Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Forum Diskusi Anak Jurusan Tasawuf Nggak Kalah Absurd dari Anak Filsafat

Aly Reza oleh Aly Reza
15 November 2020
A A
4 Tipe Motivator Indonesia Menyebalkan yang Biasanya Ada di Seminar Perkantoran terminal mojok.co

4 Tipe Motivator Indonesia Menyebalkan yang Biasanya Ada di Seminar Perkantoran terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kendati saya ini merupakan mahasiswa jurusan sejarah, tapi saya sering terlibat dalam forum-forum diskusi dari beberapa jurusan lain. Yang paling sering sebut saja dari jurusan Sastra Indonesia, Filsafat, dan tentu saja jurusan Tasawuf.

Kalau forumnya anak-anak dari jurusan Sastra Indonesia, ah teman-temen pasti sudah nggak asing lah. Forum mereka pasti nggak jauh-jauh dari bedah buku, baca puisi (plus kopi dan senja), kelas menulis kreatif, dan yang berhubungan sama dunia literasi lainnya.

Adapun kalau forum diskusinya anak-anak Filsafat, ini nih yang paling sering jadi bahan pergibahan. Tentu karena stereotip yang sudah kadung melekat dalam diri anak-anak filsafat, mulai dari yang katanya bahasanya terlalu abstrak sampai topiknya yang sangat-sangat absurd.

Wajar saja sih, sebab mahasiswa Filsafat ini kan memang dikenal suka mempertanyakan eksistensi Tuhan dan skeptis terhadap dogma-dogma agama. Makanya banyak yang menyebut kalau anak-anak Filsafat itu rentan banget buat jadi murtad. Yah kendati asumsi tersebut nggak sepenuhnya tepat, sih, seperti yang diungkapkan Mbak Agnes Palupi dalam tulisannya berjudul, Pengalaman Menyusup Diskusi Fakultas Filsafat, Pusing Nggak Sih?.

Tapi, jika konteksnya adalah absurd nggak absurd, kayaknya diskusinya anak-anak jurusan Tasawuf juga nggak kalah absurd (atau jangan-jangan malah lebih absurd) deh dari diskusinya anak Filsafat. Kalau dalam filsafat mungkin kita cuma mencoba menguliti satu isu dengan tumpuan akal. Nggak berat-berat amat lah itu.

Beda kasus dengan diskusinya anak jurusan Tasawuf, satu isu harus dikupas bukan hanya dengan akal, tapi juga harus melibatkan hati. Jadi, akal dan hati harus kerja secara bersamaan cuma untuk satu pembahasan. Praktik ini tentu butuh effort gede, dong.

Oke, coba kita urai sedikit-sedikit dari isu-isu mainstream saja dalam dunia tasawuf.

Tasawuf, sejak dalam terminologi saja sudah sangat absurd, og. Begini, secara sederhana, tasawuf itu adalah laku hidup asketis (prihatin) dalam rangka menyucikan diri dari hasrat-hasrat duniawi agar lebih dekat dengan Tuhan. Karena dalam tasawuf, syarat agar seseorang bisa deket sama Tuhan itu hati dan pikirannya harus bersih atau kosong dari kecenderungan materialistik.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Nah, aktualisasinya adalah dengan hidup zuhud atau menghindari jadi orang yang serba kecukupan dan uzlah atau harus mengasingkan diri dari masyarakat untuk fokus beribadah kepada Tuhan.

Pada bagian ini kita bakal ketemu sebuah paradoks. Satu sisi kita disuruh Tuhan buat jangan hanya fokus ibadah, tapi juga harus ingat sama urusan dunia. Tapi, sisi lain, Tuhan kayak ngasih gap gitu. Pokoknya kalau mau deket sama Tuhan, hati dan pikiran kita harus lepas dari aspek-aspek duniawi.

Kita nggak boleh ngejar dunia, tapi di sisi lain Tuhan juga berfirman bahwa dunia itu memang diciptakan buat manusia nikmati. Kalau mau menikmati, ya harus berjuang, harus dikejar. Ini kan kayak Tuhan sedang mempermainkan kita gitu loh, Rek. Pikiran diacak-acak, eh hati juga ikut diaduk-aduk.

Ada sih persepsi alternatif yang lebih moderat. Yang dimaksud zuhud di sini nggak harus hidup serba kekurangan dan penuh penderitaan. Boleh punya harta melimpah, asal hati dan pikiran nggak bergantung sama harta tersebut. Yang dimaksud uzlah bukan mengasingkan diri secara fisik, tapi rohani (hati) kita yang harus diasingkan dari keinginan-keinginan.

Lah, namanya manusia kan memang diciptakan dengan hasrat dan keinginan. Mangkanya Tuhan nyuruh kita kalau punya keinginan tertentu, ya ajukan saja ke Tuhan. Kita disuruh berdoa (meminta) dan Tuhan jamin bakal ngabulin. Hla tapi kok syarat buat deket sama Dia harus melepas keinginan-keinginan? Lagi-lagi pikiran dan hati kita dibikin kocar-kacir.

