Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Hewani

Kenapa Tokoh Masyarakat Sering Kebagian Kepala Kambing Saat Iduladha?

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
8 Juli 2022
A A
Kenapa Tokoh Masyarakat Sering Kebagian Kepala Kambing Saat Iduladha? libur iduladha

Kenapa Tokoh Masyarakat Sering Kebagian Kepala Kambing Saat Iduladha? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kenapa sih tokoh masyarakat kerap kebagian kepala kambing saat Iduladha?

Jika pasar hewan tampak lebih ramai dari hari biasa dan banyak bapak-bapak memboncengkan kambing di motornya, pertanda kalau hari raya Iduladha segera tiba. Ya, akhir-akhir ini, sepanjang jalan Wonosari-Jogja dipenuhi kendaraan yang membawa hewan ternak, baik kambing maupun sapi. Suasana seperti ini memang menjadi salah satu pemandangan khas yang biasa saya temui beberapa hari sebelum hari kurban.

Sebagai kawula muda yang kebetulan tinggal di desa, saya sering ditunjuk oleh Pak RW sebagai panitia kurban. Maka dari itu, seminggu sebelum hari penyembelihan, saya sudah mempersiapkan diri agar tampil prima saat menjalankan tugas mulia ini. Biasanya, saya bertugas di bagian divisi delivery atau wira-wiri antar daging.

Sebagaimana kita tahu, ada beberapa job desk yang biasa dikerjakan oleh panitia Iduladha, mulai dari divisi jagal, divisi mencacah daging, divisi wira-wiri antar daging, divisi umbah-umbah jeroan dan usus, hingga divisi nggodok wedang. Dari beberapa divisi tersebut, sampai saat ini saya masih dipercaya masyarakat sebagai pengantar daging untuk shohibul kurban dan orang-orang penting di kampung.

Menurut salah seorang ustaz di kampung saya, orang yang berkurban atau shohibul kurban berhak mendapatkan 1 per 3 daging kurban. Daging yang diberikan kepada sohibul kurban tidak ecek-ecek seperti brodot atau usus, melainkan bagian daging kualitas nomor wahid, yakni sampil atau paha. Tentunya, ini sebagai ucapan terima kasih kepada orang yang berkurban yang telah bersedia menyedekahkan daging kurban dengan jumlah di atas sepertiga dari hewan kurbannya.

Tidak hanya sohibul kurban, di desa saya juga ada tradisi memberi daging spesial untuk para pemangku wilayah, sesepuh masyarakat, jagal (penyembelih hewan kurban), dan orang-orang penting lainnya saat Iduladha. Umumnya, orang-orang penting ini akan diberi bagian kepala hewan kurban atau bagian paha. Tradisi ini tidak hanya di desa saya, tetapi juga terjadi di beberapa daerah lain di Indonesia.

Sebagai contoh, di kampung saya, si jagal pasti akan mendapatkan hadiah berupa sampil atau paha hewan kurban. Jagal memiliki kedudukan cukup istimewa saat hari penyembelihan karena tidak semua orang bisa dan tidak boleh dilakukan secara serampangan. Bahkan, sekalipun orang tersebut bisa menyembelih, tetapi belum memiliki predikat sebagai seorang jagal eminen, tidak diperkenankan untuk mengeksekusi hewan kurban.

Ada sebuah kepercayaan di kampung saya waktu Iduladha. Hewan kurban yang disembelih orang awam (bukan jagal eminen), nantinya daging yang dihasilkan akan mengeluarkan bau prengus dan tak sedap. Tidak hanya bau prengus saja, tetapi hasil olahan daging tersebut juga cenderung lembek, tidak nikmat, dan ra mashok!

Baca Juga:

4 Akal-akalan Penjual Sapi Menipu Pembeli demi Meraup Cuan Besar

Sapi “Misterius” Berkeliaran di Wiyung Surabaya, Bikin Repot dan Resah Warga

Berbeda dengan para tokoh desa yang sudah terbiasa menyembelih hewan kurban, konon daging yang dihasilkan akan jauh lebih mrisih, segar, dan tidak mengeluarkan bau prengus. Tentunya, hal ini tidak lepas dari jam terbang, teknis penyembelihan, serta rapalan doa si jagal yang tulus dari hati terdalam.

