• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Komeng, Haji Malih, dan Haji Bolot: Legenda Hidup Indonesia yang Sulit Tergantikan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
19 November 2020
A A
Komeng, Haji Malih, dan Haji Bolot: Legenda Hidup Indonesia yang Sulit Tergantikan terminal mojok.co

Komeng, Haji Malih, dan Haji Bolot: Legenda Hidup Indonesia yang Sulit Tergantikan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kali pertama saya melihat Komeng tampil di televisi nasional adalah waktu SD. Kala itu, saya melihatnya di acara Spontan, ia menjadi pengisi acara sekaligus pengisi suara untuk segmen bincang hewan. Bagi saya, sejak pertama menonton penampilannya, Komeng adalah sosok komedian yang paripurna. Selalu bisa menghibur sekaligus membuat para penonton tertawa melalui celetukan.

Masih dalam periode yang sama, tidak lama setelah saya rutin menonton Komeng di acara Spontan, hadir juga acara sketsa komedi yang dipadupadankan dengan lawakan ala lenong Betawi dalam acara Pepesan Kosong. Acara tersebut dibintangi beberapa seniman kenamaan asal Betawi. Dua nama besar di antaranya adalah Malih Tong Tong dan Bolot.

Bagi saya, Komeng tampil sendiri atau bersama grup lawaknya kala itu, Diamor, itu sudah sangat lucu. Selalu lucu. Begitu pula saat Haji Malih dan Haji Bolot melawak dalam satu panggung atau layar kaca. Ledakan tawanya pasti pecah.

Pada masanya, dalam acara Pepesan Kosong (bahkan sampai dengan saat ini), Komeng, Haji Malih, dan Haji Bolot, sering kali beradegan dan melawak dalam satu layar. Ttiap kali mereka bertiga beradu lucu, hasilnya adalah letupan tawa saya bersama anggota keluarga lainnya. Nggak jarang, kelucuan yang saya tonton, selalu saya ceritakan kembali kepada teman-teman pada keesokan harinya di sekolah.

Tidak bisa tidak, Komeng, Haji Malih, dan Haji Bolot adalah komedian yang sangat sulit tergantikan di Indonesia. Mengingat, mereka bertiga memiliki ciri khas yang, jika ditiru oleh orang lain, tingkat kelucuannya belum tentu sama. Bahkan, dapat dikatakan bahwa ciri khas antara Komeng, Haji Malih, dan Haji Bolot itu berkesinambungan dan saling melengkapi satu sama lain saat sedang satu panggung atau satu layar. Betul-betul menjadi satu kesatuan yang solid.

Sketsa atau alurnya kurang lebih seperti ini. Pertama, Haji Bolot dengan ciri khasnya yang budeg, membuka obrolan dengan Haji Malih atau Komeng. Kemudian, saat direspons oleh salah satu dari mereka berdua, jawabannya malah nggak nyambung dan berakhir dengan ekspresi mangkel sekaligus misuh dari keduanya.

Sedangkan Komeng, biasanya punya tugas untuk menenangkan Haji Malih yang kadung tersulut amarah karena Haji Bolot budegnya kelewat menyebalkan. Namun, apa daya, Komeng yang punya celetukan mumpuni pun sering kali ikut mangkel dan malah misuh bareng bersama Haji Malih.

Dari dahulu hingga sekarang, meski sketsa tersebut selalu diulang, format dan template-nya sama, entah kenapa dan bagaimana caranya, selalu lucu. Sangat, sangat lucu. Tak jarang, rekan satu acara juga sering terlihat ngakak saat mereka bertiga “beraksi”. Sebut saja Andre dan Sule di Ini Talk Show yang sering kali ikut tertawa sampai terkekeh-kekeh. Bahkan, sampai nangis karena saking lucunya.

Wajar saja jika saya, mungkin juga banyak orang sekaligus penonton di mana pun, berpikir bahwa mereka bertiga adalah legenda hidup komedian yang tidak akan tergantikan sampai kapan pun. Bisa saja orang lain meniru ciri khas tersebut, tapi, hasilnya bisa jadi akan jauh berbeda. Mereka betul-betul jeli memilih persona dalam dunia komedi.