Terus lagi, dalam kasus ibadah. Dalam tasawuf, ibadah itu harus diniatkan murni semata-mata hanya buat Tuhan. Bukan karena mengharap feedback personal kayak pahala atau surga. Kita disuruh menjauhi maksiat itu harus murni karena taat atas perintah Tuhan, bukan karena biar nggak dapet dosa dan terhindar dari siksa neraka. Kata orang-orang tasawuf, ibadah yang masih ada pamrih-pamrihnya gitu nggak sempurna, bahkan bisa dibilang nggak sah.

Asli ini ruwet. Sebab gimana-gimana, firman Tuhan yang berisi perintah ibadah itu ya pasti diembel-embeli hadiah pahala dan surga. Gimanapun juga firman Tuhan yang berisi larangan maksiat itu mesti dibarengi sama ultimatum soal dosa dan neraka. Sebab, itu yang bisa bikin kita semangat dalam ibadah dan lebih hati-hati dalam polah tingkah. Kan susah jadinya kalau satu sisi Tuhan ngasih embel-embel gitu, tapi sisi lain malah bikin syarat berlawanan agar niat kita dinilai sempurna.

Dan adapun yang paling absurd lagi dalam diskusinya anak jurusan Tasawuf, adalah kalau sudah ngomongin tentang aneka jenis wahdat (kebersatuan antara Tuhan dengan kita). Ini sungguh jadi topik diskusi yang paling bikin kepala kliyengan terus hati jadi nggak karu-karuan.

Wahdat sendiri dalam tasawuf itu ada banyak. Yang cukup populer adalah wahdat al-wujud atau dalam terma Jawanya, manunggaling kawula lan Gusti.

Jadi, konsep ini adalah bentuk gambaran situasi ketika Tuhan menitis dalam diri manusia, baik dalam bentuk roh maupun zat. Sebab sejatinya, wujud satu-satunya hanyalah eksistensi Tuhan, eksistensi manusia hanya bagian kecil dari emanasi-Nya. Akhirnya, orang kalau sudah dalam situasi ini, eksistensinya sudah nggak ada lagi, tinggal eksistensi Tuhan yang tersisa.

Alhasil, seolah penglihatan, pendengaran, dan gerak tubuh seseorang yang dalam situasi tersebut adalah penglihatan, pendengaran, dan gerak dari Tuhan sendiri. Mangkanya nggak heran jika ada orang yang sampai bilang, “Aku adalah Tuhan, dan Tuhan adalah aku.”

Gimana, kebayang nggak? Ya begitulah beberapa topik diskusi anak jurusan Tasawuf, nggak kalah absurdnya lah sama diskusinya anak Filsafat. Kalau nggak kuat, pulang-pulang kita bisa jadi edyan.

Photo by Matheus Bertelli via Pexels.com

BACA JUGA Membedah Tagline ‘Mondok Sampek Rabi, Ngaji Sampek Mati’ Anak Pesantren dan tulisan Aly Reza lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: forumMahasiswa
Aly Reza

Aly Reza

Muchamad Aly Reza, kelahiran Rembang, Jawa Tengah. Penulis lepas. Bisa disapa di IG: aly_reza16 atau Email: [email protected]

ArtikelTerkait

Mahasiswa Semarang KKL ke Jogja Buat Apa? Banyak Tempat yang Lebih Baik dari Jogja

Mahasiswa Semarang KKL ke Jogja Buat Apa? Banyak Tempat yang Lebih Baik dari Jogja

15 Februari 2024
rekomendasi warkop untuk warga kediri fast bar skripsian di coffee shop home brewer kopi cafe kafe coffee shop mojok

Artikel Balasan: Saya Skripsian di Coffee Shop karena Ingin Lulus, Bukan Gaya-gayaan

3 Juni 2021
10 Gosip Kocak Jurusan Teknik. Yuk, Ketahui Faktanya!

10 Gosip Kocak Jurusan Teknik. Yuk, Ketahui Faktanya!

14 April 2023
Selain Niat Mahasiswa, Dosen Pembimbing Adalah Kunci Mulusnya Proses Skripsi Mojok.co

Selain Niat Mahasiswa, Dosen Pembimbing Adalah Kunci Mulusnya Proses Skripsi

10 Desember 2023
4 Pertanyaan yang Dibenci Mahasiswa Jurusan Akuntansi Mojok.co

4 Pertanyaan yang Dibenci Mahasiswa Jurusan Akuntansi

15 November 2024
Cara-cara yang Bisa Diterapkan Mahasiswa yang Kesulitan Menabung, Agak Aneh tapi Berhasil Mojok.co

5 Cara yang Bisa Diterapkan Mahasiswa yang Kesulitan Menabung, Agak Aneh tapi Berhasil

13 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.