Maka dari itu, tak heran jika para jagal eminen ini akan mendapatkan bagian daging spesial dengan porsi yang lumayan kimplah-kimplah saat Iduladha. Tentu saja, semua ini berkat kinerjanya yang harus diakui memang benar-benar totalitas, profesional, cermat, dan sat-set.

Sementara itu, di beberapa wilayah di Gunungkidul juga ada tradisi memberi kepala kambing atau sapi khusus untuk para sesepuh atau tetua desa. Sesepuh yang dimaksud adalah mereka yang biasa memimpin upacara adat, seperti kenduri, slametan, rasulan, dan jenis upacara lainnya.

Biasanya, setelah prosesi penyembelihan hewan korban, saya selaku divisi wira-wiri akan langsung sat-set mengantarkan kepala kambing atau sapi kepada tetua. Kepala yang diberikan adalah kepala hewan yang pertama kali disembelih.

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa hormat dan cinta kasih kepada orang yang dituakan. Selain itu, memberi kepala kambing kepada sesepuh juga sebagai simbol atau harapan agar mereka semakin arif dan bijak dalam mengayomi warga masyarakat. Konon, beberapa jenis daging yang ada di dalam kepala kambing atau sapi bisa membuat seseorang semakin bersahaja dan berwibawa.

Terlepas dari itu, setiap tempat atau daerah tentu memiliki tradisinya masing-masing saat hari kurban. Ada yang memiliki tradisi memasak kepala dan kaki hewan kurban secara bersama-sama di masjid, ada yang dicacah-cacah lalu dibagikan ke warga, hingga ada yang pesta gulai kepala kambing sekampung.

Yang jelas, berkurban di hari raya Iduladha memiliki banyak sekali keutamaan, seperti memupuk rasa peduli dengan sesama, menambah rasa syukur kepada Allah SWT, mempererat silaturahmi, hingga membuat hidup menjadi lebih berkah. Untuk itu, bagi yang mampu berkurban, silakan untuk menyerahkan hewan kurban ke panitia. Dan, bagi yang belum mampu kurban hewan, plis, nggak usah menyiksa diri dengan ngejokes kurban perasaan lagi, ya. Wagu, yakin.

Akhir kata, saya selaku panitia hari Iduladha divisi wira-wiri, mengucapkan selamat hari raya Iduladha. Selamat nyate-nyate, Gaes, aja lali diakehi merica karo kokoroiko, ben sansaya mumbul duwur!

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Cara Memilih Hewan Kurban Terbaik untuk Idul Adha Menurut Peternak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2022 oleh

Tags: idul adhakepala kambingkurbansapitokoh masyarakat
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Kecap Bango, ABC, Sedaap: Mana yang Bikin Olahan Daging Kurban Makin Mantap? terminal mojok.co

Kecap Bango, ABC, Sedaap: Mana yang Bikin Olahan Daging Kurban Makin Mantap?

21 Juli 2021
nyate

Serba Serbi Sambat: Mari Kita Nyate dengan Bijak!

12 Agustus 2019
5 Sapi Idaman untuk Idul Adha 2020 Versi Mahasiswa Peternakan peternak rakyat MOJOK.CO

Jelang Idul Adha: 5 Sapi Idaman Versi Mahasiswa Peternakan

21 Juli 2020
Merayakan Idul Adha sebagai Minoritas di Jepang terminal mojok

Merayakan Idul Adha sebagai Minoritas di Jepang

17 Juli 2021
gelar haji

Asal Usul Gelar Haji dan Kebiasaan Penisbatannya

26 Agustus 2019
idul adha makna penjelasan lebaran haji lebaran kurban khotbah ceramah mojok.co

Betapa Tak Istimewa Kurban yang Sebatas Nyembelih Kambing

31 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.