ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Kata Deddy Corbuzier, Kuliah Itu Nggak Penting dan Bikin Milenial Mengalami ‘Postponing Reality’

Aliurridha oleh Aliurridha
9 Maret 2020
A A
Kata Deddy Corbuzier, Kuliah Itu Nggak Penting dan Bikin Milenial Mengalami ‘Postponing Reality’
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai influencer generasi milenial Deddy Corbuzier selalu konsisten mengatakan bahwa kuliah itu tidak penting. Dalam berbagai kesempatan ia menjelaskan betapa tidak pentingnya kuliah untuk kesuksesan milenial. Ia mengatakan pendidikan kita tidak berhasil menyiapkan generasi milenial untuk berhadapan dengan realita dunia kerja.

Dalam buku terbarunya, Millennial Power Om Deddy Corbuzier menulis bahwa kuliah itu tidak penting karena menyebabkan generasi milenial mengalami apa yang disebut dengan Postponing Reality, suatu kondisi yang membuat orang menunda bertemu dengan realitas karena mereka tidak tahu harus berbuat apa.

Misalnya ketika seseorang lulus kuliah S1 karena tidak tahu harus berbuat apa, sebab universitas tidak memberikan bekal yang cukup buat alumninya untuk mandiri dan menghadapi realitas. Akhirnya mereka memutuskan lanjut studi S2, bukan karena mereka mau studi S2 tapi hanya karena mereka tidak tahu mau ngapain. Ternyata pendidikannya selama ini tidak menyiapkan mereka untuk menghadapi realita hidup.

Saya berani mengatakan tesis Deddy Corbuzier ini benar karena saya pernah melakukan semacam mini riset untuk mengetahui alasan teman-teman kuliah pascasarjana saya memilih lanjut. Dan benar, banyak dari teman-teman saya yang memilih lanjut karena bingung mau ngapain. Ada yang merasa apa yang dipelajari dari kampus tidak cukup untuk bersaing di dunia nyata. Ada juga yang lanjut karena pelarian setelah putus dari pacarnya dan batal menikah. Ada yang malu hidup di toxic environment yang isinya tetangga kepo yang hobi gosipin lulusan S1 kok belum dapat pekerjaan.

Itu belum seberapa, ada juga fresh graduate yang ketika melamar pekerjaan yang dicari minimal punya pengalaman kerja di bidang yang dilamar. Padahal untuk mendapatkan pengalaman justru mereka harus punya pengalaman sudah kerja. Ada juga yang sudah bekerja tapi karena tuntutan sosial membuat orang tuanya menyuruh anaknya lanjut studi agar bisa dibanggakan ke tetangga. Lagi-lagi toxic environment bekerja dan mengontrol hidup kita.

Ada juga yang lucu memilih lanjut studi karena merasa gaji yang didapat terlalu rendah dan dan berharap jika dia sudah menyelesaikan studi bisa mendapatkan gaji yang lebih layak. Namun naasnya begitu selesai studi pascasarjana membangunkannya dari mimpi utopis karena ternyata mencari kerja semakin susah. Akhirnya ia tersadar semakin tinggi jenjang pendidikan justru mempersempit dunianya karena semakin tinggi pendidikan semakin ia menjadi spesialis. Makjleb!!!

Saya sendiri mengakui mengalami yang namanya postponing reality karena ketakutan menghadapi kenyataan sebagai pengangguran setelah kontrak kerja saya habis dan saya sedikit bingung mau ngapain. Soft skill saya sangat terbatas sehingga membuat saya memberanikan diri untuk melamar beasiswa. Eh, ternyata saya keterima.

Rupanya saya cukup pandai juga ngecapin para inteviewer dengan menunjukkan diri saya sebagai seorang idealis yang ingin memperbaiki dunia pendidikan. Saat itu saya masih naif sebelum idealisme saya dihantam oleh realita. Alasan lain saya memilih lanjut studi adalah untuk menutupi sifat malas saya karena itu adalah cara tergampang untuk dapat uang di tengah kerasnya persaingan kerja.

Dengan pengalaman saya berada di industri pendidikan formal sebagai siswa maupun guru saya rasa pernyataan Om Deddy Corbuzier ada benarnya. Sebagai orang yang sudah terlalu lama berada di dunia pendidikan saya berani mengatakan bahwa industri pendidikan kita memang bermasalah. Saya telah mengalami 20 tahun pendidikan formal dari SD-S2. Dan yang saya alami ternyata pendidikan formal tidak memberikan cukup bekal untuk saya bertemu realita. Justru 90 persen ilmu yang membuat saya bisa bertahan dalam persaingan malah saya dapatkan di luar pendidikan formal.

Masalah pendidikan di Indonesia ini memang sudah terlalu akut. Salah satunya adalah sering kali tidak relevannya skill dan ilmu yang ditawarkan dengan kebutuhan pasar. Atau bahasa gahul-nya tidak adanya link and match antara kampus dan pasar. Apalagi ke depannya akan banyak pekerjaan yang akan terdisrupsi akibat perkembangan dunia yang terlalu cepat sehingga banyak orang akan kehilangan pekerjaan. Mungkin itulah alasannya Pak Jokowi memilih seorang praktisi bisnis menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Nadiem diharapkan berhasil memberikan solusi terhadap permasalahan angka pengangguran yang tinggi bagi para lulusan perguruan tinggi. Untung-untung bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang macet ini. Apalagi di tengah era disrupsi teknologi yang menuntut manusianya untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan yang akan menghilangkan banyak lapangan pekerjaan lama yang berimplikasi pada semakin meningkatnya pengangguran ber-title.

