Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

IPB, Kampus Paling Romantis se-Indonesia

Rian Andini oleh Rian Andini
8 April 2020
A A
IPB romantis

IPB, Kampus Paling Romantis se-Indonesia

Share on FacebookShare on Twitter

Dibandingkan ITB, pamor institut pertanian Bogor memanglah masih kalah jauh, apalagi di Kalimantan. Jika Anda kebetulan kuliah di IPB dan tinggal di Kalimantan, pastilah akan menyadari betapa IPB bagaikan kampus antah berantah yang tak ada di peta. Di dalam pergaulan ibu-ibu, masuk ke kampus IPB memang nggak gitu prestige untuk bisa dipamerkan.

Setiap ada pertanyaan kuliah di mana dan menjawab di Bogor, pastilah ibu-ibu di sekitar lingkungan saya akan lanjut menimpali, “Oh, di ITB ya. Hebat.” Dengan masam saya meluruskan, “Bukan Bu. ITB itu di Bandung, yang di Bogor itu IPB.”

“Loh, memangnya itu beda ya?”

Saya sampai hafal dengan kesalahan seperti ini dan menyerah untuk terus meluruskan pandangan yang bahwa ITB itu bukan di Bogor. Padahal, IPB (((meski nggak terkenal))) adalah kampus yang paling romantis. Letaknya tepat di kota hujan, di mana kamu bisa bikin puisi patah hati atau tentang cinta yang sederhana seperti Pak Sapardi. Mungkin karena alasan cuaca inilah, ada begitu banyak penulis yang lahir dari rahim kampus IPB.

Bicara soal cinta yang sederhana, mahasiswa IPB tentunya paling paham dengan hal seperti ini. Dengan praktikum dan tugas yang segudang, pdkt biasanya dilakukan dalam lingkup-lingkup yang konkret, mudah, efektif dan efisien, seperti menggantikan tugas mencangkul untuk mahasiswa Agronomi atau melakukan piket membersihkan kandang bersama untuk mahasiswa fakultas peternakan. Yak, membersihkan kandang sapi bareng gebetan saja bisa jadi momen romantis yang nggak terlupakan.

Yah, tapi nggak ada sih yang bisa mengalahkan romantisme mahasiswa jurusan Hama penyakit yang memberikan koleksi serangga hama langka atas nama cinta dan persahabatan. Hanya di IPB lah Anda akan merasa begitu bahagia ketika diberikan koleksi serangga Attacus atlas oleh gebetan.

Yang romantis bukan hanya mahasiswanya, dosen-dosennya pun begitu. Ada satu pernyataan yang pernah diucapkan dosen genetika tanaman tentang tips mencari jodoh. Ketika itu kami sedang melakukan percobaan tentang penyerbukan tanaman jagung. Jika dalam kondisi biasa, serbuk sari jagung biasanya selalu menyerbuki putik tetangganya, kali ini secara sengaja penyerbukan dilakukan dalam satu tanaman. Hasilnya adalah bulir jagung yang dihasilkan sangat buruk, tidak penuh, dan kebanyakan cacat.

Dosen yang sedang memimpin praktikum memberikan kesimpulan dengan cara yang sangat memorable. “Sama seperti jagung, kalian juga mesti mencari jodoh yang jauh, seseorang yang tidak memiliki kemiripan gen dengan diri kalian sendiri, seseorang yang benar-benar berbeda. Coba lihat Barack Obama, orang tuanya merupakan dua ras yang berbeda sehingga bisa menghasilkan benih manusia yang kuat dan berkualitas.”

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Setelah praktikum itu selesai beredar jokes seputar jodoh: nilai D untuk seseorang yang bisa punya pacar beda jurusan, C untuk yang punya pacar beda Fakultas, B untuk yang punya pacar beda kampus, dan A untuk yang punya pacar beda dunia. Dunia uka-uka dan dunia manusia. Hahaha.

IPB juga punya cara jenius untuk mengasah softskill mahasiswa barunya, yakni dengan mewajibkan mahasiswa barunya untuk tinggal di asrama selama setahun penuh. Di asrama, biasanya mahasiswa akan jadi kuat dan tangguh karena skill survival-nya sudah terasah. Mereka biasanya jadi tajam untuk melihat peluang karena terbiasa menyerobot antrian mandi pagi dan jadi kuat secara fisik karena jarak asrama ke kampus cukup untuk membuat IPB punya julukan Institut Pembesaran Betis.

Romantisme di IPB dapat dimiliki semua kaumnya, termasuk yang jomblo, pihak yang paling sering jaga kosan tiap malam Minggu. Biasanya, kaum jomblo ini hobinya memang nongkrong di kantin Sapta, dekat dengan fakultas teknik pertanian, di mana banyak komunitas lelaki ganteng nan pintar nan soleh nan jomblo. Di sinilah, mereka makan soto mi atau toge goreng serambi merajut asa pada seseorang yang bahkan tidak saling mengenal nama.

Romantisme di IPB memang murah tetapi memorable. Ia meninggalkan bekas mendalam seperti cinta pertama yang menyenangkan. Mungkin, jika wabah ini sudah berakhir, Anda bisa sesekali berkunjung ke kampus IPB saat hari Minggu sekadar untuk berjogging dan menikmati rasanya jadi pujangga pagi yang suka memuja matahari terbit. Pastikan untuk lupa membawa payung, agar romantismenya bisa bertambah dengan bermain basah-basahan di bawah hujan dadakan serambi berjoget India bersama pasangan.

BACA JUGA Sisi Manis Mahasiswa ITB yang Nggak Banyak Orang Tahu dan tulisan Rian Andini lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2020 oleh

Tags: IPBKampusMahasiswa
Rian Andini

Rian Andini

ArtikelTerkait

Calon Mahasiswa Baru Indonesia Juga Butuh Jeongwaja (Changing Majors) kayak di Korea biar Nggak Dibohongi Kampus dan Prodi

Calon Mahasiswa Baru Indonesia Juga Butuh Jeongwaja (Changing Majors) kayak di Korea biar Nggak Dibohongi Kampus dan Prodi

27 April 2024
Hal-hal Unik di Jatinangor yang Harus Diketahui Maba Unpad terminal mojok.co

Hal-hal Unik di Jatinangor yang Harus Diketahui Maba Unpad

1 September 2020
Kuliah di Sekolah Kedinasan Nggak Cocok buat Orang Gengsian karena Nggak Bisa Dibanggakan

Kuliah di Sekolah Kedinasan Nggak Cocok buat Orang Gengsian karena Nggak Bisa Dibanggakan

21 Februari 2024
jangan sampai salah menyebut kepanjangan singkatan UNS universitas sebelas maret mojok.co

Survival Kit Pertama untuk Maba UNS Agar Tak Terjerumus Kesulitan Hidup

20 Agustus 2020
Pasar Splendid Malang Tidak Hanya untuk Pecinta Hewan dan Tumbuhan, Mahasiswa yang Butuh Hiburan Coba deh ke Sana Mojok.co

Pasar Splendid Malang Tidak Hanya untuk Pecinta Hewan dan Tumbuhan, Mahasiswa yang Butuh Hiburan Coba deh ke Sana

8 November 2023
Jasa Cek Turnitin Tugas Kuliah, Bisnis Sederhana yang Untungnya Banyak

Jasa Cek Turnitin Tugas Kuliah, Bisnis Sederhana yang Untungnya Banyak

8 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.