundang ke sana. Pasti gede banget. Itu baru di satu kanal, belum koran dan beberapa media lain.

Berhubung yang diundang dan mendapat banyak atensi publik adalah mantan ketua BEM UGM dan ITB, berarti yang dikatakan jadi artis jalur aktivis oleh Mas Alif dalam tulisannya ya salah satu atau salah dua dari mantan ketua BEM tersebut. Kalau yang saya ketahui, sepertinya hanya salah satunya, yakni yang ketua BEM UGM.

Kalau nggak salah namanya Fathur yang sekarang sudah memiliki 1,2 juta follower di Instagram. Jangankan hanya untuk swipe up, untuk bikin partai kayaknya udah bisa. Dan inilah yang mungkin ditakutkan oleh Mas Alif bahwa Leon Alvinda Putra, nantinya akan menjadi seperti mantan ketua BEM UGM tersebut.

Saya heran, kenapa hal yang bagus begituan malah nggak dibolehin? Padahal boleh banget kok jadi artis jalur aktivis. Pasalnya begini, coba saja kalian lihat deh aktivitas Fathur itu ngapain aja. Di Instagram-nya, dia sering membagikan video waktu lagi ngaji. Kan, bagus tuh. Ada anak muda, keren, gagah, dan pinter, masih bisa ngaji.

Sebuah prestasi yang mungkin jarang banget bisa didapatkan oleh cah-cah kiwari lainnya. Dengan dia membagikan konten tersebut, siapa tahu makin banyak yang berminat untuk ngaji dan memperdalam ilmu agamanya. Dan ini bisa dicapai, dengan jalan artis jalur aktivis tadi. Kenapa malah nggak boleh?

Selain itu, Fathur juga sering memberikan motivasi kepada anak-anak seumurannya. Tahu sendiri kan kalau yang seangkatan ataupun yang seumuran Fathur masih banyak yang klemar-klemer ora sat-set dan punggungnya sering sakit lantaran keseringan rebahan. Mungkin saja, dari konten motivasi, semangat, inspirasi, dan segala hal yang dibagikan oleh Fathur dalam media sosialnya, bisa menggerakkan banyak sekali anak muda klemar-klemer untuk bangkit dari kebiasaan yang nggak baik. Lantas, letak salahnya di mana?

Baca Juga:

Dilema Mantan Aktivis yang Kini Jadi PNS: Ingin Ikut Demo, tapi Takut Karier Terancam 

Balada Aktivis Hedon: Konferensi (dan Party) Sana-Sini Hanya demi Konten dan Aktualisasi Diri

Tak hanya ngaji dan memberikan motivasi. Fathur ini juga sering menggalang dana dan pergi ke tempat-tempat tertentu untuk membagikan sembako dan memberikan bantuan. Galang dana, kalau yang mengumpulkan adalah orang-orang dari bidang dana dan usaha alias danus di organisasi, saya sangat yakin orang-orang akan jarang memberikan bantuan. Coba kalau dia sosok entah artis atau siapa pokoknya yang terkenal minta galang dana, pasti langsung banyak yang memberikan.

Dengan makin banyak orang yang mendonasikan hartanya lewat Fathur, secara otomatis lingkup pemberian sembako atau bantuan ke orang-orang menjadi lebih luas. Dan, apa iya yang begitu salah? Wong orang kasih bantuan, kok, salah. Kalau yang nyolong dana bantuan, itu baru salah.

Apalagi nih, kalau misalkan Fathur tetep dengan jalur aktivis yang banyak “rintangan” menghadang, usahanya untuk memberikan semacam pertolongan kepada rakyat itu ya jadi kurang maksimal. Mending yang nyata saja, langsung kasih sembako atau langsung kasih bantuan dalam bentuk apa pun. Itu lebih jelas dan langsung mengena pada segmen masyarakat yang jelas. Coba kalau masih teriak-teriak, ya, masyarakatnya nggak bakal dapat bantuan seperti yang telah dilakukan.

Itu semua terjadi gara-gara apa? Ya, karena Fathur itu udah jadi artis jalur aktivis. Jadi, kalau misalkan nanti Leon Alvinda Putra itu mau memilih jalan artis lewat jalurnya yang sekarang, ya nggak masalah. Toh, dia bisa langsung terjun ke masyarakat, nggak usah pakai acara mengubah sistem dari dalam, memperjuangkan idealisme dan ya, yang sejenis, lah. Kejauhan.