Kreativitas dan visibilitasnya dalam melihat peluang adalah yang terbaik di kalangan pebisnis. Karena itu ia diharapkan mempersiapkan generasi muda untuk mampu menyambut masa depan yang semakin tidak menentu. Di tengah arus perubahan yang begitu cepat maka manusia mau tidak mau lebih membutuhkan apa yang disebut fleksibilitas kognitif, soft skill, dan pengalaman nyata ketimbang sekadar ilmu dan pengetahuan yang tak relevan. Tapi bisakah ia melakukan reformasi terhadap birokrasi tua nan gendut ini?

Jika saya boleh memberikan analogi, maka saya akan menganalogikan industri pendidikan formal itu seperti seorang raksasa tua nan gendut yang malas bergerak dan sudah enak dengan hidupnya. Raksasa ini sudah terlalu nyaman untuk mau berubah, sedangkan dunia menuntut perubahaan yang begitu cepat. Hanya orang yang hebat yang bisa mengubah raksasa gendut ini. Saya berharap Nadiem-lah orangnya. Kalau tidak ya terpaksa saya harus kejar beasiswa lagi untuk lanjut S3. Aduh pusing!!!

BACA JUGA Dilema Penerima Beasiswa yang Susah untuk Kritis atau tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2020 oleh

Tags: Deddy CorbuzierKuliahnadiem makarimPostponing Reality
Aliurridha

Aliurridha

Pekerja teks komersial yang sedang berusaha menjadi buruh kebudayaan

ArtikelTerkait

3 Alasan Universitas Terbuka Punya Ospek Terbaik (Unsplash) ospek jurusan

Ospek Jurusan Itu Sama Sekali Nggak Penting, dan Ini Serius

19 September 2023
Buat yang Menganggap Kuliah Jurusan Bahasa Sama dengan Les Bahasa: Kalian Sesat!

Buat yang Menganggap Kuliah Jurusan Bahasa Sama dengan Les Bahasa: Kalian Sesat!

9 September 2023
Alasan Saya Nggak Pernah Jadi Bagian Mahasiswa yang Ngerjain Skripsi di McD terminal mojok.co skripsi mendikbudristek

Memangnya Kenapa kalau Skripsi Dihapus? Nggak Ada Efeknya Juga kan?

30 Agustus 2023
Sisi Gelap Jurusan Pertanian: Mahasiswa Rela Membunuh Hewan Pengganggu Tanaman hingga Meracuni Ikan

Sisi Gelap Jurusan Pertanian: Mahasiswa Rela Membunuh Hewan Pengganggu Tanaman hingga Meracuni Ikan

12 Agustus 2023
Sisi Terang dari Pemasangan Banner Daftar Siswa yang Diterima PTN oleh Sekolah

Sisi Terang dari Pemasangan Banner Daftar Siswa yang Diterima PTN oleh Sekolah

4 Agustus 2023
Sisi Gelap Pemasangan Banner Daftar Siswa Diterima PTN oleh Sekolah

Sisi Gelap Pemasangan Banner Daftar Siswa yang Diterima PTN oleh Sekolah

29 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Halo Mbak Pacarnya Mantan, Untuk Apa Stalking Saya? Insecure, Ya?

Halo Mbak Pacarnya Mantan, Untuk Apa Stalking Saya? Insecure, Ya?

Punya Default Wajah Kalem Juga Banyak Nggak Enaknya, Kok!

Punya Default Wajah Kalem Juga Banyak Nggak Enaknya, Kok!

Kalista Iskandar Tidak Hafal Pancasila Tidak Salah, yang Salah, Hafal Tapi Tidak Mengamalkannya

Kalista Iskandar Tidak Hafal Pancasila Tidak Salah, yang Salah, Hafal Tapi Tidak Mengamalkannya



Terpopuler Sepekan

Panduan Memahami Kesejahteraan PNS sebelum Benar-benar Yakin Ikut Tes CPNS Tahun Ini

Lolos Tes CPNS Adalah Harga Mati bagi Pengangguran

oleh Rahmatullah Syabir
18 September 2023

Kediri yang Ternyata Mahal di Mata Orang Mojokerto (Unsplash)

Kediri di Mata Arek Mojokerto: Biaya Hidup Murah, tapi Guyonan Sarkasnya Mahal

oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
22 September 2023

5 Minuman Produksi The Coca-Cola Company yang Nggak Mengandung Soda

5 Minuman Produksi The Coca-Cola Company yang Nggak Mengandung Soda

oleh Firdaus Deni Febriansyah
21 September 2023

Semester 5, Semester Paling Neraka bagi Mahasiswa: Mulai Takut Skripsi, Mulai Berpikir Kapan Rabi

Semester 5, Semester Paling Neraka bagi Mahasiswa: Mulai Takut Skripsi, Mulai Berpikir Kapan Rabi

oleh Agung Anugraha Pambudhi
19 September 2023

Kenali Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan, Lebih Parah daripada Ghosting!

Kenali Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan, Lebih Parah daripada Ghosting!

oleh Oliviea Novrimada Zahra
24 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=UYaA2xiqS2A

DARI MOJOK

  • Pawang Hujan yang Diminta Menghentikan Sunset dan Permintaan-permintaan Aneh Pengguna Jasanya
  • Anies dan Cak Imin Perkenalkan Badan Pemenangan AMIN, Siapa Saja Anggotanya?
  • Sejarah Jalur Pantura, Ada Sejak Mataram Islam yang Tumbalkan Nyawa Ribuan Pribumi di Masa Belanda
  • Semalam Menang Judi Slot Rp17 Juta, tapi Aku Pilih Berhenti Selamanya
  • Mengenal Universitas Budi Luhur: Profil, Sejarah, dan Program Studi
  • Dilema Sarjana Sastra Indonesia: Mau Jadi Apa?
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!