• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Tipe Bakul Angkringan di Mata Penikmat Nasi Kucing

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
1 Desember 2020
A A
4 Tipe Bakul Angkringan di Mata Penikmat Nasi Kucing terminal mojok.co

4 Tipe Bakul Angkringan di Mata Penikmat Nasi Kucing terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Mahasiswa dan angkringan adalah irisan tipis antara prinsip keuangan dan sisi kelaparan. Artinya, tiap nasi yang masuk ke kerongkongan, itu berpacu dengan jumlah rupiah yang keluar. Angkringan adalah oase di tengah keruhnya tanggal tua dan menyerupai sejuknya Stella rasa jeruk di tengah hiruk pikuk kembang-kempis dompet yang mendekati sekarat.

Tidak hanya sampai sana, angkringan juga menyimpan harta karun bernama para bakulnya. Nasihat, petuah, tingkah, candaan, dan perihal prinsip bernama rasa tangis, bisa ditampung dengan baik dan hormat. Para bakul angkringan juga layaknya seorang peri yang menyamar menjadi bakul nasi teri, kebaikan hatinya layak diapresiasi setinggi-tingginya menggunakan hati nurani.

Namun, para bakul ini menyimpan ribuan ciri-ciri yang luar biasa indahnya. Dari seribu banyaknya, sepengalaman saya malang melintang makan nasi kucing dan sate brutu, setidaknya ada kurang lebih empat ciri yang bisa diintegralkan secara nyata. Berikut saya rangkumkan setelah berdiskusi dengan salah satu bakul angkringan yang pernah menulis di Terminal, Mas Sengget.

Pertama, bakul angkringan pendengar yang baik. Saya pernah muntab karena hal sepele, yakni perihal kenapa Jokowi selalu melemparkan pertanyaan kepada anak-anak SD babagan ikan-ikanan. Maksud saya, kan masih banyak hewan yang harus disorot. Misalkan bisa saja menanyakan jenis-jenis hewan seperti kumbang, jangkrik, dan paus orca. Dari sekian banyak hewan kenapa melulu ikan. Anehnya, nggak ada satu pun yang menjawab ikan cethul atau wader.

Males kan mendengar curhatan nggak jelas saya? Nah, berbeda dengan bakul angkringan di dekat kampus saya, Pak Tumi. Ia dengan kemekelen selalu mendengar curhatan saya yang luar biasa nggak pentingnya. Bersama kunyahan bakwan yang karib, Pak Tumi selalu ikhlas walau pada akhirnya mengeluh juga, “Oalah ngomong apa tho, Mas, Mas!”

Kedua, bakul angkringan enerjik. Sore hari sibuk gegenen, menyalakan bara api pemberontakan di areng dengan kipasan mautnya. Agak maleman, re-stock areng, es batu, sampai nasi kucing yang mulai menipis, tapi pelanggan masih laris manis. Malem sekali sibuk closingan, ngukuti sampah yang tercecer, tegesan yang berserakan, dan ngitungin penghasilan.

Bakul dengan ciri seperti ini bukan nggak asyik diajak ngobrol, tetapi punya maksud filosofis adi luhung bernama menuntaskan hajat kehidupan di bumi. Mendapatkan upah yang berlimpah, harus setali dengan usaha yang penuh gairah. Baginya, kehidupan di bumi untuk kebahagiaan keluarga, kehidupan di akhirat ya urusan personal.

Ketiga, bakul angkringan resah gelisah. Saya pernah menjumpai bakul angkringan ini di salah satu angkringan jalan Imogiri Timur. Bakul angkringan resah gelisah ini ditandai dengan raut wajah kuyu, mata berkantung, pokoknya seperti orang kekurangan darah. Setelah di jam-jam sentimentil seperti jam satu ke atas, dia akan bercerita perihal kesusahannya di muka bumi.

Ibaratnya, jika poin pertama bakul angkringan yang mendengar curhat, bakul angkringan resah gelisah ini sebaliknya. Ia yang menghabiskan waktu bercerita, banyak hal. Mulai dari pembahasan mengenai Atlantis, surga neraka, teori bumi datar, hingga dapur rumah tangga. Sebagai pelanggan angkringan, pekewuh sih nggak, tetapi ada rasa nggak tahu mau jawab apa yang begitu tumpah ruah dari curhatan blio.

