ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membayangkan Haji Bolot dan Mpok Atik Jadi Host Talkshow

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
27 Agustus 2020
A A
seandainya haji bolot dan mpok atiek jadi host mojok.co

seandainya haji bolot dan mpok atiek jadi host mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ha? Masak sih Haji Bolot dan Mpok Atiek jadi host talkshow? Yang satu bolot, yang satu latah parah. Lah, gimana caranya?

Yeee. Emang dulu kalian kebayang Tukul dan Sule bisa sukses jadi host talkshow? Kehadiran mereka berdua di dunia “perbincangan” mematahkan dua teori utama tentang kriteria host talkshow di tipi-tipi selama ini: kece dan pinter. Sebentar! Apa benar mereka nggak kece dan nggak pinter?

Kece itu bisa dibentuk dan direkayasa. Apalagi untuk tampilan di tipi. Dempul sana sini, pakein baju sponsor yang cakep atau matching sama co-host yang biutipul. Kalau untuk tampilan tipi, itu bisa diakalin. Tapi, pinter itu mutlak. Buat saya, mereka itu pinter karena profesi mereka sebelumnya adalah tukang lawak. Ngelawak itu susah lhoo. Sementara di sini mereka dituntut untuk berpikir gimana memandu perbincangan sekaligus ngocok perut. Kebayang kan, tantangannya justru lebih sulit.

Pihak produksi tentunya sudah memperhitungkan konsekuensi yang mungkin terjadi pada saat pemilihan host. Makanya mereka umumnya di-support oleh co-host dan talent lainnya untuk memperkuat materi talkshow atau konsep kreatif lainnya. Keraguan pemirsa akan kualitas Tukul memandu perbincangan justru diekspose tim produksi dengan membiarkan Tukul mengeja “contekan” di properti laptop. Bahkan kalimat “kembali ke laptop” menjadi salah satu ikon Tukul di acara ini.

Oleh karena keberhasilan Tukul dan Sule, saya jadi membayangkan dua pelawak lain yang mungkin bisa juga dicoba untuk jadi host talkshow. Masing-masing tokoh ini memiliki karakter dan ciri khas tersendiri yang bisa bikin gemes pemirsa! Dan yang pasti, kalian nggak akan kebayang kalau beliau-beliau ini bakal jadi host talkshow.

Kalau Haji Bolot jadi host

Para komedian junior mah kudu cium tangan nih sama beliau. Konon, usianya sudah kepala tujuh. Tapi sampai sekarang Haji Bolot masih wara-wiri di beberapa acara tipi. Cuma beliau pelawak yang konsisten dengan ciri khas budeknya, kecuali kalau lagi ngomongin duit atau yang ngomong cewek cakep.

Pada saat beliau tampil reguler bersama Sule dan Andre di Ini Talk Show, saya sampai pada tahap bukan sekedar geleng-geleng kepala karena “pusing” nonton kebolotan beliau. Saya geleng-geleng kepala karena mengapresiasi kerja keras beliau yang bisa mengolah pernyataan lawan bicara untuk dibelokkan sedemikan rupa sehingga jawaban yang keluar seakan memiliki arti yang berbeda dengan yang terucap.

Beliau harus berpikir dan mengolahnya dalam waktu sekian detik. Syarat mutlaknya: harus lucu! Dan beliau melakukan hal ini sepanjang penampilannya. Siapa pelawak yang bisa konsisten melakukan hal itu selain beliau?

Kebayang nggak kalau beliau jadi host talkshow dan bintang tamunya Giying sang calon presiden? Dialognya bisa seperti ini:

“Giying, emang bener lu mau nyapres?”

“Bener, Pak.”

“Ah… tapi udah banyak tuh di media nyang bilang lu mau nyapres. Pan elu sendiri nyang bilang waktu konsesi pes mau nyalon.”

“Konferensi pers, Pak Bolooottt,” sela co-host biutipul.

Haji Bolot ngerespon, “Nah iye itu! Jadi bener kan lu mau nyapres? Kagak usah ngelak lagi dah.”

“Iya, Pak, bener kok. Saya emang mau nyapres.”

“Jadi lu sebenernye nggak mau nyapres? Pan katanye udah didukung sama partai lu. Jangan plin-plan gitu. Dulu mau nyapres, terus sekarang nggak mau. Jadi nyang bener nyang mane nih?” kejar Haji Bolot.

“Saya mau nyapres, Paaak. Maaauuu nyaaapreeessss! Parpol udah dukung, udah konpres. Baliho udah banyak. Maluuu dong, Pak, kalau saya mundur!” Giying mulai gemes.

“Oooh… jadi lu mau mundur aje nyapresnya karena malu belum ngerti politik? Pan elu bisa belajar dulu di partai. Syusyeh bener sih idupnye!”

Berhasil mojokin bintang tamu bakalan bikin Haji Bolot puas, permisa gemes, dan Giying makin keriting….

Kalau Mpok Atiek jadi host

Usianya memang udah nggak muda. Tapi penampilannya nggak serta-merta terlihat tua. Gaya bicaranya juga cenderung nyablak dan cuek. Kalau yang sebelumnya agak keganggu pendengarannya, yang ini latah parah. Kebayang nggak kalau Mpok Atiek disuruh melakukan wawancara?

