Film Gara-Gara Warisan: Komedinya Dapet, Ceritanya Nggak
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Hiburan Film

Film Gara-Gara Warisan: Komedinya Dapet, Ceritanya Nggak

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
9 Mei 2022
0
A A
Film Gara-Gara Warisan: Komedinya Dapet, Ceritanya Nggak Terminal Mojok.co

Film Gara-Gara Warisan: Komedinya Dapet, Ceritanya Nggak (Akun Instagram Starvision)

Share on FacebookShare on Twitter

Jujur saja, dari sekian film yang mejeng di bioskop, hanya film Gara-Gara Warisan yang membuat saya tertarik. Tentu saya punya alasan mengapa saya lebih tertarik dengan film Gara-Gara Warisan.

Pertama, karena film ini disutradarai oleh Muhadkly Acho, seorang pelawak tunggal yang baru kali ini menyutradarai film layar lebar. Kedua, karena film Gara-Gara Warisan adalah film bergenre komedi, dan saya amat menyukai film komedi.

Secara konsep cerita, film Gara-Gara Warisan yang diproduseri oleh Ernest Prakasa ini mengangkat tema keluarga. Namun, sayang sekali film ini sedikit banyak meleset dari judul yang dipakai. Awalnya, saya mengira film ini akan bercerita tentang rebutan warisan sebagaimana judul dan posternya.

Akan tetapi, tebakan saya agak salah. Meski tak melebar terlalu jauh, tapi porsi soal warisan, apalagi menceritakan rebutan warisan di film ini sangat minim. Saya tak menemukan poros cerita yang membuat saya nyaman mengikuti ceritanya dari awal sampai akhir.


Pertama, karena cerita yang diangkat sangat klise. Sebuah keluarga yang runtuh karena si ibu meninggal, sementara bapaknya kawin lagi. Anak-anaknya terpisah. Anak pertama, Adam (Oka Antara) diceritakan sudah menikah dan sudah punya anak. Anak kedua, Laras (Indah Permatasari) diceritakan menjadi pengurus panti jompo swasta. Sementara anak ketiga, Dicky (Ge Pamungkas) adalah anak band, suka manggung, dan seorang pecandu narkoba yang hendak taubat.

Para pemeran di Gara-Gara Warisan (Akun Instagram Starvision)

Setiap anak punya permasalahan masing-masing. Adam yang tiap hari hanya bekerja sebagai call center sebuah bank, mempunyai istri yang hobinya belanja online melulu. Laras yang kehilangan donatur untuk panti jomponya. Dan Dicky yang masih mencoba terhindar dari narkoba demi pacarnya, Vega (Sheila Dara).

Permasalahan mulai diperlihatkan ketika si bapak yang bernama Dahlan (Yayu Unru) mulai sakit-sakitan. Di saat itu, ia yang memiliki Guest House sudah tak bisa melanjutkan usahanya. Pilihannya antara dijual ke Sanusi (Lukman Sardi) atau diwariskan ke anak-anaknya. Tentu pilihan kedua yang diambil.

Tapi untuk menuju ke situ, seperti ada yang ganjal. Dari awal diceritakan bahwa Dicky menjadi anak kesayangan Dahlan. Sebabnya apa, bakal dijelaskan di adegan-adegan lainnya. Saya berpikir, jika Dicky adalah anak kesayangan, mengapa Dahlan nggak mewariskan Guest House ke Dicky?

Dicky dan Dahlan (Akun Instagram Starvision)

Pertanyaan yang sempat menari di pikiran saya itu, tak terjawab sampai filmnya tandas. Karena alih-alih langsung mewariskan ke Dicky dan bikin saudara lainnya marah, Dahlan justru mengadakan semacam sayembara. Ketiga anaknya disuruh bergantian memimpin Guest House. Sebetulnya, sebelum Dahlan mengatakan bahwa sebagian besar pendapatan Guest House akan diberikan ke anaknya yang mau mewarisi, anak-anak Dahlan sama sekali nggak tertarik melanjutkan warisan.

Dahlan memilih mengadakan sayembara untuk anak-anaknya. Siapa yang menurut karyawan Guest House paling baik, akan menjadi pemimpin. Dan lucunya lagi, untuk itu menggunakan sistem voting. Padahal karyawan di Guest House cuma empat orang. Persis seperti audisi “Indonesian Idol”.

Karyawan guest house (Akun Instagram Starvision)

Sayangnya, jalan cerita tentang warisan nggak dipertajam lagi sama si pembuat film. Konfliknya hanya muncul tatkala pencatatan keuangan kacau ketika Guest House dipegang Dicky.

Namun, itu pun diselesaikan begitu saja. Membuat kita hanya berpikir, “Heh, kok selesai begitu saja, sih?” Anak-anak yang lainnya cuma marah-marah ke Dicky, sementara Dahlan tetap membelanya. Setelah marah-marah, kedua anaknya pergi begitu saja.