Nggak heran saat Haji Malih bersinggungan dengan Ade Londok beberapa waktu yang lalu, Komeng langsung mengklarifikasi hal tersebut di kanal YouTube-nya. Menurut pernyataan Haji Malih, Haji Bolot juga sempat menghubungi dan merasa kurang sreg dengan insiden tersebut. Namanya juga sahabat, wajar jika Komeng dan Haji Bolot merasa khawatir satu sama lain.

Mau bagaimanapun, mengenai persoalan tersebut, semoga Haji Malih selalu baik-baik saja dan segala masalah bisa segera diselesaikan baik-baik.

Sampai dengan saat ini, Indonesia memang tidak pernah kehabisan bibit pelawak. Selalu saja ada pelawak atau komedian baru yang bermunculan. Apalagi, saat ini genre komedi semakin luas dengan format dan persona yang semakin beragam. Tapi, sebagaimana diketahui, tidak semuanya dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Terlebih soal dark jokes. Aduh. Rasa-rasanya belum familiar aja gitu.

Barangkali memang benar. Untuk menghibur banyak orang dengan berbagai latar belakang, nggak perlu suatu hal atau percakapan yang ndakik-ndakik. Ada kalanya, suatu komedi akan terasa sangat menyenangkan jika disampaikan secara sederhana, tapi tidak melupakan esensi untuk menghibur sekaligus membuat orang lain tertawa.

Hal tersebut sudah sejak lama dilakukan oleh komedian senior sekaligus legenda hidup dalam dunia lawak Indonesia: Komeng, Haji Malih, dan Haji Bolot.

BACA JUGA Suka Duka Bekerja Menjadi Petugas Kliring dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 November 2020 oleh

Tags: komedianpelawak

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Stand Up Comedy Special di Netflix yang Bikin Harimu Nggak Garing!

5 Rekomendasi Stand Up Comedy Special di Netflix yang Bikin Harimu Nggak Garing!

8 Mei 2021
Komeng dan Jarwo Kwat Adalah Duet Maut Pelawak Indonesia terminal mojok.co

Komeng dan Jarwo Kwat Adalah Duet Maut Pelawak Indonesia

14 Oktober 2020
seandainya haji bolot dan mpok atiek jadi host mojok.co

Membayangkan Haji Bolot dan Mpok Atik Jadi Host Talkshow

27 Agustus 2020
omas wati pelawak obituari tribute inspirasi mojok.co

Terima Kasih, Mpok Omas! Mpok Adalah Salah Satu Role Model Saya

17 Juli 2020
orang lucu

Orang yang Lucu di Luar Biasanya Hancur di Dalam

28 Juli 2019
nunung

Ketika Nunung Melawak Dengan Narkoba, Ada Apa?

21 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Perjalanan dengan Bus Explore Cimahi-Jatinangor yang Saya Rindukan terminal mojok.co

Perjalanan dengan Bus Explore Cimahi-Jatinangor yang Saya Rindukan

Clubhouse Adalah Aplikasi Penunjuk Kelas Ekonomi Masyarakat terminal mojok.co

Di Wakatobi, Hape Mito Paling Berjaya karena Punya Fitur yang Paling Dibutuhkan

Jenis-Jenis Pakaian yang Paling Mudah Sampai yang Paling Sulit Disetrika terminal mojok.co

Jenis-Jenis Pakaian yang Paling Mudah Sampai yang Paling Sulit Disetrika



Terpopuler Sepekan

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia
Otomotif

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

oleh Tiara Uci
19 Maret 2023

Saya merasa baik-baik aja naik AirAsia dan udah akrab dengan delay-nya. Tapi kok penerbangan kali ini rasanya berbeda.

Baca selengkapnya
7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

16 Maret 2023
3 Hal Tersembunyi dalam Struk Belanja Ramayana Robinson Bukittinggi

3 Hal Tersembunyi dalam Struk Belanja Ramayana Robinson Bukittinggi

18 Maret 2023
Shower and Locker Stasiun Tugu: Bersih, tapi Nggak Cocok untuk Kaum Mendang-Mending

Shower and Locker Stasiun Tugu: Bersih sih, tapi Nggak Cocok untuk Kaum Mendang-Mending

15 Maret 2023
Eksklusif! Wawancara Singkat dengan Angin, "Pelaku Utama" Tragedi Kanjuruhan

Eksklusif! Wawancara Singkat dengan Angin, “Pelaku Utama” Tragedi Kanjuruhan

19 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!