Orang yang Lucu di Luar Biasanya Hancur di Dalam – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Gaya Hidup Personality

Orang yang Lucu di Luar Biasanya Hancur di Dalam

Juli Prasetya oleh Juli Prasetya
28 Juli 2019
0
A A
orang lucu

orang lucu

Share on FacebookShare on Twitter

Joker sebagai anti tesis Batman dengan wajah badut yang identik dengan lawakan, humor, komedi, tawa dan pertunjukkan, pada mulanya terbentuk dari perasaan menyedihkan, kegetiran, perih dan kepahitan hidup. Dari pergumulan dan akumulasi pengalaman dan perasaan itu, pada akhirnya ia berevolusi menjadi Joker sang psikopat sadis. Dari perannya sebagai Joker ia menemukan satu kalimat yang menghentak kesadaran dirinya sendiri  “I used to think my life was a tragedy, but now I realize it’s a comedy” (“Aku biasa berpikir hidupku adalah tragedi, tapi sekarang aku sadar hidupku adalah komedi”).

Meskipun sebagai tokoh fiktif, Joker bisa menjadi acuan betapa ironis hidup dan kehidupan seorang pelawak. Dan betapa seringkali kehidupan seorang pelawak yang identik dengan tawa ternyata berakhir dengan tragedi, depresi dan bunuh diri.

Di Indonesia misalnya, baru-baru ini kita dikagetkan dengan berita penangkapan seorang pelawak kondang berinisial Nn yang ditangkap karena kedapatan menggunakan Narkoba jenis sabu. Berita ini pun sempat menjadi trending topik pemberitaan nasional.

Motifnya menggunakan barang tersebut adalah untuk menjaga staminanya agar tetap prima. Agar segala job bisa ia ambil demi kebahagiaan keluarga.


Betapa berat menjadi tulang punggung keluarga sehingga mengorbankan diri sendiri. Terbakar sendiri. Lumat sendiri. Tapi pada akhirnya orang-orang terdekat pun memperoleh dampaknya.

Ternyata seorang pelawak yang identik dengan tawa bukan berarti ia bahagia. Seseorang yang menggunakan narkoba mungkin sekali hidupnya sedang tidak baik-baik saja. Tuntutan pekerjaan sebagai pelawak bisa jadi adalah satu dari sekian banyak hal yang menjadi faktor terciptanya depresi. Apalagi seorang pelawak profesional mereka harus menyembunyikan perasaan sebenarnya dibalik topeng tawa, untuk kemudian membuat lelucon-lelucon agar para penontonnya tertawa

Mengutip Tirto, menurut Dr. Rami Kaminski, seorang profesor psikiatri di Fakultas Farmasi Universitas Columbia, New York, AS, salah satu alasan pokok mengapa banyak pelawak berisiko terkena penyakit mental adalah karena menjadi lucu tidak sama dengan menjadi bahagia.

Dan sebab itu, tertawa merupakan cara mereka untuk melepaskan diri hal-hal tersebut, semacam mekanisme pertahanan diri secara tak langsung untuk mengatakan: “Saya baik-baik saja.” “Seperti seseorang yang takut akan ketinggian, tetapi mencoba skydiving,” ujarnya kepada ABC News.

Hal yang kurang lebih sama turut dikatakan oleh Deborah Serani, seorang psikolog klinis sekaligus penulis buku Living With Depression: “Komedi seringkali menjadi sikap defensif terhadap depresi.” Ia menambahkan, bagi banyak pelawak, humor menjadi suatu respons “kontra fobia” terhadap kegelapan dan kesedihan yang mereka rasakan.

Kecerdasan mereka, katanya, membantu mereka memutar keputusasaan menjadi kelucuan. “Mereka sering mengenakan apa yang kami sebut ‘topeng depresi’ untuk membantu mereka menunjukkan wajah yang lebih dapat diterima oleh dunia.

Namun, di balik topeng itu ada perjuangan melawan hal-hal mengerikan yang sedang terjadi. Ada stigma tentang depresi dan seringkali tawa mengalihkan perhatian mereka dari perasaan tak berdaya.”

“[Kesehatan mental] itu isu nyata dan serius dalam bisnis komedi,” ujar Johnson yang butuh waktu satu setengah tahun untuk kembali pulih dari sakit mental yang ia derita justru ketika berada di puncak karier sebagai komika. Ia melanjutkan: “Anda tahu bagaimana hal itu menjadi ekstrem? Anda naik ke atas panggung dengan segala kekurangan dan ketidakpercayaan diri yang Anda miliki selama ini dan Anda harus membuat 300 orang yang menonton Anda tertawa puas hingga mereka pulang. Setelah selesai, Anda kembali depresi dan menebusnya entah dengan menggunakan obat-obatan, alkohol, tidur, atau yang lainnya”

Tapi mungkin mereka juga lupa betapa mengerikannya efek buruk narkoba, mulai dari terganggunya hubungan dengan masyarakat, keluarga maupun hubungan dengan diri sendiri, Nurani.

