Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Gadget

Di Wakatobi, Hape Mito Paling Berjaya karena Punya Fitur yang Paling Dibutuhkan

Taufik oleh Taufik
19 November 2020
A A
Clubhouse Adalah Aplikasi Penunjuk Kelas Ekonomi Masyarakat terminal mojok.co

Clubhouse Adalah Aplikasi Penunjuk Kelas Ekonomi Masyarakat terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum era android yang didominasi merek Samsung, pernah berjaya sebuah merek yang oleh sebagian orang percaya kebangkrutannya karena tidak bisa mengikuti tren sesuai perkembangan zaman. Sebut saja merek itu Nokia. Berkembang sejak zaman saya masih sangat unyu dan imut, sistem symbian milik Nokia ini menjajah hampir sebagian besar manusia di bumi.

Lalu, kehadiran Blackberry mulai menurunkan pamor Nokia. Dan pada suatu masa, tibalah suatu waktu yang tepat untuk mengubur merek dari Finlandia itu.

Bicara perihal merek dagang terutama ponsel, di negara saya yang sangat mini di Kepulauan Wakatobi sana, tidak terlalu gandrung dan ngefans banget sama satu produk. Paling tidak, sebelum sebuah merek kurang terkenal (Mito) menyerang. Kenyamanan adalah koentji. Merek boleh apa saja, asal nyaman digunakan dan sesuai dengan kondisi geografis, maka itu yang dibutuhkan semua masyarakat.

Pada era awal masuknya jaringan komunikasi untuk ponsel, sekira tahun 2005-an, ponsel yang masuk ke kampung kami juga tidak didominasi oleh satu merek bagus saja. Ya, kira-kira samalah dengan yang teman-teman saya gunakan di Jogja pada zaman itu. Merek hape macam Nokia, Motorola, dan Sony Ericsson bisa bergandengan tangan dan saling support satu sama lain. Apalagi jika melihat kenyataan bahwa yang memiliki hape dengan galery, jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Sisanya ya para pengguna hape monophonic yang salah satu keunggulannya adalah adanya senter di bagian belakang atau atas hapenya itu.

Waktu berlalu, ketika sebuah merek hape yang sangat “nasionalis” masuk ke negeri kami yang sangat terpencil: Mito!

Bagi siapa saja, generasi yang sudah akil baligh pada saat itu, siapa yang tidak mengenal satu merek ini? Sekelas hape merek Esia Hidayah tidak bisa membendungnya. Padahal ada embel-embel hidayahnya di merek satu ini.

Mito menggila di sana. Dilihat dari kepopulerannya, Mito mampu menggeser Nokia, yang di negeri lain semacam jadi ikon berkembangnya teknologi. Di Wakatobi, Mito benar-benar tidak bisa dibendung. Bahkan berkembang jargon, “Belum keren kalau belum Mito.”

Belum lagi, saat itu Master Deddy Corbuzier yang “asli” serta Master Limbad terlibat sebagai brand ambassador Mito. Lengkap, lah, semua. Untuk diketahui, saat itu kedua orang ini juga sedang naik daun di tempat saya. Jika sudah mendengar keduanya akan melakukan aksi, baik di acara The Master atau sekadar perform di acara ulang tahun stasiun televisi, orang-orang rela menunggu ingin menyaksikan keduanya perform. Yang satu membengkokan sendok, yang lain memakan paku. Ngeri dan keren menurut orang-orang kampung.

Baca Juga:

KKN di Luar Jawa Tidak Melulu ke Wakatobi dan Raja Ampat, Indonesia Itu Luas, Bolo!

Wakatobi Menawarkan Kejutan yang Menyenangkan bagi Orang Jawa

Setelah melalui pencarian cukup panjang, saya tahu beberapa fakta mengenai kepopuleran Mito di tempat saya. Bahkan sampai sekira tahun 2014 masih ada yang setia menggunakannya. Padahal, jika melihat perkembangan sejarah hape, mestinya tahun-tahun itu adalah tahunnya android melalui Samsung-nya yang merambah pasar Indonesia. Namun, lagi-lagi di kampung saya memang selalu punya cara sendiri memaknai dunia.

Ketidakmerataan perkembangan di pelosok macam kampung saya, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, listrik hanya menyala saat sore menjelang Magrib dan mati setelah Subuh, Mito sudah punya satu keunggulan dibanding pesaingnya. Mito saat itu menawarkan apa yang dibutuhkan orang-orang di kampung saya. Jika fitur standar yang ditawarkan hape lain biasanya berupa baterai yang tahan lama, yang kadang tidak sesuai iklan karena sebelum Zuhur saja baterai hapenya sudah wasalam, Mito berbeda. Mito, saat itu menawarkan baterai lebih dari satu. Dan itu yang paling dibutuhkan. Pasalnya, semua orang ingin tetap bermain hape sampai listrik menyala menjelang Magrib nanti.

Kondisi penunjang lain, tentu saja lokasi kampung saya. Di daerah dengan geografis dekat laut, suara besar adalah sebuah hasil evolusi bertahun-tahun untuk menyesuaikan dengan kondisi alam. Tidak heran jika akhirnya banyak yang mengaitkan fisiologi dan psikologi orang di dekat laut dengan kesan suara dan watak keras. Itu juga yang saya tangkap dari sedikit penelusuran saya mengenai begitu digandrunginya Mito sebagai hape pemersatu umat manusia di kampung saya. Suaranya yang menggelegar adalah salah satu alasan orang-orang menjadi sangat Mito banget.

Bahkan beberapa kali saya menemukan perlombaan saling besar-besaran suara hape hanya karena kengototan akan fitur yang dimiliki hape masing-masing. Permasalahannya, hape yang dilombakan dengan tidak wajar itu ya sama-sama hape Mito juga.

BACA JUGA Culture Shock Orang Wakatobi yang Pertama Kali Menginjak Pulau Jawa dan tulisan Taufik lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: MitoWakatobi
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

Wakatobi Kejutan yang Menyenangkan bagi Orang Jawa (Unsplash.com)

Wakatobi Menawarkan Kejutan yang Menyenangkan bagi Orang Jawa

10 Agustus 2022
4 Olahan Singkong yang Hanya Ada di Wakatobi terminal mojok.co

4 Olahan Singkong yang Hanya Ada di Wakatobi

31 Oktober 2020
Mengenang Sinetron dan Serial Awal 2000-an, Tontonan yang Jadi Tuntunan terminal mojok.co

Mengenang Sinetron dan Serial Awal 2000-an, Tontonan yang Jadi Tuntunan

11 Desember 2020
bahasa di wakatobi pelestarian lingkungan sepak bola bajo club wakatobi poasa-asa pohamba-hamba mojok

Lapangan Sepak Bola Tomia yang Buruk Adalah Berkah

18 Desember 2020
Jika Geger Gedhen dr. Tirta dan Piel YK Terjadi di Wakatobi terminal mojok.co

Jika Geger Gedhen dr. Tirta dan Piel YK Terjadi di Wakatobi

5 Februari 2021
Jika Pengamen dan Peminta-minta Ada di Perempatan Lampu Merah Wakatobi terminal mojok.co

Jika Pengamen dan Peminta-minta Ada di Perempatan Lampu Merah Wakatobi

22 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.