Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Eksploitasi Tempat Viral Kayak Ranu Manduro Itu Buat Apa, sih?

Iqbal AR oleh Iqbal AR
5 Maret 2020
A A
Eksploitasi Tempat Viral Kayak Ranu Manduro Itu Buat Apa, sih?
Share on FacebookShare on Twitter

Akhir-akhir ini, frasa “viral” menjadi sesuatu yang sedikit menyebalkan. Alih-alih menjadi sebuah sebutan, frasa ini seakan menjadi sebuah target yang harus dicapai bagi kebanyakan orang. Tidak melulu orang, bisa juga tempat, makanan, atau hal-hal lainnya.

Kecenderungan untuk dikenal, atau menjadi orang pertama yang tahu dan pernah melakukan jadi salah satu penyebab mengapa frasa ini seakan jadi sebuah pencapaian. Tentunya, sisi negatifnya adalah rawan eksploitasi, seperti yang terjadi dengan salah satu tempat ini.

Adalah Ranu Manduro, sebuah kawasan seperti padang savana yang terletak di daerah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini mendadak ramai. Hal ini dikarenakan ada salah satu warganet yang mengunggah dan menyebarkan video bagaimana keindahan Ranu Manduro. Dalam video itu, terlihat padang rumput hijau yang cukup indah, mirip seperti padang savana di perbukitan New Zealand. Video tersebut mendapat banyak sekali reaksi takjub dari warganet lain. Namun, ada juga yang mengkhawatirkan kelangsungan tempat tersebut.

Seperti dugaan, tidak lama setelah video itu tersebar, banyak sekali orang-orang yang ingin sekali mengunjungi tempat tersebut. Orang-orang berbondong-bondong pergi ke sana, hanya untuk mencari spot foto yang mereka kira bagus, khas kebiasaan warga Indonesia. Belum genap satu pekan, kawasan yang dulunya dikenal hanya sebagai bekas tambang ini sudah ramai sekali oleh manusia-manusia yang sebenarnya tidak terlalu penting tujuannya. Mereka paling hanya melihat-lihat, foto sana foto sini, dan biasanya “nyampah”. Bahkan di beberapa video akhir-akhir ini, jalan masuk ke tempat ini saja sudah sangat macet.

Imbasnya, kawasan Ranu Manduro ini akhirnya ditutup untuk umum pada akhir Februari lalu. Bukannya tanpa alasan, kawasan ini sebenarnya cukup berbahaya, apalagi dengan jumlah kunjungan lebih dari seribu orang per hari, mengingat kawasan ini adalah kawasan tambang. Apalagi namanya Ranu, yang artinya danau. Itu kalau hujan lebat apa tidak jadi kubangan besar nantinya? Demi keamanan (dan demi mencegah eksploitasi kawasan oleh banyak orang), kawasan ini akhirnya ditutup.

Sebenarnya, maksud dari eksploitasi di atas adalah bagaimana kebiasaan orang-orang yang hanya memanfaatkan keindahan suatu tempat untuk keinginan dan kepentingan diri sendiri, tanpa ikut menjaga dan merawat tempat tersebut. Ini terjadi juga di Ranu Manduro. Dari sekian banyak orang yang datang ke sana, saya cukup yakin bahwa semuanya hanya ingin foto-foto saja buat mengisi feed Instagram mereka yang sedikit pengikutnya itu. Bahkan, foto-foto orang di sana tidak ada yang bagus sama sekali, lho. Yang ada, mereka di sana malah nyampah, dan bikin sesuatu yang tidak jelas.

Ini sudah jelas bentuk eksploitasi, memanfaatkan keindahan dan ketenaran suatu tempat, hanya untuk kepentingan pribadi. Lantas, kalian pergi dengan meninggalkan sampah setelah tempat itu tidak tenar lagi. Beruntung tempat ini segera ditutup, sebelum kelakuan orang-orang di sana semakin parah.

Sebenarnya, bagus ketika ada tempat-tempat yang punya potensi menjadi tempat wisata. Ini bisa menjadi pemasukan bagi daerah setempat. Namun, perlu juga diperhatikan bagaimana etika ketika menjadikan alam sebagai kawasan wisata. Kebersihannya dijaga, kelakuan manusianya juga dijaga, dan kalau perlu tidak hanya dijadikan kawasan foto-foto saja. Untuk kasus Ranu Manduro, sudah betul mending ditutup saja selamanya, daripada semakin banyak orang norak yang datang dan nyampah di sana.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

BACA JUGA Tentang Viral dan Pentingnya Mengambil Jarak Terhadapnya atau tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2021 oleh

Tags: MojokertoRanu Mandurotambangtempat wisataviral
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Goa Sunyaragi Cirebon, Bangunan Mirip Candi yang Bentuk dan Arsitekturnya di Luar Nalar

Goa Sunyaragi Cirebon, Bangunan Mirip Candi yang Bentuk dan Arsitekturnya di Luar Nalar

1 Februari 2024
3 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Indah, namun Memiliki Sejarah Kelam

3 Tempat Wisata di Banyuwangi yang Indah, namun Memiliki Sejarah Kelam

21 Oktober 2023
Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh Mojok.co

Kasta Tertinggi Onde-Onde Mojokerto yang Pantas Dijadikan Oleh-oleh

8 Juli 2025
larangan mudik tapi tempat wisata buka mojok

Logika Ajaib Pemerintah: Mengeluarkan Larangan Mudik, tapi Tempat Wisata Tetap Buka

26 April 2021
Cara Cerdas Berwisata di Jogja Menggunakan Transportasi Publik Mojok.co

Cara Cerdas Berwisata di Jogja Menggunakan Transportasi Publik

5 Desember 2024
4 Tempat Wisata yang Cocok untuk Konser BTS di Indonesia terminal mojok

Rekomendasi Tempat Wisata yang Cocok untuk Konser BTS di Indonesia

3 Desember 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.