Kenapa Sih Laptop Hilang Sering Dialami Mahasiswa yang Lagi Skripsi?

laptop hilang

laptop hilang

Minggu ini sudah ke-tiga kalinya saya membaca foto berisi pengumuman kehilangan laptop entah itu yang terjadi dikosan yang habis dimaling, di mobil yang dibobol jendelanya oleh oknum-oknum barbar, atau di dalam tas yang disimpan di rak atas kereta dan semua pengumuman tersebut diakhiri kalimat: “Tolong kalau ketemu hubungi nomor XXXX, tolong ya soalnya di laptop ada skripsi saya.”

Darah saya bergejolak, sebagai sarjana muda yang—ehem—baru saja diwisuda kampus Agustus lalu. Dan tentunya baru saja resmi putus hubungan sama skripsi yang tiap hari selalu bersama saya di mana pun kapan pun. Ngeliat teman-teman seperjuangan yang mengalami laptop hilang beserta skrispsinya, rasanya tuh sedih banget apalagi kalau udah rencana mau ngejar sidang minggu depan. :’((

Anehnya, kejadian kehilangan laptop ini sering dialami sama mahasiswa-mahasiswa yang sedang skripsi—emang kenapa sih? Toh laptop kita nggak jadi nambah bagus loh semenjak dipakai ngerjain skripsi, justru semakin kucel soalnya sering jadi pelampiasan tabok-tabok keyboard laptop kalau ada revisi.

Setelah beberapa kali mendengan cerita teman-teman saya yang kehilangan laptop semenjak skripsi, saya jadi mendapatkan beberapa kesimpulan tentang penyebab laptop hilang sering dialami sama mahasiswa yang lagi skripsian:

1. Orang yang sedang skripsi biasanya jadi lebih gampang capek dan konsentrasinya berkurang

Teman saya Budi, kehilangan laptopnya di kereta. Dia baru menyadarinya saat turun kereta. Setelah saya tanya naik kereta kapan dan di mana? Dia jawab, malam sehabis skripsian dari Perpus. Dari situ bisa ditebak sendiri—Budi kecapekan, dia pulang larut malam setelah skripsian akibatnya konsentrasinya berkurang dan lupa sudah menaruh laptop di rak kereta.

2. Orang yang sedang skripsi, akan membawa laptop kemana-mana

Membawa laptop kemana-mana, karena biar praktis. Teman saya, Dina, akhirnya menyimpan laptopnya di mobil karena intensitasnya memakai mobil sering untuk dibawa kemana-mana. Maksud hati mau praktis malah jadi buntung. Suatu hari mobilnya Dina dibobol saat parkir di pinggir jalan untuk membeli air minum di minimarket. Dina yang meninggalkan laptopnya di dalam mobil otomatis mengundang maling untuk mengambilnya.

3. Mengerjakan skripsi sendirian aja dan mencari tempat yang sepi

Sebagian orang biasanya sulit untuk berkonsentrasi di tempat ramai. Karena itu, mereka mencari tempat sepi agar bisa mengerjakan skripsi dengan tenang. Namun hal itu juga terkadang jadi hal yang kurang tepat karena kalau sendiri, biasanya kita akan terdistraksi dengan hal-hal tertentu misalnya kebelet ke toilet, laptop terpaksa ditinggal sebentar dan akhirnya hilang.

 

Beberapa hal di atas pasti pernah dialami sama mahasiswa yang lagi skripsi. Tapi ada hal lain yang membuat saya gemas, yaitu minimnya back-up data yang dilakukan oleh sebagian besar mahasiswa skripsi yang mengalami laptop hilang. Kalau laptop hilang dan skripsimu di dalamnya, lantas kamu bisa apa tohh? Mau muter waktu? Ora bisa!

Tolong kepada teman-teman yang sedang skripsi, buatlah back-up data sebanyak-banyaknya. Anggap aja kamu kucing yang suka nandain wilayah di mana-mana jadi kalau suatu saat salah satu tempatmu hilang kamu tuh nggak terlalu stress soalnya punya back-up!

Sini deh saya kasih referensi tips back-up data buat teman-teman semua.

1. Google Drive

Tau nggak selain Gmail, Google tuh punya produk lain—namanya Google Drive. Di situ kamu bisanyimpen file dalam bentuk apa aja terus bisa kamu kategoriin di folder-folder. Selain itu, bisa kamu akses di hp atau laptop dan space ruangan buat datanya 15GB! Silahkan puas-puasin deh buat simpen file revisi ke-1 sampai ke-1000 pun bisa—wow wow wow!

2. Email ke temen

Yhaaa cara ini bisa kamu gunain, buat bikin back-up double—1 file di kamu, 1 file lagi di temenmu. Jadi kalau misalnya file kamu hilang ya tinggal minta ke temenmu atau cek aja history sent di email kamu gitu loooh~

3. LINE atau WhatsApp

Kalau kamu tipe-tipe yang males buka email, ya cara ini juga bisa dipake.. Jadi skripsi kamu dikirim aja ke temenmu lewat WhatsApp atau LINE—1 file di kamu, 1 file lagi di temenmu. Aku sarankan di temen kamu yang topiknya beda ya—jadi skripsimu tidak dicopy sama dia.

4. Flashdisk atau Hardisk
Cara ini udah umum banget dilakuin. File skripsi kamu disimpan di flashdisk atau harddisk. Keuntungannya skripsimu bisa diakses secara offline. Tapi ruginya kalau flashdisk atau harddiskmu kena virus atau hilang yaa game over skripsimu.

5. Print

Ini cara yang paling konvensional, untungnya dengan cara ini kamu bisa akses skripsimu secara offline.

Memang kehilangan laptop saat skripsi tuh rasanya kaya kena serangan jantung mendadak, tapi nggak buat back-up file skripsi selain di laptop itu lebih parah lagi. Makanya buat teman-teman yang sedang berjuang dan sedang mesra-mesranya dengan skripsi, tolong back-up skipsi kamu ya! Amit-amit kalau sampe kejadian ilang laptop, tapi kan preventif tuh tetep perlu.

Jangan lupa istirahat dan makan juga—ini saya ingetin yhaaa, siapa tau kamu yang lagi baca ini kan jomblo~ (*)

BACA JUGA Halaman Persembahan di Skripsi dan Hal-Hal yang Berjasa Selama Proses Perkuliahan Kita atau tulisan Fanisa Putri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version