Sungguh, asyik sekali berkenalan dengan bakul angkringan tipe yang satu ini. Seakan blio memberikan kisi-kisi kehidupan di masa yang belum saya jamah. Ia berbicara secara halus bahwa kehidupan kadang nggak berjalan semulus yang kita kira. Bakul angkringan yang saya temui, sayup-sayup di sepertiga malam mengatakan, “Suatu saat bumi akan berhenti, tapi kehidupan tetap akan menari-nari dengan nasi teri yang kamu mamah tanpa henti.”

Keempat, bakul angkringan ngajak diskusi. Ini adalah evolusi kedua dari tipe yang pertama. Nggak hanya suka dicurhati dan disambati, tapi bakalan merespons dengan semangat yang nggak kalah menggebunya. Saya pernah berjumpa dengan salah satu bakul angkringan di Imogiri.

Ketika saya sedang nyacati kecepatan maksimal Lightning McQueen, eh, maksud saya Sumber Kencono, rudal darat yang maha ngosak-ngasik itu, blio mendebat bahwa bus itu bukan yang tercepat di muka bumi. Saya lupa blio mengajukan nama bus apa, tapi jawabannya nggatheli sekali, “Bus itu, konon kecepatannya lebih mak wussshhh ketimbang kinerja pemerintah mengusut kasus HAM yang pernah dijanjikan.”

Pulang dari sana, nggak ada tindakan lain selain salim dan mengucapkan puja dan puji syukur kepada kehadirat Tuhan bahwa bakul angkringan, lebih waras daripada beberapa orang yang menggunakan jas dan dasi yang begitu wangun dan elegan. Sembari salim dan uluk salam, saya berbisik dengan mesra, “Panjang umur kelas pekerja.”

BACA JUGA Kemampuan Terpendam Bakul Angkringan Adalah Jadi Pendengar yang Baik bagi Pelanggan dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 November 2020 oleh

Tags: bakul angkringanCurhat

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Kenapa Kita Bisa Menyelesaikan Masalah Orang Lain, padahal Masalah Sendiri Saja Nggak Kelar-kelar?

Kenapa Kita Bisa Menyelesaikan Masalah Orang Lain, padahal Masalah Sendiri Saja Nggak Kelar-kelar?

29 Agustus 2022
Solomon’s Paradox solomon's paradox mojok

Solomon’s Paradox : Alasan Kita Berpikir Lebih Jernih dan Bijak tentang Masalah Orang Lain daripada Masalah Sendiri

19 Juni 2021
Beberapa Opsi Kalimat Anti Toxic Positivity Pengganti “Yok Bisa Yok” terminal mojok.co

Beberapa Opsi Kalimat Anti Toxic Positivity Pengganti “Yok Bisa Yok”

20 Januari 2021
Gerobak Angkringan Harusnya Jadi Ruang Aman untuk Perempuan yang Jajan dan Nongkrong terminal mojok.co

Gerobak Angkringan Harusnya Jadi Ruang Aman untuk Perempuan yang Jajan dan Nongkrong

12 Desember 2020
5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner terminal mojok.co

5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner

10 Desember 2020
Kemampuan Terpendam Bakul Angkringan Adalah Jadi Pendengar yang Baik bagi Pelanggan terminal mojok.co

Kemampuan Terpendam Bakul Angkringan Adalah Jadi Pendengar yang Baik bagi Pelanggan

30 November 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
3 Strategi Bermain Tebak-tebakan agar Kamu Dianggap Jago terminal mojok.co

3 Strategi Bermain Tebak-tebakan agar Kamu Dianggap Jago

4 Alat yang Sering Dipakai sebagai Penghitung Zikir Fida' pada Tahlilan

Tipe-tipe Orang yang Hadir dalam Tahlilan

Gendar Pecel, Kuliner Khas Tanah Jawa yang Makin Langka terminal mojok.co

Gendar Pecel, Kuliner Khas Tanah Jawa yang Makin Langka



Terpopuler Sepekan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa
Pendidikan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

oleh Elyatul Muawanah
20 Maret 2023

Sebagus-bagusnya tempat kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, pasti tetap ada kekurangannya.

Baca selengkapnya
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023
5 Keunikan Purbalingga yang Tidak Dimiliki Daerah Lain (Unsplash.com)

Keluh Kesah Menjadi Warga Kabupaten Purbalingga

22 Maret 2023
All New Livina, Kembaran Xpander yang Nggak Mirip-Mirip Amat

All New Livina, Kembaran Xpander yang Nggak Mirip-Mirip Amat

23 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!