ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Mengungkap Budaya Kental Mahasiswa Asal Magelang: Pulang

Yafi' Alfita oleh Yafi' Alfita
5 Oktober 2021
A A
Mengungkap Budaya Kental Mahasiswa Asal Magelang_ Pulang terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Muda-mudi asal Magelang punya corak kebudayaan yang sangat kental hingga Magelang terasa seperti punya akronimnya sendiri. Apalagi kalau bukan “mahasiswa gemar pulang”.

Saya adalah salah satu dari mereka, mahasiswa Yogyakarta yang berasal dari Magelang. Dan saya baru saja menemukan twit yang membuktikan bahwa saya nggak sendiri perihal kebiasaan pulang ke rumah. Twit ini seakan membongkar fakta bahwa mahasiswa di Solo, Semarang, Yogyakarta yang berasal dari Magelang memang menggemari hal yang sama: pulang.

halo mahasiswa mahasiswi. pic.twitter.com/y5DIvONRIK

— txtdrMagelang (@txtdrMagelang) September 23, 2021

Sejak kecil saya sudah dibiarkan merantau di Yogyakarta. Terhitung sejak berumur 12 tahun, saya tinggal di sebuah pondok pesantren dan sudah terbiasa bolak-balik Yogya-Magelang seorang diri. Tiap Kamis sore biasanya saya dan teman-teman di pesantren sudah diizinkan pulang. Lalu pada Jumat sore kami sudah harus berada di pondok lagi. Meski waktu yang disediakan terbilang cukup singkat, tiap bulannya saya selalu bela-belain untuk pulang. Bahkan kadang tak lupa mengajak beberapa teman untuk ikut menginap di rumah.

Dari bus hingga travel sudah pernah saya naiki demi bisa pulang ke Magelang. Bahkan dewasa kini, seminggu sekali saya kerap motoran pulang pergi ke Magelang terutama saat kehabisan uang.

Lantaran ternyata banyak sekali mahasiswa asal Magelang yang juga hobi pulang, saya ingin menguak beberapa hal yang mungkin menjadi alasan bagi kami—mahasiswa Yogya, Solo, dan Semarang yang berasal dari Magelang—tetap istikamah pulang tiap minggunya.

#1 Kangen orang tua

Alasan ini mungkin terdengar sedikit klise. Namun, jangan salah, banyak sekali bagian dari orang tua yang sering bikin kangen terutama saat saya sedang berada di Yogya. Entah itu kecupan hangatnya, sop senereknya, hingga harta benda orang tua yang tentu jadi hal paling ngangenin di antara yang lain.

Pun, di satu sisi, jika saya sudah lama tak kembali ke rumah, niscaya orang tua saya bakal terus bertanya-tanya, “Omah mung cedak kok ratau bali?” (Rumah cuma dekat kok nggak pernah pulang?). Padahal dekat yang dimaksud itu sejauh dua jam perjalanan. Di mana kalau saya nggak menginap dan pulang pergi dalam sehari, maka bokong saya perlu melekat pada jok motor sebanyak empat jam sehari. Belum lagi punggung saya mulai sering mengeluh. Kalau bisa ngomong mungkin punggung saya bakal sambat begini, “Kesel, leh, PP Magelang-Yogya. Rumangsamu.”

#2 Hawa adem yang enak buat tidur

Alasan yang satu ini juga nggak kalah serius dan tentu nggak mengada-ngada. Saya yang ketika kuliah kosong terbiasa tidur di masjid kampus, pernah sekali waktu mbela-mbelani pulang ke Magelang hanya untuk tidur siang di rumah. Hawa adem yang ada di Magelang sering membuat saya tertidur begitu pulas dan meluruhkan segala penat yang saya bawa dari Yogya. Ya, meskipun ketika bangun saya harus buru-buru ngibrit untuk pergi ke Yogya lagi. Tapi, demi merasakan hawa adem dan tidur yang berkualitas, tentu saya rela meski harus menempuh perjalanan panjang demi pulang ke Magelang. Pun, di Magelang, AC itu fana, hawa adem nan enak buat bobok lah yang abadi.

#3 Gabut

Gabut tentu sering kali dialami oleh mahasiswa-mahasiswa rantau asal Magelang atau bahkan manusia jenis mana pun. Kalau orang Yogya gabutnya muterin Ring Road, orang Magelang punya alasan yang lebih mashok dengan pulang ke rumah. Padahal sejatinya bisa jadi saya dan orang-orang ini hanya kepingin motoran sambil merasakan hawa adem atau menyanyi di tengah kebisingan deru motor jalanan dengan pulang ke Magelang. Yoi nggak, tuh?

Saya juga berkesimpulan daripada nangis muterin Ring Road lebih baik menangisi jalanan Yogya-Magelang yang syahdu itu. Belum lagi sesampainya di rumah sudah tersaji masakan Ibu sebagai pelipur lara bagi kita yang sedang bersedih atau sekadar bingung akan banyak hal dalam hidup.

#4 Kehabisan uang

Tentu saja ini adalah alasan utama dari yang paling utama. Bahkan saya bisa mengatakan bahwa alasan-alasan di atas tadi bisa jadi hanya omong kosong belaka.

Saya sering kali bela-belain pulang ke Magelang ya karena alasan ini. Meski hanya bisa pulang sak nyuk-an dan bahkan sering kali tak bisa menginap, saya tetap menerabas semua rintangan. Pagi hari saya pulang ke Magelang, sorenya raga saya sudah berada di Yogya kembali. Selo, bukan?

Meski sering dianggap selo, namun otak cerdas saya menyangkal anggapan itu. Saya tentu menyadari bahwa pulang yang hanya sebentar ini membawa keuntungan yang lebih dibanding kerugian. Lha gimana, misal saya pulang ke Magelang bermodalkan bensin Rp20 ribu, saat hendak balik ke Yogya saya mendapatkan sangu Rp100 ribu. Bukankah saya mendapatkan untung?

