Transformasi UNESA menjadi PTN-BH berimbas pada penambahan kuota mahasiswa baru. Pada tahun 2023, UNESA masuk dalam 20 PTN penerima maba terbanyak di SNBT dengan jumlah kurang lebih 10 ribu orang. Saya juga sempat membaca di beberapa media bahwa pada tahun ini UNESA menyediakan kuota hampir 30 ribu mahasiswa. Saat membaca berita itu, saya kaget bukan main. Masalahnya, penambahan kuota ini jelas akan berdampak bagi mahasiswa yang ada di Ketintang.
Saya yakin, sebagian dari kalian pasti sudah banyak yang mengetahui dan merasakan bagaimana ketimpangan kondisi fisik kampus UNESA di Ketintang dan Lidah Wetan. Bahkan, akhir-akhir ini suara mahasiswa makin menggaung di media sosial terkait ketimpangan tersebut. Sekarang coba bayangkan gimana kondisi Ketintang dengan adanya penambahan maba sebanyak itu?
Ketintang jadi macet banget!
Masalahnya, imbas dari maba UNESA yang membludak ini bikin sepanjang jalan di Ketintang jadi kayak jembatan shiratal mustaqim. Sudah jalannya sempit, padat kendaraan, ditambah terik matahari Surabaya yang nyelekit kalau kena kulit, berkendara di Ketintang di siang hari itu menyebalkan.
Lebih menjengkelkan lagi ketika berada di pertigaan menuju UNESA Ketintang, wah, kendaraan yang lewat sini rasanya nggak ada yang mau mengalah. Bunyi klakson bersahut-sahutan di sini, belum lagi umpatan khas warga Surabaya bolak-balik saya dengar. Jarak tempuh yang semula hanya butuh waktu 4 menit dari kos menuju kampus UNESA Ketintang berubah jadi 12 menit. Saya kira penderitaan berakhir sampai di sini, tapi ternyata belum berakhir, Gaes.
Lahan parkir kampus UNESA Ketintang full
Setelah melalui jalanan Ketintang yang rasanya bikin tobat, akhirnya saya sampai di kampus UNESA Ketintang. Saya agak bingung, kenapa beberapa mahasiswa diperbolehkan masuk dan beberapa justru diarahkan untuk tetap lurus. Ternyata parkiran fakultas sudah penuh!
Gila, ini gila sekali, begitu pikir saya. Seharusnya sebelum memutuskan menambah kuota maba, pihak kampus memperluas lahan parkir terlebih dulu. Parkiran di UNESA Ketintang benar-benar penuh, hampir di semua fakultas. Cari parkir susah, keluar kampus pun sama susahnya.
Di UNESA Ketintang, mahasiswa pengguna motor yang keluar dari fakultas wajib menunjukkan STNK pada petugas yang berjaga. Biasanya, sebelum ada maba tahun 2023, antrean motor paling panjang hanya 3-5 motor. Sekarang gimana? Ya jelas jadi makin panjang dan tentu saja menguras kesabaran.
Nggak cuma parkiran fakultas yang penuh kendaraan. Parkiran area foodcourt juga jadi ikutan penuh.
Baca halaman selanjutnya: Susah cari makanan…