• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Emak-Emak Pencinta Drakor VS Emak-Emak Anti Drakor

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
28 Agustus 2019
A A
anti drakor

anti drakor

Share on FacebookShare on Twitter

Zaman yang terus berkembang membuat banyak hal ikut berubah, tidak terkecuali hal-hal yang menjadi penyebab mom war alias bahan perdebatan emak-emak. Dulunya, emak-emak tuh kalau gelut palingan yang jadi bahan gelutnya seputar ASI vs sufor, caesar vs lahiran normal, full mom vs working mom, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pola asuh anak.

Akan tetapi, yang terjadi sekarang, bahan gelutnya emak-emak sudah semakin kekinian. Hal yang diributkan sudah merambah pada dunia per-drakor-an. Yap, drakor sebagai singkatan dari drama Korea.

Seperti yang kita ketahui bersama, semakin ke sini, trend demam Korea semakin menjadi-jadi. Serangan girlband, boyband, dan drama Korea yang melambungkan nama-nama pesohor dari negeri ginseng tersebut membuat anak-anak sampai emak-emak jadi kejang-kejang. Namanya juga sudah demam tinggi kan yah, makanya sampai kejang-kejang.

Jika di beberapa kesempatan kita sering melihat anak-anak atau remaja pencinta hal-hal berbau Korea yang gelut sama mereka yang anti bau Korea, maka di linimasa Facebook saya yang sedang hot-hotnya terjadi adalah emak-emak pencinta drakor yang gelut sama emak-emak anti drakor.

Emak-emak anti drakor—dan semua hiburan dari Korea—menganggap bahwa nonton drakor itu perbuatan yang sia-sia. Tidak ada gunanya. Buang-buang waktu saja. Soalnya seringkali karena ngedrakor malah jadi lupa mengurus rumah, suami, dan anak. Daripada ngedrakor ya mending mengerjakan pekerjaan rumah. Masak, mencuci, mencuci piring, menyetrika, pokoknya nggak ada waktu buat drakoran. Titik!

Apalagi drama Korea itu katanya ceritanya cuma gitu-gitu doang, cerita cinta menye-menye atau cerita kehidupan yang penuh drama. Daripada ngedrakor, mending meresapi drama hidup sendiri yang ceritanya tentu tidak kalah dramatis dari drama Korea. Hmm

Melihat unggahan beraroma gelut dari emak-emak pencinta drakor dan anti drakor, saya sampai takjub sendiri. Emak-emak sungguh sudah sangat maju dalam banyak hal, termasuk bahan gelut. haha. Bosan juga kali yah gelut karena hal yang itu lagi itu lagi. basi tauk~

Lalu, sebagai perempuan yang juga sudah menjadi emak-emak, bagaimana tanggapan saya tentang per-gelut-an mereka? Sebentar, izinkan saya tarik napas dulu, baca unggahan dan komentar gelut mereka lumayan bikin sesak napas soalnya, hahahah.

Oke sekarang saya siap. Jadi begini, saya sendiri sebenarnya bukan pencinta drakor, girlband, atau pun boyband Korea. Girlband dan boyband yang saya tahu cuma ada beberapa nama—nama girlband dan boyband-nya, bukan nama setiap personilnya—drakor pun begitu, saya bukan pencinta drakor. Saya cuma pernah nonton beberapa judul, itu pun sudah sangat lama sekali, terakhir saya nonton drakor sekitar tahun 2011 atau 2012—kalau tidak salah.

Meskipun saya bukan pencinta drakor, tapi saya tetap tidak setuju kalau hobi ngedrakor dianggap sebagai sesuatu yang buang-buang waktu atau tidak ada gunanya. Anggapan bahwa emak-emak itu tugasnya hanya mengurus rumah, anak, dan suami jelas saja adalah sesuatu yang keliru—menurut saya. Bagaimanapun, yang namanya emak-emak itu juga manusia. Namanya manusia kan juga butuh istirahat dan hiburan. Adapun hiburan apa yang dipilih, terserah mereka dong. Lha wong anak dan suaminya oke-oke saja, kok yah malah situ yang heboh sendiri?

Menganggap apa yang dipilih sebagai sesuatu yang jauh lebih baik dibanding pilihan orang lain sering kali memang membuat bakat-bakat julid yang selama ini terpendam, akhirnya jadi begitu gampang diluapkan. Padahal, bukan tidak mungkin emak-emak yang selalu ngedrakor itu manajemen waktunya lebih oke daripada situ-situ yang nyinyir. Mereka ngedrakor setelah semua urusan rumah tangga kelar. Makanan siap, rumah rapi, anak dan suami aman terkendali, baru deh ngedrakor.