Belum lagi jika saya kehabisan sampo, sabun, odol, dan tetek bengeknya di Yogya. Saya tinggal mengajak Ibu ke warung Bu Wiwit dan check out sebanyak-banyaknya kebutuhan di sana. Sangat lumayan bagi saya untuk modal hidup di perantauan.

Tak jarang, sangu yang diberikan untuk kami-kami mahasiswa asal Magelang ini memang hanya dicukupkan untuk seminggu. Jadi, ya gimana lagi kalau nggak pulang? Daripada susah-susah mengajarkan tutorial transfer uang ke Ibu, mending saya pulang sekaligus merampas harta benda yang ada di rumah. Lumayan, toh?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: Anak KosmagelangMahasiswaPulang
Yafi' Alfita

Yafi' Alfita

Generasi muda Indonesia yang suka install-uninstall Tinder, nggak tahu karena apa.

ArtikelTerkait

Ilustrasi Stasiun Beran Sleman, Jalur Spesial Penghubung Jogja-Magelang (Unsplash)

Stasiun Beran Sleman, Stasiun Penghubung Jogja dengan Magelang yang Kini Menjadi Markas Koramil

1 Januari 2024
Jalan Alternatif Magelang-Boyolali Antara Merbabu dan Merapi, Indah Sekaligus Menantang Mojok.co

Jalan Alternatif Magelang-Boyolali antara Merbabu dan Merapi, Indah Sekaligus Menantang

28 April 2024
4 Pertanyaan Jebakan Saat Sidang Skripsi yang Bisa Memengaruhi Kelulusan Mahasiswa, Berikut Kisi-kisinya biar Nggak Salah Ucap!

4 Pertanyaan Jebakan Saat Sidang Skripsi yang Bisa Memengaruhi Kelulusan Mahasiswa, Berikut Kisi-kisinya biar Nggak Salah Ucap!

22 September 2024
uang jajan

UKT Bayar, Kost Bayar, tapi Uang Jajan Dihentikan, Ah Dasar Pandemi Menyebalkan!

17 Juni 2020
pajak pendidikan SPT Tahunan PPH orang Pribadi perpajakan Orang Pribadi influencer pajak npwp mojok.co

Skill yang Harus Kamu Miliki sebagai Staff dan Mahasiswa Perpajakan

6 Agustus 2020
Boleh Diadu, Burjo UMS Lebih Unggul Ketimbang Burjo di UNS terminal mojok.co

Boleh Diadu, Burjo UMS Lebih Unggul Ketimbang Burjo di UNS

20 November 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
5 Komponen Sepeda Motor yang Nggak Digunakan sebagaimana Mestinya terminal mojok

5 Komponen Sepeda Motor yang Nggak Digunakan sebagaimana Mestinya

uang laki buat hobi mojok

Pentingnya Transparansi Uang Laki dalam Hubungan

Aum! Film Berlatar Masa Reformasi yang Serius Sekaligus Lucu terminal mojok.co

Aum!: Film Berlatar Masa Reformasi yang Serius Sekaligus Lucu

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalanan di Dalam UNS Menyiksa, Mahasiswa Baru Harus Hati-hati dan Waspada!

Jalanan di Dalam UNS Menyiksa, Mahasiswa Baru Harus Hati-hati dan Waspada!

14 Juni 2025
Siasat Naik KRL Bekasi-Jakarta yang Perlu Dipahami Pemula agar Tidak Tersiksa Selama Perjalanan Mojok.co

Siasat Naik KRL Bekasi-Jakarta yang Perlu Dipahami Pemula agar Tidak Terlalu Tersiksa Sepanjang Perjalanan

15 Juni 2025
Sarapan Sate di Semarang Memang Aneh, tapi Saya Ketagihan (Unsplash)

Sarapan di Semarang Memang Rada Aneh, tapi Sekarang Saya Bisa Menikmati Bahkan Ketagihan

16 Juni 2025
KKN Konversi UIN Jogja "Menyiksa" Mahasiswa: Katanya Lebih Hemat Waktu dan Biaya padahal Bikin Boncos, Mahasiswa Menanggung Beban Ganda pula

KKN Konversi UIN Jogja “Menyiksa” Mahasiswa: Katanya Lebih Hemat Waktu dan Biaya padahal Bikin Boncos, Mahasiswa Menanggung Beban Ganda pula

10 Juni 2025
Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

11 Juni 2025
Pengalaman 5 Bulan Pakai Chromebook: Anti Lemot, Murah, tapi Nggak Murahan, dan Jauh dari Perasaan Menyesal

Sebagai Penggemar Berat Chromebook, Saya Sudah Menduga Ada Korupsi di Kemendikbud Sejak Lama

11 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Rasanya Jadi Perantau Mengurus KTP Hilang di Dukcapil Sleman: “Sat-Set”, Lima Menit Selesai, Tidak Ribet Seperti di Tangerang
  • Pertama Kali Punya Mobil Pribadi buat Pamer ke Tetangga, Malah Berujung Repot Sendiri hingga Dijual Lagi
  • 8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga
  • Naik Bus Mira karena Pengin Nikmati Perjalanan dengan Harga Murah, Malah Menderita karena “Keanehan” Penumpangnya
  • Pengalaman Pertama Naik Pesawat: Sok Berani padahal Takut Ketinggian, Berujung Malu dan Jadi Aib Tongkrongan
  • Menyangkal Pemerkosaan Massal 1998 adalah Bentuk Pelecehan Dua Kali: Fadli Zon Seharusnya Minta Maaf, meskipun Maaf Saja Tak Cukup

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.