Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sebat

Kasta Rokok di Jawa Timur, dari yang Populer Sampai yang Penting Pernah Nyoba

Iqbal AR oleh Iqbal AR
18 Agustus 2022
A A
Kasta Rokok di Jawa Timur, dari yang Populer Sampai yang Penting Pernah Nyoba

Kasta Rokok di Jawa Timur, dari yang Populer Sampai yang Penting Pernah Nyoba (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Rokok dan Jawa Timur, dua hal ini seperti tidak bisa dipisahkan, dan saling identik satu sama lain. Ini bukan tanpa alasan, sebab Jawa Timur adalah daerah yang punya banyak sekali pabrik dan produk rokok. Gudang Garam tentu jadi salah satu yang terbesar, yang pabriknya berada di Kediri. Tidak hanya itu, Jawa Timur juga menjadi salah satu daerah dengan penghasil tembakau terbaik. You name it, lah, mulai dari tembakau Madura, tembakau Lumajang, hingga tembakau Virginia, semuanya dikembangkan di Jawa Timur.

Maka tak heran jika rokok jadi melekat dengan masyarakat Jawa Timur. Berbagai macam merek rokok beredar bebas di Jawa Timur, mulai dari yang mahal hingga yang murah, yang terkenal hingga yang tak dikenal, sampai yang bercukai hingga yang tidak bercukai (tapi jangan beli yang tidak bercukai, ya). Semuanya bisa kita jumpai di warung atau toko di sekitar rumah kita. Dengan merogoh kocek antara 10-30 ribu, kita bisa mendapatkan sebungkus rokok yang kita inginkan dengan mudah.

Beragamnya merek rokok yang beredar di kalangan masyarakat Jawa Timur, secara tidak langsung menciptakan dikotomi (perbedaan kasta) masyarakat berdasarkan rokok yang dikonsumsinya. Tak heran jika ada beberapa rokok yang sangat identik dengan profesi atau kelas sosial tertentu. Maklum, masyarakat Jawa Timur (dan mungkin masyarakat di Indonesia secara umum) membeli rokok menyesuaikan kemampuan mereka. Jadinya tak heran jika muncul dikotomi seperti ini.

Nah, maka dari itu, tulisan ini akan coba mengelompokkan kasta rokok di kalangan masyarakat Jawa Timur. Pengelompokan kasta ini akan saya urutkan dari rokok yang paling banyak dinikmati, hingga yang paling sedikit dinikmati. Dan maaf untuk pecinta tembakau tingwe, saya tidak memasukkan tembakau tingwe dalam daftar ini, karena agak susah mengklasifikasikannya.

Oke, kita mulai.

#1 Gudang Garam Surya

Sebagai merek rokok terbesar di Jawa Timur (juga di Indonesia) Gudang Garam ini melekat sekali dengan masyarakat Jawa Timur. Dan Gudang Garam Surya (baik yang isi 12 atau 16) adalah produk andalan mereka. Gudang Garam Surya ini seperti tak kenal batas sosial, sebab rokok ini kerap dinikmati oleh berbagai macam orang dari kelas sosial yang berbeda. Mulai dari pejabat, pengusaha, mahasiswa, buruh, hingga kuli bangunan menikmati rokok ini.

Tidak peduli jika di luar sana banyak yang menganggap rokok ini adalah rokok kuli. Itu tidak berlaku di Jawa Timur, sebab Gudang Garam Surya ini banyak disukai dan dinikmati oleh orang dari berbagai kalangan, meskipun sekarang harganya sudah agak mahal, 21 ribu rupiah per bungkusnya.

#2 Sampoerna Mild

Rokok plat merah, itulah julukan yang menempel di rokok ini. Mengapa disebut rokok plat merah, sebab rokok ini jadi rokok favorit para Aparatur Sipil Negara (ASN), juga para polisi baru. Tidak ada yang tahu pasti sejarah awal mengapa para ASN ini suka dengan rokok ini. Namun karena banyak ASN yang merokok Sampoerna Mild, rokok ini dijuluki sebagai rokok plat merah.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Tak hanya ASN, para mahasiswa atau pekerja kelas menengah ke atas juga biasanya merokok Sampoerna Mild. Sesuai lah dengan kemampuannya, lha wong harga rokok ini sekarang sudah nyaris mencapai angka 27 ribu.

#3 Marlboro Merah

Kedudukan rokok ini sebenarnya nyaris sama dengan Sampoerna Mild. Sama-sama cukup lekat dengan kalangan menengah ke atas seperti pejabat dan ASN (meski tidak sampai mendapat julukan rokok plat merah), hingga dari kalangan mahasiswa “berduit”. Maklum, harga Marlboro Merah ini memang mahal banget, kisaran 35 ribu.

Bedanya, Marlboro Merah ini memang hanya dinikmati oleh orang yang suka rokok putih saja, dan penikmat rokok putih juga tidak terlalu banyak, setidaknya jika dibandingkan dengan rokok kretek filter atau rokok mild.