Satu lagi, meskipun saya tidak begitu banyak menonton drakor, tapi sependek pengetahuan saya, drama Korea itu bukan cuma cerita cinta-cintaan yang menye-menye doang. Saya pernah menonton drakor yang judulnya Jewell In The Palace, drakor ini temanya tentang sejarah dan budaya Korea zaman Dinasti Joseon. Nonton drakor Jewell In The Palace tuh lumayan nambah pengetahuan tentang kehidupan kerajaan di Korea. Ada info tentang masakan Korea, obat-obatan ala kerajaan Korea, kisah perjuangan tokoh utamanya yang adalah tabib atau dokter kerajaan wanita pertama di Korea juga sangat inspiratif. Nah, jadi kalau ada yang bilang drakor itu cerita cinta menye-menye doang, sepertinya dia kurang informasi saja sih sebenarnya.

Eh, tapi kadang ada emak-emak anti drakor—yang kurang informasi tentang dunia drakor—pas dikasih tahu, dikiranya malah kita mau “ngeracunin” buat ngedrakor, padahal kan kita cuma mau memberi tahu apa yang sebenarnya. Perkara dia mau ikutan suka ngedrakor atau tidak, ya terserah. Tidak ada paksaan kok.

Jadi, buat emak-emak yang anti-drakor, tidak suka ngedrakor itu hak kalian, bebas lah mau suka atau tidak suka—sama hal apa pun. Sebagai manusia, perbedaan selera itu wajar, yang tidak wajar itu kalau nyinyirin selera orang lain. Orang lain bisa menerima selera situ, kok situ yang sensi sama selera orang lain? Kalau nggak disenggol tuh harusnya jangan nyenggol orang lain lah.

Bagaimanapun, merawat kedamaian itu lebih asyik loh daripada memupuk keributan. Hidup itu lebih seru untuk banyak-banyakin teman daripada banyak-banyakin nyinyir.

Buat emak-emak pencinta drakor, kalau ada yang nyinyir mending ditanggapi dengan guyonan aja lah yhaaa. Jangan mau terpancing untuk ikutan gelut. Daripada buang-buang waktu untuk gelut, mending maraton ngedrakor. Betul tidak? hehe (*)

BACA JUGA Terima Kasih Untuk Drama Korea atau tulisan Utamy Ningsih lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: Curhatdrama koreaEmak-Emakgosip tetanggakpopnyinyiranSinetron

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Facebook Adalah Seburuk-buruknya Tempat Curhat Soal Kulit dan Minta Rekomendasi Skincare

Facebook Adalah Seburuk-buruknya Tempat Curhat Soal Kulit dan Minta Rekomendasi Skincare

29 Maret 2023
Villain Bunuh Diri Jadi Ending Drama Korea Paling Menyebalkan Bagi Penggemar Drakor

Villain Bunuh Diri Jadi Ending Drama Korea Paling Menyebalkan bagi Penggemar Drakor

17 Maret 2023
6 Faktor Penting yang Membuat Drama Korea Mencapai Popularitas

5 Rekomendasi Drama Korea Netflix di Bulan Maret 2023

5 Maret 2023
SCTV Mending Menayangkan Kembali Hell's Kitchen Indonesia ketimbang Sinetron

SCTV Mending Menayangkan Kembali Hell’s Kitchen Indonesia ketimbang Sinetron

16 Februari 2023
6 Faktor Penting yang Membuat Drama Korea Mencapai Popularitas

4 Ciri Drama Korea yang Bagus dan Wajib Ditonton

15 Februari 2023
Crash Course in Romance, Drama Korea yang Menjawab Alasan Mengapa Orang Suka Matematika

Crash Course in Romance, Drama Korea yang Menjawab Kenapa Orang Suka Matematika

2 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
pascasarjana

Apa Iya, Pendidikan Pascasarjana Itu Pelarian Saja?

bemo

Mengenang Salah Satu Transportasi Jadul: Bemo

unicorn

Nikmat dan Ancaman Hidup di Era Unicorn



Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor
Nusantara

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

oleh Aulia Syafitri
30 Maret 2023

Tinggal di Dramaga ternyata penuh drama.

Baca selengkapnya
Madura Tidak Butuh Jalan Tol

Madura Tidak Butuh Jalan Tol

30 Maret 2023
Derita Tinggal di Kecamatan Tegalrejo Jogja

Derita Tinggal di Kecamatan Tegalrejo Jogja

31 Maret 2023
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!