Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Kuli Bangunan dengan Kesadaran akan Financial Freedom: Jangan Bergantung 1 Sumber Penghasilan

Fajar Fery Ferdiansyah oleh Fajar Fery Ferdiansyah
13 Juli 2022
A A
Kuli bangunan yang sadar akan financial freedom. (Unsplash.com)

Kuli bangunan yang sadar akan financial freedom. (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tadi malam, secara nggak sengaja, saya dapat teman ngobrol yang asik. Iya, nggak sengaja, meski beliau sudah menginap di rumah saya selama tiga hari. Dia adalah Pak Darman, kuli bangunan dengan kesadaran yang mengagumkan, kesadaran akan financial freedom yang jarang saya dengar.

Jadi, Pak Darman sudah tiga hari berada di rumah saya. Beliau, berserta dua kuli bangunan lainnya, disewa bapak saya untuk merenovasi bagian belakang rumah. Mereka bertiga tidur di kamar di  lantai dua rumah saya yang memang biasanya kosong. Di sana, bapak sudah menyediakan karpet, kasur, dan segala peralatan untuk kebutuhan sehari-hari.

Sebelumnya, saya sendiri agak jarang mengobrol dengan Pak Darman dan dua kuli bangunan lainnya karena jarang di rumah. Selain itu, saya tidak ingin bikin repot mereka yang sedang bekerja atau ketika sedang beristirahat. Yah, biasanya cuma saling sapa dan basa-basi saja. Bapak saya yang sering mengobrol dengan ketiga kuli bangunan itu.

Sebagai pemborong, bapak sudah mengenal ketiga kuli bangunan itu. Termasuk Pak Darman, yang jauh lebih tua dibandingkan dua kuli bangunan lainnya. Kalau tak salah terka, usianya sudah lebih dari 50 tahun. Sementara itu, kedua temannya masih belum ada 30. Namun, Pak Darman nggak kalah cekatan. Pengalamannya sebagai kuli bangunan membuat Pak Darman malah lebih teliti.

Nah, obrolan panjang soal financial freedom itu terjadi di malam ketiga mereka bekerja. Malam itu, Pak Darman sedang istirahat di balkon di lantai dua. Sambil menikmati kopinya, beliau tampak asyik berbalas pesan dengan seseorang di hapenya. 

Kebetulan, balkon di lantai dua itu juga menjadi tempat favorit saya kalau ingin bengong di malam hari. Dan ketika melihat kehadiran Pak Darman di situ, saya jadi tergoda untuk mengobrol lebih panjang. Yah, setidaknya biar lebih akrab mengingat para kuli bangunan itu akan berada di rumah saya selama beberapa waktu.

Dari obrolan yang nggak sengaja itu, saya baru tahu, ternyata Pak Darman berasal dari Parung, Bogor. Sejak muda, katanya, beliau memang sudah sering ikut orang mengerjakan proyek atau jadi kuli bangunan. Katanya, beliau senang dengan pekerjaan ini.

Ucapan beliau ini sempat bikin saya bingung. Mungkin baru kali ini saya dengar ada orang yang senang bekerja sebagai kuli bangunan. Di benak saya, selain pekerjaan mereka memang berat, terkadang, pendapatan yang dibawa pulang juga tak seberapa. Namun, bagi Pak Darman, ada sisi lain selain uang yang bikin beliau puas.

Baca Juga:

5 Menu Angkringan Jogja yang Membahayakan Pembeli, Jangan Lengah meski Murah!

5 Angkringan Jogja yang Perlu Dihindari biar Nggak Menyesal

“Kalau melihat bangunan jadinya bagus dan rapi, saya sudah senang jadi orang yang ikut membangun,” jelasnya.

Dari penurutan Pak Darman selanjutnya, sebetulnya, dia sudah tidak terlalu sering mendapatkan panggilan proyek.

“Ya sudah nggak sering juga sih, Mas. Kadang bisa sebulan sekali, ada aja. Atau dua bulan sekali. Malah pernah juga setelah enam bulan nggak kerja, baru dapat panggilan lagi.”

“Terus, kalau nggak ada panggilan jadi kuli bangunan, kesibukan Bapak apa?”

“Oh, saya kebetulan juga punya usaha angkringan, Mas. Di dekat rumah,” jawab Pak Darman yang wajahnya sedikit berbinar.

“Serius, Pak?”

“Betul, Mas” 

Setelah menjawab, Pak Darman membuka galeri foto di hape dan menunjukkan beberapa foto kesibukannya ketika sedang berdagang angkringan. 

“Saya sudah dua tahun buka angkringan. Dan Alhamdulillah, ramai terus. Apalagi kalau malam Minggu. Banyak anak muda yang datang. Kebetulan lokasinya juga dekat GOR.”

Jujur saya agak kaget. Mengingat penghasilannya sebagai pemilik angkringan sudah cukup lumayan. Bahkan terlihat dari foto-foto angkringan yang diperlihatkan, Pak Darman ini pengusaha angkringan yang sukses. Namun, Pak Darman masih mau menerima panggilan proyek sebagai kuli bangunan.

“Terus, kalau Bapak lagi ikut proyek begini, angkringannya gimana?”