Mending langsung jadi artis, duitnya banyak, banyakin sedekah. Atau, kalau masih nggak punya duit sendiri, yaudah, galang dana, berharap ada yang donasi, kalau ada langsung aja gas ke masyarakat. Lebih simpel, sederhana, singkat, padat, dan jelas. Daripada ntar ngikut di pusaran politik, lha kalau jalur sana malah tambah gronjal-gronjol dan curam. Medeni. Bisa-bisa, malah keikut budaya yang sudah mencengkram di dalamnya.

Mending jadi artis aja, walaupun jalurnya aktivis. Makan dari duit sendiri, memberi bantuan dari duit sendiri. Jadi, sekali lagi, nggak apa-apa kok jadi artis jalur aktivis, peluang besar begitu jangan mau disia-siakan. Eman-eman, lho~

BACA JUGA Emangnya Kenapa kalau Mas Fathur Jadi Tukang Endorse? dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Juni 2021 oleh

Tags: AktivisartisBEM UILeon Alvinda PutraPojok Tubir Terminal
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

7 Langkah yang Bisa Kita Lakukan agar Tetap Bertahan Hidup Setelah Kenaikan PPN terminal mojok

7 Langkah yang Bisa Kita Lakukan agar Tetap Bertahan Hidup Setelah Kenaikan PPN

17 Juni 2021
Sebetulnya Apa yang Dicari HRD Saat Cek Akun Media Sosial para Pelamar Kerja? terminal mojok.co

Sebetulnya Apa yang Dicari HRD Saat Cek Akun Media Sosial para Pelamar Kerja?

1 Agustus 2021

Berhenti Menormalisasi Nyalahin Setan dan Sedang Khilaf Saat Melakukan Kejahatan

20 Juni 2021
Buat yang Pengin Rangkap Jabatan Jadi Komisaris, Belajarlah dari Rektor UI terminal mojok.co

Buat yang Pengin Rangkap Jabatan Jadi Komisaris, Belajarlah dari Rektor UI

21 Juli 2021
papua tempat pembuangan pns bu risma mojok

Bu Risma, Papua Bukan Tempat untuk Buang PNS Nggak Becus Kerja

15 Juli 2021
penimbun tabung oksigen mojok

Mencari Hukuman yang Paling Pas untuk Penimbun Tabung Oksigen

14 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Goa Terawang, Wisata Alam Blora yang Tidak Mengecewakan

Goa Terawang, Wisata Alam Blora yang Tidak Mengecewakan

3 November 2025
Fakta Kerja di Bali Tidak Seindah Kata Orang (Unsplash)

Fakta Kerja di Bali Tidak Seindah Kata Orang

5 November 2025
Kuliah Merantau di Jogja, eh Dikira Klitih karena Pakai Scoopy (Unsplash)

Pengalaman Pahit Menjadi Mahasiswa Rantau di Jogja ketika Motor Scoopy Saya Disangka Motornya Pelaku Klitih

3 November 2025
7 Keunggulan yang Ditawarkan UNS, Kampus Lain Nggak Punya

7 Keunggulan yang Ditawarkan UNS, Kampus Lain Nggak Punya

5 November 2025
Jalanan Jakarta Saja Sudah Menyebalkan, Ditambah Musim Hujan Makin Mengesalkan Mojok.co

Jalanan Jakarta Saja Sudah Menyebalkan, Ditambah Musim Hujan Makin Mengesalkan

4 November 2025
Orang Surabaya Ramah terhadap Pejalan Kaki, tapi Kotanya Tidak

Derita Pejalan Kaki di Surabaya: Sudah Dipanggang Matahari, Masih Tak Punya Ruang untuk Menapak Kaki

4 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=rrP1NPUFHS0

DARI MOJOK

  • Pameran “Petak Umpet Sastra Anak” Mengumpulkan Orang Dewasa yang Rindu dengan Novel Anak Karya Penulis Indonesia
  • Di Balik Tangkapan Jitu Kiper Futsal UGM: Cedera di Jari Tangan hingga Doa Orang Tua yang Selalu Mengiringi
  • El Capitano dan Sepasang Decker yang Menjaga Irama Permainan Tim Futsal Putri UGM
  • Simbol Semarang “Kota Pelestari Budaya”: Festival Wayang, Patung Bima Srikandi, hingga Akademi Wayang
  • Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah
  • Starcross Membuktikan bahwa Nilai Kreativitas dan Komunitas Lebih Kuat dari Tren yang Datang dan Pergi

Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.