Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Contact Person, Tapi Kok Slow Response?

Rode Sidauruk oleh Rode Sidauruk
29 Agustus 2019
A A
contact person

contact person

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam setiap event, baik besar maupun kecil, sebagian besar akan menunjuk seorang dari anggota (panitia) untuk menjadi contact person (selanjutnya CP). Ituloh, orang yang akan menjadi penyambung lidah dari pihak eksternal ke internal, menampung serta menjawab semua rasa ‘curiga’ atau ingin tahu orang awam, ataupun orang yang harus siap-siap dimodusin sama stranger yang sebenarnya tak niat sama sekali dengan event yang diadain.

Si CP ini biasanya akan dipampang namanya beserta nomer Whatsapp atau ID LINE atau kontak lainnya yang mudah di-reach. Posisinya di sudut kanan atau kiri bawah poster—atau di mana ajalah—dengan ukuran yang tak terlalu menonjol namun lumayan catchy dan yah, lumayan krusial karena akan sangat dibutuhkan.

Banyak pihak yang akan memanfaatkan peran si CP ini untuk tanya-jawab informasi lebih lanjut, misalnya info lomba, acara kampus atau konser, seminar atau workshop, info magang atau lowongan pekerjaan, dan sebagainya.

Salah satu syarat yang seharusnya tidak boleh tidak ada pada seorang CP adalah fast response. Kalau tidak, yah siap-siap saja kehilangan target khalayaknya.

Baru-baru ini, saya melihat salah satu informasi lomba yang begitu menarik perhatian saya. Namun, saya merasa informasi yang diberikan kurang tajam dan masih dangkal, serta belum bisa sepenuhnya menjawab rasa ingin tahu saya yang tak tahu diri ini. Yah, jadilah saya kontak sang CP untuk pendalaman informasi.

Eng..Ing..Eng… Saya kurang beruntung. Saya mengontak dia kapan, dibalasnya kapan—tanpa kata maaf dan alasan terlambatnya jawaban atas ke-kepo-anku. Dan tentu saja, hal tersebut sudah sedikit mengurangi mood saya untuk lebih tahu mengenai lomba yang diberikan. Ujung-ujungnya saya cari tahu sendiri dan thank God saya dapat further information tanpa bantuan mbak CP itu.

Masih mending cuman terlambat dijawab, teman saya yang lain malah hanya menjadi korban only read tanpa ada klarifikasi apapun. Entah memang chat-nya tenggelam karena tak bisa berenang atau mereka tak membutuhkan partisipan lagi untuk acara mereka, namun agaknya hal seperti itu keterlaluan juga.

Mengandalkan seorang CP untuk mencari tahu informasi memang bukan solusi satu-satunya. Sepertinya kejadian macam ini tak terjadi sekali-dua kali dan kepada saya saja. Hayo, ngaku, siapa yang pernah di-PHP-in CP?

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jadi Alumni UI Itu Nggak Ada Beban? Sesekali Cobalah Menapak Tanah, Bebannya Ada dan Nyata!

Untuk mengurangi rasa geram kepada CP yang slow response tentu tak cukup dengan mendumel saja, bagaimanapun membaca adalah koentji. Yap, budayakan aja membaca, maka rasa kesal karena digantung oleh CP perlahan akan hilang.

Masa iya, hanya karena si CP yang lama membalas pesan kita, lalu kita akan menyerah begitu saja padahal—mana tahuu—ini adalah event atau pekerjaan yang sudah lama kita nantikan?

Ya tapi, saran saya sih untuk seseorang yang sudah ditunjuk sebagai contact person, seharusnya tahu peran dan fungsi Anda sangatlah urgen. Punya hak istimewa untuk menjadi humas kecil-kecilan jangan disia-siakan. Saya paham, kita tak 24/7 menggenggam ponsel pintar karena tentu saja kita punya hal lain untuk dikerjakan, namun menerima tanggung jawab sebagai seorang contact person setidaknya memberi pemahaman bahwa mau tidak mau, Anda harus siap dan sigap membalas semua pertanyaan secepat-cepatnya—with no long delay.

Atau, kalaupun terlambat, mengakui bahwa Anda telah keterlaluan terlambatnya dan membuka dengan kata maaf akan memberi pemahaman bagi si pencari-tahu itu.

Kalau merasa Anda terlalu dibanjiri pertanyaan dan tak sanggup merespon semua dengan maksimal, apalagi kalau acaranya cukup besar, mengapa tidak meminta seorang partner lain untuk menemani dan membantu? Dengan begitu, tidak ada pihak yanag merasa dikecewakan dan terbebani.

Kalau sudah ada lebih dari satu CP, tugas kita sebagai tukang tanya lebih baik menghubungi semua kontak yang tercantum, apalagi jika pesan kita tak kunjung mendapat kepastian jawaban.

Etika sebagai pemburu informasi mungkin sudah sering diperbincangkan, namun bagaimana dengan etika para informan? Apakah hanya si pemburu informasi yang dipojokkan dalam berbagai kondisi?

CP itu ibarat dokter yang harus siap siaga untuk melayani pasien yang sakit—rela bangun dini hari untuk operasi besar atau hanya memeriksa sakit pasien dengan level flu. Sebelas-dua belas dengan CP, kalau terlambat menjawab ‘pasien’ yang haus akan informasi, bisa-bisa pasiennya besok ‘mati’ ditambah bintang Anda berkurang satu lagi. (*)

BACA JUGA Tidak Perlu Menjatuhkan Mimpi Para Mahasiswa Pejuang 3,5 Tahun atau tulisan Rode Sidauruk lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: contact personCurhatevent organizerkeluh kesahpanitiaslow responseterlambat
Rode Sidauruk

Rode Sidauruk

ArtikelTerkait

Sobek Di Sini

Tertipu “SOBEK DI SINI” Kemasan Sachet

27 Agustus 2019
museum

Museum yang Sepi Pengunjung dan Terlupakan

12 Agustus 2019
tetangga toxic

Tetangga Masa Toxic?

18 Juli 2019
sempol

Tidak Ada Sempol Hari Ini

15 Juni 2019
Bahasan 'Ditinggal Nikah Mantan' Makin Usang dan Sudah Saatnya Ditinggalkan terminal mojok.co

Merapikan Kenangan Mantan dengan Metode Marie Kondo

28 Juni 2019
membuang makanan

Membuang Makanan itu Melukai Kemanusiaan Kita

7 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.