Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kerja Kelompok: Harusnya Berbagi, Realitasnya Solo Carry

Cindy Gunawan oleh Cindy Gunawan
14 September 2022
A A
Kerja Kelompok: Harusnya Berbagi, Realitasnya Solo Carry

Kerja Kelompok: Harusnya Berbagi, Realitasnya Solo Carry (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Kowe lagi pengen ngantemi wong ora? Nek gelem, ayo!”

Tiba-tiba saja kawan saya mengirimkan pesan seperti itu. Sebagai pencinta damai dengan jalur tinju api, tentu saja saya langsung mengiyakan dan minta koordinat. Namun, saya tak bisa begitu saja lompat ke pertarungan tanpa alasan yang jelas. Saya tanya teman saya, duduk perkaranya apa. Ternyata, ini masalah kerja kelompok.

Hash, masalah klasik.

Jujur saja, saya nggak tahu apa maksud diciptakannya sistem kerja kelompok. Bukan, saya bukan individualis. Namun, kerja kelompok itu, alih-alih bagi tugas, seringnya malah mengumpulkan beban dan ditimpakan ke satu orang. Lainnya malah bantuin negara cari investor IKN. Apes.

Sebagai orang yang sering jadi solo carry di kelompok, saya tahu banget kalau tugas kelompok itu jarang dikerjakan sesuai marwahnya. Yang ada, antara beban nggak rata, beban ditimpakan ke satu orang, atau kalau bebannya rata, ngerjainnya ngawur dan mepet alias deadliner.

Bukan, bukan berarti saya nggak deadliner. Saya terkadang juga menjadi deadliner, apalagi kalau sedang dilanda reading slump. Padahal saya mahasiswa sejarah, yang notabenenya harus membaca banyak buku. Itu bakal jadi masalah besar, sih, beneran.

Namun, jiwa deadliner saya dan beberapa kawan itu nyatanya jelas berbeda. Ada beberapa teman yang deadliner-nya sudah tingkat dewa, misalnya mengumpulkan tugas di sisa satu menit terakhir. Sialan, itu apa jantungnya masih aman di tempatnya?

Inilah kemudian yang dirasakan oleh teman saya. Terlebih teman saya ini mendapatkan tugas kelompok mata kuliah penelitian yang notabenenya membutuhkan banyak waktu untuk pengumpulan sumber dan analisis.

Jelas, sih kalau saya di posisi teman saya ini, emosi sudah di ubun-ubun banget. Ya, bagaimana nggak emosi, kalau tenggat pengumpulannya jelang tengah malam hari itu, tetapi salah satu anggotanya justru mengutamakan urusan rapat organisasi di sisa satu jam tenggat pengumpulan. Ini bisa langsung share location buat by one aja nggak?

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Meski berbeda fakultas dengan teman saya ini, kok ya saya jadi ikutan mbatin, kok bisa ada orang sesantai ini? Maka, mungkin valid, kalau salah satu agen travel asal Inggris itu kemudian memberikan predikat Indonesia sebagai negara tersantai sedunia. Lha wong salah satu warganya saja ketika dihadapkan pada tenggat pengumpulan tugas masih santai seperti ini.

“Kerja kelompok gur nambahi dosa tok, emosi wae.” tambah teman saya.

Yah, sebenarnya kerja kolektif itu bisa berjalan dengan baik dan sesuai rencana kalau orang-orang di dalamnya punya satu visi yang sama. Setidaknya, visinya ialah tugasnya selesai tepat waktu. Sayangnya, beberapa orang tidak kemudian merasa demikian. Ada yang merasa tenang, karena salah seorang anggota kelompoknya ada yang aktif. Jadi, orang-orang semacam ini nggak merasa panik kalau tugasnya belum nampak hilal selesainya.

Akan tetapi, ya jangan dibiasakan begitu, dong. Nggak kasihan sama temanmu yang sudah bikin materi, buat presentasi, masih carry anggota kelompok yang pasif lagi. Pusing, lho dia itu. Mau coret namamu, tapi kok ya mending ditulis, paling nggak buat bahan disalah-salahin pas presentasi nanti, ups!

Tugas kelompok, realitasnya, justru bikin pekerjaan yang harusnya kelar cepet malah jadi nggak kelar-kelar. Sepertinya, bagi dosen, perlu meninjau ulang perkara hal ini. Seenggaknya, memantau mahasiswanya benar-benar bekerja secara kelompok, bukan solo carry plus support yang numpang nama doang. Ha nek ngono aku yo ra kuat, tugas kelompok ki keras je!

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Masa Bodoh Dibilang Antisosial, Kerja Kelompok Emang Banyak Nggak Enaknya kok

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 September 2022 oleh

Tags: deadlinerkerja kelompokMahasiswatugas
Cindy Gunawan

Cindy Gunawan

Manusia kepala batu yang menjelma peramu mantra doa.

ArtikelTerkait

Sisi Gelap Jurusan Pertanian: Mahasiswa Rela Membunuh Hewan Pengganggu Tanaman hingga Meracuni Ikan

Sisi Gelap Jurusan Pertanian: Mahasiswa Rela Membunuh Hewan Pengganggu Tanaman hingga Meracuni Ikan

12 Agustus 2023
5 Istilah Unik yang Cuma Diketahui Mahasiswa UT Terminal Mojok

5 Istilah Unik yang Cuma Diketahui Mahasiswa UT

12 November 2022
Hidup Penerima KIPK Kerap Disangka Enak karena Dapat Bantuan, padahal Hidupnya Terseok-seok dan Berdarah-darah

Hidup Penerima KIPK Kerap Disangka Enak karena Dapat Bantuan, padahal Hidupnya Terseok-seok dan Berdarah-darah

19 Juni 2025
Menjadi Sarjana dari Desa dengan Tuntutan Sukses Versi Tetangga terminal mojok.co

Pada Akhirnya Mau Kuliah di Mana pun, Jurusan Apa pun, Habis Lulus, Semua Bisa Nelangsa

15 April 2020
3 Jenis Investasi Terbaik buat Mahasiswa Kuliahan Modal Recehan

3 Jenis Investasi Terbaik buat Mahasiswa Kuliahan Modal Recehan

16 Agustus 2024
Tiga Dosa Fakultas Keguruan yang Membuat Calon Guru Tidak Berkembang Mojok.co

Tiga Dosa Fakultas Keguruan yang Membuat Calon Guru Tidak Berkembang

10 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.