“Sudah ada anak saya, Mas, yang paling besar. Dia baru lulus SMA tahun kemarin dan langsung mau bantuin bapaknya dagang di angkringan ketimbang kerja sama orang.”

Saya langsung teringat dengan impian banyak orang soal financial freedom, ketika kita tidak mengandalkan satu sumber penghasilan. Apalagi Pak Darman nggak pelit ilmu. Beliau menjelaskan secara detail terkait persiapan berbisnis angkringan, menyiapkan daftar menu, hingga strategi menggaet pasar. Gaya bicaranya sudah seperti seorang mentor bisnis daripada kuli bangunan. Terlihat betapa berpengalamannya Pak Darman.

Dan benar saja, bukan hanya dua, tapi Pak Darman punya tiga sumber penghasilan. Selain menjadi kuli bangunan dan pengusaha sukses angkringan, Pak Darman juga membuka usaha ayam bakar dan catering nasi kotak. Usahanya yang ini di-handle oleh istri.

“Oh ya, saya juga jualan ayam bakar dan terima catering nasi kotak. Saya masak berdua dengan istri. Kalau ada pesanan saya juga yang antar sendiri. Ini belum lama saya ngirim nasi kotak 100 kotak untuk acara kantor,” ujar Pak Darman kembali melanjutkan ceritanya. 

Dan lagi-lagi, Pak Darman menunjukkan foto ayam bakar dan menu nasi kotak yang tersimpan di galeri hapenya. Dan benar, usaha ayam bakar dan nasi kotak terbilang sukses.

Obrolan dengan Pak Darman betul-betul bikin mata saya terbuka. Bahwa financial freedom itu penting. Apalagi di hari tua. Kita masih bisa melakukan aktivitas yang kita suka dan sumber penghasilan tetap aman. Pak Darman sudah terbilang mandiri secara finansial, tapi masih mau jadi kuli bangunan.

Yah, semuanya kembali ke alasan Pak Darman tadi. Baliau melakukan pekerjaan ini atas dasar suka. Bukan sekadar mencari upah.

Jiwa Pak Darman memang di dunia pertukangan. Beliau selalu menganggap panggilan kerja menjadi kuli bangunan adalah bagian dari “penyegaran diri”. Sejenak untuk “melarikan diri” dari kesibukan mengurus angkringan, ayam bakar, dan nasi kotak.

“Yang penting ketika jadi tukang, saya nggak boleh ngerjain asal-asalan. Harus rapi, biar bisa dipanggil lagi,” kata Pak Darman mengakhiri obrolan. 

Tak lama kemudian, beliau izin masuk ke kamar untuk beristirahat. Sementara itu, saya yang masih duduk di balkon, hanya bisa termangu. 

Sungguh obrolan yang luar biasa. Ada rasa salut pada kisah kuli bangunan yang tetap membumi, meski sudah jadi pengusaha sukses angkringan dan catering nasi kotak.

Pak Darman paham sekali akan investasi. Beliau tidak mengandalkan satu mata pencaharian saja.

Pak Darman memang tidak punya ijazah. Namun, kunci financial freedom sudah beliau pegang, yaitu tekad, kerja keras, mau terus belajar, dan menikmati semuanya.

Penulis: Fajar Fery Ferdiansyah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Bagi Generasi Sandwich, Perencanaan Keuangan Nggak Semudah Kata Raditya Dika.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Juli 2022 oleh

Tags: angkringanfinancial freedomkateringkuli bangunanusaha ayam bakar
Fajar Fery Ferdiansyah

Fajar Fery Ferdiansyah

Seorang kurir pengantar paket wilayah Jabodetabek, yang tertarik dengan dunia membaca dan menulis.

ArtikelTerkait

Angkringan Solo, Kota Sukoharjo, Surakarta. (Unsplash.com)

Kota Sukoharjo Terbuat dari Kehangatan Temu di Sebalik Tenda Angkringan Solo

27 Juni 2022
Angkringan Pak Gik Semarang: Angkringan Legendaris yang Bikin Nicholas Saputra Makan Gorengan 20 Biji Mojok.co

Angkringan Pak Gik Semarang, Angkringan Legendaris yang Bikin Nicholas Saputra Makan Gorengan 20 Biji

2 Mei 2024
Angkringan Jakarta Bikin Orang Jogja Ngelus Dada Mojok.co

4 Alasan Angkringan Jakarta Bikin Orang Jogja Kecewa

18 Maret 2025
Angkringan Memang Murah, tapi Bukan Pilihan Terbaik Buat yang Makannya Banyak Kayak Saya

Di Magelang Tak Ada Angkringan dan Cilok

22 Januari 2023
Angkringan Solo Bikin Syok Perantau Ponorogo: Menu Bakaran kok Nggak Pakai Bumbu Bakar? Ini sih Namanya Nget-ngetan Gorengan! bahasa jawa

Angkringan Adalah Sekolah Bahasa Jawa Terbaik dan Termurah bagi para Perantau

3 September 2025
5 Rekomendasi Angkringan Enak di Gunungkidul terminal mojok.co

5 Rekomendasi Angkringan Enak di Gunungkidul

26 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.