Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Jangan Mengartikan Kalimat “Anggap Saja Rumah Sendiri” Secara Harfiah

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
8 Juli 2019
A A
anggap saja rumah sendiri

anggap saja rumah sendiri

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa orang di dunia ini yang tidak punya teman. Saya cukup yakin orang paling kuper atau menjengkelkan seduniapun pasti punya yang namanya teman. Setidaknya teman palsu lah—teman yang baik di depan kita, suka ngomongin kita kalau di belakang.

Pasti kita pernah pergi main ke rumah teman. Biasanya kalau kita berkunjung ke rumah teman, pasti orang tuanya bakal ramah sama kita. Di beberapa kasus bahkan teman lebih disayang sama anak sendiri—banyak terjadi. Apalagi orang tua yang suka membanding-bandingkan anak sendiri dengan anak tetangga. Yha walaupun kadang ada juga orang tua teman yang kadang tidak membuat kita nyaman untuk berlama-lama.

Untuk ibu atau bapak teman kita yang ramah, pasti akan ada kalimat template yang akan selalu diucapkan kalau kita berkunjung.

“Jangan malu-malu ya, anggap saja rumah sendiri’.

Biasanya akan diucapkan oleh ibu teman kita dengan nada yang lembut dan disertai senyum yang bersahabat.

Untuk kita-kita yang berkunjung ke rumah teman dan mendengar kalimat seperti itu terucap dari orang tua teman kita, dimohon tidak mengartikannya betul-betul secara harfiah. Apalagi kalau baru pertama kali berkunjung. Kita harus sadar kebanyakan kalimat seperti itu diucapkan hanya sekedar sebagai formalitas.

Jangan pernah bertindak atau melakukan hal-hal yang sering kita lakukan di rumah kita sendiri saat kita sedang berada di rumah teman kita. Kita harus tau diri tidak biasa secara mengartikan rumah orang dengan ‘anggap saja rumah sendiri’. Ada beberapa kebiasaan kita yang tidak boleh dibawa-bawa saat kita berkunjng ke rumah teman.

Pertama, jangan asal masuk kamar sembarangan. Usahakan segala sesuatu yang kita lakukan di rumah teman kita itu mendapat persetujuan dari tuan rumah. Setidaknya teman kita tau. Apalagi kalau sampai salah masuk kamar. Kita kira masuk kamar teman, eh ternyata kita malah masuk kamar orang tuanya. Kan sangat tidak sopan.

Baca Juga:

Salah Kaprah Masyarakat Terkait Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang Bikin Mahasiswa Menderita

Pancen Edan! UM Itu Singkatan dari Universitas Negeri Malang, Seorang Ganjar Pranowo pun Ikut Salah Sebut

Kedua, jangan asal masuk dapur. Ini juga harus jadi perhatian. Pergi ke dapur saja bisa dianggap kurang sopan kalau tanpa sepengetahuan tuan rumah. Apalagi kalau sampai ngambil makanan sembarangan.

Jangan ngambil makanan tanpa ditau sama yang punya rumah. Takutnya makanan yang kamu makan itu adalah persediaan terakhir. Pas orang tua teman kita mau makan, ternyata sudah habis sama kita. Apalagi isi kulkas. Jangan suka asal comot. Izin dulu. Kalau dibolehkan baru sikat.

Ketiga, jangan ngerokok sembarangan. Kalau biasanya kita bisa bebas ngerokok saat di rumah sendiri, kalau di rumah teman jangan kelewatan bar-bar. Apalagi kalau misalnya kita suka buang abu rokoknya itu sembarangan. Jangan sekali-sekali malakukan hal yan demikian saat kita berkunjung ke rumah teman. Yha walaupun teman ataupun orang tuanya tidak keberatan kalau kita ngerokok, tetap saja harus menghargai.

Itulah beberapa hal yang kita tidak boleh sesuka hati lakukan di rumah teman kita. Mungkin masih ada kebiasaan lain selain yang saya sudah sebutkan. Silahkan ditimbang-timbang hal-hal apa saja yang memang sepertinya kurang sopan saat kita berkunjung ke rumah teman.

Beda kalau misalnya kita memang sudah sahabatan lama sama teman kita. Misalnya kita sudah berkali-kali datang berkunjung. Kita juga sudah kenal sama orang tuanya. Pokoknya sudah sangat akrablah. Mungkin disaat itulah kita bisa bertindak di rumah teman kita layaknya berada di rumah sendiri.

Intinya kita harus pandai-pandai memposisikan diri. Lakukan saja apa yang kira-kira tidak akan menimbulkan masalah. Silahkan lakukan kalau misalnya sudah dapat izin dari orang tua teman kita.

Kalau sudah dipersilahkan, tidak perlu sungkan-sungkan. Apalagi misalnya kalau diajak makan sama orang tua teman kita. Tidak usah sok-sok-an tidak mau padahal sebenarnya ingin. Kebanyakan orang biasanya seperti itu. Sok-sok-an tidak mau diajak makan kalau hanya dipanggil sekali. Kecuali “dipaksa”—dipanggil lebih dari sekali baru mau.

Ingat, orang tua itu pernah muda dan juga lebih berpengalaman. Jadi kemungkinan tau mana yang betul-betul tidak mau saat diajak makan, mana yang minta diajak berkali-kali baru mau. Tapi ingat, kita sebagai tamu juga harus tau diri. Haru peka. Mana ajakan makan yang betul-betul dipanggil untuk makan, mana yang hanya sekedar formalitas.

Sekali lagi, jangan pernah mengartikan kalimat “anggap saja rumah sendiri” secara harfiah. Sesuaikan dengan kondisi. Teman kita mungkin tidak akan keberatan. Tapikan belum tentu orang rumah yang lainnya fine-fine saja dengan apa yang kita lakukan.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: anggap saja rumah sendiriKritik Sosialsalah kaprah
Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

museum

Museum yang Sepi Pengunjung dan Terlupakan

12 Agustus 2019
sudah merdeka

Yakin Sudah Merdeka? Nyinyiran Tetangga dan Kenangan Mantan Saja Masih Sering Menjajah

20 Agustus 2019
Tembakau Gayo, Tembakau yang Pernah Populer dan Sempat Dikira Ganja

Tembakau Gayo, Tembakau yang Pernah Populer dan Sempat Dikira Ganja

17 Agustus 2023
tukang parkir

Saya Usul Supaya Profesi Tukang Parkir Jadi Pilihan Cita-Cita

11 Agustus 2019
Meluruskan Salah Kaprah Kebanyakan Orang Islam di Indonesia Soal Tradisi Perayaan Natal Terminal Mojok

Meluruskan Salah Kaprah Kebanyakan Orang Islam di Indonesia Soal Tradisi Perayaan Natal

22 Desember 2022
knalpot brong

Bertaubatlah Kalian yang Pakai Knalpot Brong

15 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.