#4 Esse Berry Pop

Rokok dengan berbagai varian rasa memang sudah mulai menjamur. Bahkan beberapa merek rokok terkenalnya karena rasa-rasa yang mereka sajikan dalam produk rokoknya. Esse adalah salah satunya, dan Esse Berry Pop ini jadi produk andalan mereka.

Rokok ini adalah rokok yang kerap kita jumpai di kalangan social smokers kelas menengah dan perokok perempuan, yang suka nongkrong-nongkrong di coffee shop. Rasa berry yang cukup tajam (setidaknya menurut saya), yang seakan mereduksi ketajaman aroma tembakau mungkin jadi salah satu alasan mengapa Esse Berry Pop ini jadi kesukaan para social smokers dan perokok perempuan. Soal harga, Esse Berry Pop ini dibanderol 25-28 ribu, harga yang masih masuk akal untuk masyarakat kelas menengah.

#5 Marlboro Crafted Authentic (Marlboro SPT)

Iya, Marlboro Merah memang mahal, dan tidak semua orang mampu untuk beli. Tapi, gimana kalau masih pengin merokok Marlboro dengan harga murah? Ya Marlboro Crafted Authentic ini jawabannya

Rokok Marlboro SPT (Sigaret Putih Tangan) ini jadi primadona baru, apalagi bagi mereka yang sebelumnya merokok Marlboro Merah, tapi sudah tidak mampu membelinya lagi karena mahal. Bayangkan, dengan harga 10 ribu saja, kita sudah bisa menikmati 12 batang Marlboro. Murah, kan? Tak heran jika banyak yang beralih ke rokok ini. Ya meskipun secara rasa belum bisa menandingi Marlboro Merah, sih.

#6 Gajah Baru

Ini rokok saya. Sebelumnya saya adalah perokok Gudang Garam Surya. Namun, karena Surya sudah mahal dan saya berat untuk beli, jadi saya cari alternatif lain. Pilihan jatuh pada rokok Gajah Baru, yang secara rasa mirip banget sama Surya, namun jauh secara harga.

Bayangkan saja, Surya 21 ribu, sementara Gajah Baru 14 ribu. Jauh, kan? Tidak heran jika rokok ini laris di pasaran, apalagi bagi orang-orang kelas menengah agak ke bawah seperti saya ini.

#7 Juara Filter

Bisa dibilang rokok ini berada dalam peringkat satu DPR (Daftar Pencarian Rokok) selama beberapa bulan terakhir. Permintaannya banyak, tapi stoknya tidak terlalu banyak. Maklum, rokok dengan aroma teh ini memang enak sekali rasanya. Namun, permintaan tinggi akan Juara Filter ini rasanya tidak akan bertahan lama. Paling satu atau dua bulan lagi permintaan akan Juara Filter akan turun. Soalnya rokok ini memang paling cocok dinikmati sesekali saja, bukan terus-menerus. Orang-orang yang mencari rokok ini juga mungkin hanya FOMO saja.

Itulah setidaknya kasta rokok di kalangan masyarakat Jawa Timur. Mengapa hanya tujuh, ya karena orang Jawa Timur merokoknya tidak jauh-jauh dari keenam rokok di atas. Kalau kalian rokoknya apa?

Oh, njaluk kancane? Angel.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Ariel Tatum Merobohkan Image Garpit sebagai Rokok Kuli

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Agustus 2022 oleh

Tags: essegudang garamjawa timurjuaramarlboroRokoksurya
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Museum di Surabaya Memang Banyak, tapi Teks Deskripsinya Bikin Pengunjung Gagal Paham

Museum di Surabaya Memang Banyak, tapi Teks Deskripsinya Bikin Pengunjung Gagal Paham

26 Juni 2024
Durasi Lampu Merah Margorejo Surabaya Nggak Manusiawi, Saking Lamanya Bisa Ditunggu Sambil Ngopi dan Kelarin Skripsi

Durasi Lampu Merah Margorejo Surabaya Nggak Manusiawi, Saking Lamanya Bisa Ditunggu Sambil Ngopi dan Kelarin Skripsi

14 Februari 2024
Teh Naga Malang Cocok di Lidah Orang Jawa Timur yang Nggak Suka Manis dan Sepet, Nikmatnya Nggak Ada Obat! Mojok.co

Teh Naga Malang Cocok di Lidah Orang Jawa Timur yang Nggak Suka Manis dan Sepet, Nikmatnya Nggak Ada Obat!

23 Juli 2024
9 Dosa Penjual Rujak Cingur di Luar Jawa Timur

9 Dosa Penjual Rujak Cingur di Luar Jawa Timur

12 Agustus 2025
Es Teh Desa: Es Teh Purwokerto yang Mampu Mengalahkan Mixue (Unsplash)

Es Teh Desa: Minuman Teh Asal Purwokerto yang Mampu Mengalahkan Mixue dan Menghijaukan Banyumas Hingga Jawa Timur

24 September 2023
Surabaya di Mata Orang Sidoarjo Nikmat, tapi Bikin Baper (Unsplash)

Bagi Orang Sidoarjo, Surabaya Adalah Kota yang Penuh Kenikmatan, Asal Kamu Betah Panas dan Nggak Baperan

15 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.