Dari kasus ini marilah kita tidak usah merasa paling suci antara pemakai dan tidak. Seharusnya kita tidak menjauhi orang-orang yang terjerat narkoba, jika ia masih memiliki niatan untuk kembali, maka kita bisa memulainya dengan membimbing dan menemani mantan pemakai untuk tidak memakai lagi, diajak ke jalan kebaikan kembali.

Terdengar terlalu naif memang, tapi setidaknya kita tidak memperkeruh masalah, dan mencoba untuk membuatkan jalan keluar. Rasa simpati dan empati kita terhadap lingkungan memang perlu dijaga. Sehingga dapat membentuk masyarakat yang saling peduli satu sama lain

Dan dari kasus Nn ini kita juga bisa bercermin, bahwa lucu tidak identik dengan bahagia, kelucuan belum tentu berjodoh dengan kebahagiaan. Maka mungkin benar apa yang dikatakan oleh Eko Triono melalui tokoh cerpennya, bahwa orang yang lucu di luar biasanya hancur di dalam.

Untuk itu biasanya orang-orang bijak bestari tak pernah menertawakan kehidupan seseorang, tapi menertawakan diri sendiri sebagai obat paling mujarab untuk berdamai dengan masa lalu dan kehidupan.

Hal ini mungkin menjadi paradoks, semisal hubungan kita dengan mantan meski pada awalnya saling benci dan dendam, tapi setelah kita tertawakan diri kita dan kisah kita sendiri, kita pelan-pelan mulai bisa berdamai dengan masa lalu. Ini berbeda dengan tawa untuk menyembunyikan depresi. Tapi di sini kita memang benar-benar menertawakan diri sendiri sebagai bentuk meningkatnya kedewasaan diri.


Apa-apa yang menjadi beban masa lalu pada akhirnya akan berkurang manakala kita bisa menertawakan kisah hidup kita sendiri, menertawakan diri sendiri. Dan tentu saja semua itu butuh proses, dan setiap proses pasti memerlukan waktu, untuk mematangkan kedewasaan berpikir dan pendalaman jiwa itu sendiri.
Selamat mencoba

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: batmanhumorjokerlucuorang lucupelawak
Juli Prasetya

Juli Prasetya

Pemuda desa tampan dan sederhana. Pernah ditolak cewek karena terlalu baik, dan juga pernah ditinggal nikah. Sekarang sedang berproses di Bengkel Idiotlogis asuhan Cepung.

Artikel Lainnya

Barry Keoghan Joker: Mengikuti Jejak Heath Ledger atau Berakhir seperti Jared Leto?

Barry Keoghan Joker: Mengikuti Jejak Heath Ledger atau Berakhir seperti Jared Leto?

29 Maret 2022
Ngeship Bruce Wayne dengan Selina Kyle dalam Semesta DC Terminal Mojok.co

Ngeship Bruce Wayne dengan Selina Kyle dalam Semesta DC

9 Maret 2022
Joker coki pardede anji artis mojok

Plis deh, Coki Bukan Joker, dan Berhenti Menyamakan Artis yang Kena Masalah dengan Joker

6 September 2021
Tuhan Menciptakan Tanah Betawi dari Gelak Tawa terminal mojok

Ketika Tuhan Menciptakan Tanah Betawi dari Gelak Tawa

9 Agustus 2021
Iklan Nyebelin tapi Kocak yang Pernah Muncul di Televisi terminal mojok

Iklan-iklan Nyebelin tapi Kocak yang Pernah Muncul di Televisi

29 Juli 2021
guyonan tukang bakso di depan rumah mojok

Guyonan Tukang Bakso di Depan Rumah Itu Nggak Lucu dan Garing

20 Juni 2021
Pos Selanjutnya
drama korea

Terima Kasih Untuk Drama Korea

Terpopuler Sepekan

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Fitur Canggih pada Mobil yang Sebenarnya Nirfaedah Terminal Mojok

Fitur Canggih pada Mobil yang Nirfaedah

14 Mei 2022
Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

5 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022
orang lucu

Orang yang Lucu di Luar Biasanya Hancur di Dalam

28 Juli 2019

Dari MOJOK

  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022
  • D.N. Aidit dalam Semesta Literasi dan Indonesia Kini
    by Redaksi Mojok on 16 Mei 2022
  • Di Balik Kemudi Bus Eka ‘Belahan Jiwa’, Teman Para Pejuang Rupiah
    by Deddy Perdana Bakti on 16 Mei 2022
  • Higgs Domino dan Parlay Bola Memang Seksi, Membuatku Berani Bilang Persetan kepada Trading, Kripto, dan NFT
    by Thariq Munthaha on 16 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=H_-ObSbVslU

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In