Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kalau Kamu Bukan Orang Terkenal, Bikin Podcast Nggak Seindah Kelihatannya

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
18 November 2020
A A
Kalau Kamu Bukan Orang Terkenal, Bikin Podcast Nggak Seindah Kelihatannya terminal mojok.co

Kalau Kamu Bukan Orang Terkenal, Bikin Podcast Nggak Seindah Kelihatannya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah rutin mendengarkan Podcast, saya antusias untuk kemudian memulai bikin Podcast juga. Hasrat ini sudah saya pendam cukup lama. Namun, karena alat-alat yang mahalnya setengah mampus, saya pun tak kunjung memulainya.

Bagai menemukan mutiara di lautan yang dalam, datanglah seorang kawan saya. Kebetulan dia pengin bikin Podcast juga. Dia mengajak saya, mungkin karena background saya mahasiswa Ilmu Komunikasi dengan embel-embel Islam, dia pikir saya adalah orang yang tepat diajak bikin Podcast.

Sontak saya langsung mengiyakan ajakan. Lagipula dia bilang cuma saya yang mau diajak bikin Podcast. Nggak sampai hati saya untuk menolaknya.

Toh, saya juga memang mau bikin Podcast. Lumayan alatnya sudah tersedia. Saya tinggal cuap-cuap saja. Well, jadilah saya dan kawan saya itu bikin sebuah Podcast.

Kawan saya itu tampak bersemangat sekali bikin Podcast. Kelihatan dari keseriusan dia untuk membeli segala perlengkapan yang dibutuhkan. Mulai dari mikrofon, meja, mixer, dan perlengkapan lain yang diperlukan.

Kawan saya itu tampak semangatnya menggebu-gebu. Mungkin saja dalam benaknya bikin Podcast itu asyik. Kita bisa terkenal dan memperoleh pundi-pundi rupiah hanya bermodal cangkem. Yhaaa, memang jika dibayangkan bakal seindah itu.

Apalagi kalau kita bercermin pada kesuksesan Podcast Close The Door-nya Deddy Corbuzier, Podcast Malam Kliwon, Podcast Mendoan, BKR Brothers, hingga Podkesmas. Memang Podcast yang saya sebutkan itu golongan Podcast yang sudah punya nama. Tentu juga sudah bisa menghasilkan.

Tapi, itu mereka. Nyatanya bikin Podcast nggak seindah apa yang dibayangkan. Apalagi kalau kita bukan publik figur, bukan orang terkenal, atau minimal punya follower lebih dari seribu.

Baca Juga:

Saya Lebih Percaya Dokter Tirta daripada Influencer Kesehatan Lainnya, To The Point, dan Walk The Talk!

Dosa Beauty Influencer yang Bisa Menjerumuskan Audiens dalam Masalah Kecantikan

Saya dan kawan saya ini merasakan betapa susahnya mendulang audiens. Padahal, Podcast sudah saya unggah ke Spotify. Sudah saya share ke banyak media sosial pula. Tapi hasilnya nihil. Satu episode Podcast pun nggak sampai 20 pemutaran.

Bahkan, jika ditotal sampai hari ini, di Podcast yang saya dan kawan saya kelola itu, jumlah pemutarannya saja belum sampai seratus. Sedangkan episodenya sudah mencapai 10 episode.

Jelas ini bikin saya dan kawan saya bingung. Kami pun lantas mencoba mencari tahu apa yang membuat pemutaran Podcast kami masih terbilang sedikit. Sampai-sampai saya mengikuti kelas Podcast yang diadakan Kaskus.

Pengisinya Mas Bimoky dan Danu dari Podcast Malam Kliwon. Dalam kelas tersebut, Mas Bimoky dan Danu ngasih tahu tips dan trik mendulang pendengar Podcast. Saya mencoba memahami apa yang mereka sampaikan. Rencananya, saya akan mendiskusikan kembali bareng teman saya itu.

Okelah, akhirnya saya praktikkan tips-tips yang disampaikan pemandu Podcast Malam Kliwon itu. Saya dan kawan saya sudah bikin Podcast yang tema obrolannya kami pikir jarang dibahas. Kami juga bikin media sosial. Namun, hasilnya tak ada pergerakan kurva pemutaran yang signifikan.