Walaupun gampang bikin orang ketawa, namun beliau gampang terenyuh dan berubah melankolis kalau ada yang mengusik emosinya. Bisa jadi pengalaman susahnya hidup saat merintis karir di tahun ‘70-an dulu membuatnya gampang menangis. Sisi melankolis ini yang biasanya justru digarap sebagai salah satu “modal” talkshow. Apa pun bentuk acaranya, nangis-nangisan masih laku di tipi.

Bayangkan bila suatu saat Mpok Atiek kedatangan Harunyaa, sang artis asal Jepang itu.

“Harunyaa, nama kamu kan Ha-ru-nyaa, apakah ada hubungannya dengan hidup kamu yang katanya penuh haru?” si Mpok memulai perbincangan.

“Akutu dari kecil udah tinggal sama nenek, karena orang tuaku pisah. Dari umur tiga tahun aku nggak pernah ketemu ibu aku, sampai aku nggak inget muka ibu aku seperti gimanaaa…,” jawab Harunyaa.

“Eh, gimana ya, gimanaa doonog mukanya? Eh, gimana mukenyeee!” Mpok Atiek terlatah-latah sambil mulai mengusap sudut matanya. “Wah… pasti kamu sayang banget ya sama nenek kamu.”

“Iya, kan nenek yang jagain aku. Sempet ngerasain sedih kalau pas ada acara sekolah, murid lain dateng sama ayah dan ibunya, tapi aku cuma ditemenin sodara dan nenek saja.”

“Huaaa… kasian banget kamu ya, Harunyaa….” Mpok Atiek mulai nangis, sementara Harunyaa tetep kalem.

“Iya, udah Mpok nggak usah nangis. Cup, cup. Aku nggak apa-apa kok. Aku masih bersyukur masih punya nenek, daripada nggak punya siapa-siapa,” malah Harunyaa yang nenangin Mpok Atiek.

Dan Mpok Atiek pun nangis makin kenceng sambil ditenangin Harunyaa..

Nah, gemes kan? Tapi siapa tahu lho, dengan konsep kreatif yang tepat dan tim produksi yang andal, Haji Bolot dan Mpok Atiek bisa memandu program bincang santai yang justru menjadi alternatif acara tipi untuk pemirsa yang males nonton talkshow serius. Jadi, jangan dianggap remeh dulu.

Sumber gambar: YouTube Ini Talk Show

BACA JUGA 6 Duo Presenter Paling Lucu Sepanjang Sejarah Pertelevisian Indonesia dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2020 oleh

Tags: haji bolothost tvkomedianmpok atiek
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Stand Up Comedy Special di Netflix yang Bikin Harimu Nggak Garing!

8 Mei 2021
Komeng, Haji Malih, dan Haji Bolot: Legenda Hidup Indonesia yang Sulit Tergantikan terminal mojok.co

Komeng, Haji Malih, dan Haji Bolot: Legenda Hidup Indonesia yang Sulit Tergantikan

19 November 2020
nunung

Ketika Nunung Melawak Dengan Narkoba, Ada Apa?

21 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
film the hater netflix resensi sinopsis review cara kerja buzzer mojok.co

Melihat Cara Buzzer Polandia Bekerja

Yamaha Byson motor yamaha mio m3 motor baru mojok

Secinta Apapun Saya Sama Yamaha Byson, Ujungnya Balik ke Matic Juga

ketua pemuda dusun mojok

Menjadi Ketua Pemuda Dusun itu Kutukan, Begini Alasannya

Terpopuler Sepekan

Ironi Kabupaten Blora: Menerima Mie Gacoan dengan Tangan Terbuka, tapi Mati-matian Menolak UNY, Lebih Penting Hiburan ketimbang Pendidikan!

Ironi Kabupaten Blora: Menerima Mie Gacoan dengan Tangan Terbuka, tapi Mati-matian Menolak UNY, Lebih Penting Hiburan ketimbang Pendidikan!

18 Mei 2025
Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga Mojok.co

Sambatan Pelanggan Shell, SPBU Pelarian yang Ternyata Punya Masalah Juga

20 Mei 2025
4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi

UM Malang Adalah Kampus Paling Ramah Perantau di Malang: Asrama Memadai, Kos Murah, Lokasi Strategis!

21 Mei 2025
Seperti Urban Legend, Inilah 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Seperti Urban Legend, Inilah 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES)

24 Mei 2025
Naik Trans Jatim Bakal Merana kalau Bareng Penumpang Nggak Peka seperti Ini Mojok.co

Naik Trans Jatim Bakal Merana kalau Bareng Penumpang Nggak Peka seperti Ini

22 Mei 2025
Jurusan Agroteknologi Terbentuk dari Sederet Kesalahapahaman yang Perlu Diluruskan Mojok.co

Jurusan Agroteknologi Terbentuk dari Sederet Kesalahapahaman yang Perlu Diluruskan

21 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK
  • Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa
  • Perkara Transportasi Wisata, Jogja Sangat Tidak Kreatif dan Perlu Belajar dari Cara Surabaya Mengelola Trans Jatim Bus Jaka Tingkir
  • Terkucilkan dari Acara Kelulusan Sekolah karena Nunggak SPP, Lemah Ekonomi Jadi Objek Diskriminasi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.