Kedua, sementara itu, konflik Laras yang nggak suka sama ibu tirinya, Astuti (Ira Wibowo) juga terkesan memaksakan diri. Pokoknya, konfliknya selesai hanya karena menonton sebuah video.

Ketiga, ironisnya lagi, meski ini adalah film layar lebar, si penulis naskah justru menciptakan masalah yang sangat sinetron-able. Dicky yang masih tergila-gila dengan narkoba, ditipu oleh calon pembeli Guest House, Sanusi, yang juga seorang bandar narkoba. Sanusi menipu Dicky agar bisa mendapatkan Guest House secara gratis.

Permasalahan itu pun selesai dengan cara yang gampangan. Sang pengedar narkoba yang menipu Dicky ditangkap polisi. Namun, mengapa polisi bisa langsung menemukan sang pelaku? Itu nggak jelas prosesnya, mirip banget sama sinetron.

Dari sekian permasalahan, film Gara-Gara Warisan ini nggak memiliki poros cerita. Ia terkesan nggak punya klimaks dan antiklimaksnya. Yup, benar, ceritanya nggak bisa dinikmati.

Sebagai penonton, sejujurnya saya nggak menikmati ceritanya. Feel sedihnya nggak sampai ke saya. Saya rasa, sutradara nggak berhasil membawa saya masuk ke suasana dalam film tersebut. Barangkali ini karena ceritanya yang sangat klise, dan saya sudah sering menonton film dengan premis serupa.

Namun, kelemahan dari segi cerita sedikit tertutup oleh komedi-komedi di dalamnya. Menurut saya, Muhadkly Acho berhasil membuat penonton terpingkal-pingkal dengan jokes-jokes yang biasa saja, tapi patah. Seperti suara “Pakeeet…” yang berulang-ulang kedengaran di rumah Adam.


Atau tingkah laku Umar (Dicky Difie) karyawan Guest House yang sangat kemayu. Atau didukung juga oleh dialog kocak para karyawan lainnya. Komedi dalam film ini, saya rasa didukung karena kebanyakan aktornya adalah seorang pelawak tunggal. Belum lagi, reputasi Muhadkly Acho yang punya sense of humor yang baik. Muhadkly Acho, jika ingatan saya tidak memberontak, pernah jadi konsultan komedi di film Imperfect besutan Ernest Prakasa.

Well, overall dari segi komedi film ini berhasil. Tapi mohon maaf, soal cerita film ini masih kacau. Namun, saya tetap penasaran pada film besutan Muhadkly Acho berikutnya. Konon ia bakal jadi sutradara lagi di film Ghost Writer 2. Will we see~

Penulis: Muhammad Arsyad
Editor: Audian Laili

BACA JUGA 5 Film Komedi Jepang Sarat Makna yang Pas Ditonton di Waktu Luang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Mei 2022 oleh

Tags: ernest prakasaFilm KomediGara-Gara WarisanMuhadkly Acho
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Mahasiswa di IAIN Pekalongan.

Artikel Lainnya

Lika-Liku Membangun Rumah yang Wajib Diketahui biar Nggak Ngenes kayak Mas Ernest terminal mojok.co

Lika-Liku Membangun Rumah yang Wajib Diketahui biar Nggak Ngenes kayak Mas Ernest

8 Agustus 2021
Komedi Bukanlah Surat Izin untuk Bisa Mengatakan Apa Saja (Bagian 2)

Komedi Bukanlah Surat Izin untuk Bisa Mengatakan Apa Saja (Bagian 2)

1 Februari 2020
Bumilangit Cinematic Universe

Livi Zheng Pantas Masuk Bumilangit Cinematic Universe

5 September 2019
strategi marketing

Menjadikan Orang Hilang Sebagai Strategi Marketing: Kreativitas yang Kebablasan

2 September 2019
Pos Selanjutnya
Pachinko: Perjuangan Bertahan Hidup Zainichi Korea di Jepang Terminal Mojok.co

Pachinko: Perjuangan Bertahan Hidup Zainichi Korea di Jepang

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Fitur Canggih pada Mobil yang Sebenarnya Nirfaedah Terminal Mojok

Fitur Canggih pada Mobil yang Nirfaedah

14 Mei 2022
Film Gara-Gara Warisan: Komedinya Dapet, Ceritanya Nggak Terminal Mojok.co

Film Gara-Gara Warisan: Komedinya Dapet, Ceritanya Nggak

9 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Ciptakan 4,6 Juta Lapangan Kerja, Kominfo Kebut Jaringan 5G
    by Yvesta Ayu on 19 Mei 2022
  • KKN di Desa Penari Hingga Elon Musk yang Ditemui Jokowi
    by Ali Ma'ruf on 18 Mei 2022
  • Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan
    by Syaeful Cahyadi on 18 Mei 2022
  • Kementerian PPPA Minta UGM Bantu Buat Aturan Turunan UU TPKS
    by Yvesta Ayu on 18 Mei 2022
  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In