Dari situ saya pikir bikin Podcast itu memang susah, nggak seindah dan segampang kelihatannya. Kita bisa saja punya alat-alatnya, punya konsep yang matang, serta semangat yang berapi-api. Tapi, kalau Podcast pendengarnya sedikit pakai banget, ya lama-lama semangat bikin Podcast mungkin bakal meredup juga.

Boleh-boleh saja narasumber kelas Podcast itu ngomong berbusa-busa tips dan trik mendapatkan banyak pendengar. Akan tetapi, kenyataannya lain, mendulang pendengar tak semudah mendulang bayi dengan bubur Promina. Podcast rintisan bakal kalah sama Podcast yang telah lebih dulu mengudara.

Belum lagi jika dibenturkan dengan artis, influencer, atau orang terkenal yang bikin Podcast. Orang yang bukan artis dan tak punya pengaruh apa-apa, seperti saya tak bisa berbuat banyak. Hanya dapat menunggu keajaiban Podcast saya akan viral.

Jika dibandingkan dengan blog misalnya. Satu tulisan di blog saya lebih banyak pembacanya ketimbang dua atau tiga episode Podcast saya. Dari situ saya berpikir bahwa Podcast bukan cara terbaik untuk menaikan popularitas apalagi ladang mencari nafkah. Mungkin berkarya dalam bentuk Podcast hanya cocok untuk dikonsumsi pribadi.

Sama halnya dengan YouTube. Kalau kamu orang yang terkenal atau berpengaruh, konten bentuk apa pun itu akan laris manis. Entah itu konten yang bermanfaat atau justru konten-konten yang cuma mengundang mudarat.

Selama saya mendengarkan beragam Podcast, saya mengamati, ternyata Podcast yang selalu muncul di halaman utama Spotify atau di peringkat masing-masing genre Podcast, punya nama besar di belakangnya.

Sebutlah Podkesmas yang dimotori oleh Omesh dan kawan-kawan. Atau Podcast Mendoan yang belakangan baru saya ketahui kalau si Dono adalah seorang komika. Atau Podcast Malam Kliwon, siapa sih yang nggak kenal Bimoky?

Mungkin kamu-kamu akan bilang, “Iri bilang, Buos!’ Maka saya terang-terangan akan menjawab: iya. Saya betul-betul iri pada mereka. Sebab tanpa sebuah kreativitas atau apalah-apalah itu namanya, mereka—para publik figur itu—bisa dengan mudah meraih viewers banyak.

Mereka orang-orang terkenal itu, kok, mulus banget gitu jalannya buat berkarya. Contohnya Deddy Corbuzier, saya lebih suka blio bikin video sulap, daripada Podcast. Apalagi isinya cuma wawancara dengan publik figur dengan gaya wartawan. Yhaaa, jelas bisa menarik perhatian. Lah wong yang diundang itu artis dan yang diangkat itu sisi yang belum kelihatan dari sang artis.

BACA JUGA Rekomendasi Podcast Seru yang Bisa Didengar di Sela-sela Kesibukan dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 November 2020 oleh

Tags: influencerpodcast
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

3 Alasan Fiki Naki Pantas Jadi Influencer Panutan di Mata Emak-emak seperti Saya Terminal Mojok

3 Alasan Fiki Naki Pantas Jadi Influencer Panutan di Mata Emak-emak seperti Saya

26 Januari 2021
Iklan Podcast Horor di Spotify Sukses Bikin Saya Langganan Spotify Premium

Iklan Podcast Horor Sukses Bikin Saya Langganan Spotify Premium

4 Desember 2023
Uncle Muthu di “Upin dan Ipin” Diam-diam Adalah Influencer, Ini Tiga Konten yang Mungkin Membuatnya Viral Mojok.co

3 Konten yang Membuat Uncle Muthu “Upin dan Ipin” Jadi Micro Influencer

1 Januari 2024
Kalau Konten YouTube Baim Wong Isinya Sering Jelek, Mending Main Film Lagi Aja terminal mojok.co

Kalau Konten YouTube Baim Wong Isinya Sering Jelek, Mending Main Film Lagi Aja

13 Oktober 2021
maskapai garuda

Soal Larangan Memotret di Dalam Pesawat Maskapai Garuda: Antara Penegasan dan Konten Baru di Media Sosial

17 Juli 2019
Membandingkan Tiga Merek Sabun Cuci Tangan Harga Sepuluh Ribuan, Mana yang Terbaik? terminal mojok.co

Cuci Piring Sambil Dengerin Podcast Adalah Gagasan Brilian

23 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.