• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Drama di Balik “Lanang Menang Milih, Wadon Menang Nolak”

Sayyidatul Afiyah oleh Sayyidatul Afiyah
15 Agustus 2019
A A
wadon menang nolak

wadon menang nolak

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari yang lalu, teman saya bercerita bahwa ia akan dijodohkan dengan anak salah satu teman sang ayah. Sontak saja ia tak setuju, bukan karena ia telah memiliki kekasih hati, melainkan perjodohan baginya tak lagi relevan di zaman milenial sekarang. Namun apa mau dikata, orang tuanya berharap banyak dengan perjodohan ini, alasannya cukup klasik karena calon yang dipilihkan ideal untuk dijadikan pasangan.

Dalam memilih pasangan sehidup tak semati until jannah, kita mengenal istilah bibit, bebet, bobot. Hal ini penting dilakukan karena menyangkut masa depan seseorang, jika tak selektif akan berakhir membeli kucing dalam karung. Dalam kasus teman saya tersebut, memang tak ada masalah dalam hal bibit, bebet, bobot. Bagi teman saya, banyak hal yang harus dipertimbangkan saat berniat untuk menikah, bukan hanya kriteria pasangan, akan tetapi rasa klik di hati. Jika tak ada rasa percuma, tak akan ada pernikahan yang bahagia, pernikahan hanya dianggap formalitas belaka.

“Jika nggak sreg ya ditolak saja, gampang kan, lanang menang milih wadon menang nolak,” ungkap saya waktu itu. Teman saya hanya diam tak menanggapi. Saya berpikir petuah Jawa yang tetap eksis tak lekang oleh waktu bukan seperti cintamu tersebut terkesan begitu adil, pihak laki-laki berhak memilih wanita yang ia suka dan wanita berhak menolak laki-laki yang tak sesuai harapannya, sebuah win-win solution. Tapi nyatanya tak semudah itu, Ferguso.

Dalam budaya Jawa, wanita diidentikkan penurut (sendiko dawuh) tak memungkiri dalam perihal jodoh sekalipun. Kalau nolak itu saru, gak elok, jangan pilih-pilih, milih tebu oleh boleng. Ibu saya pun mengatakan kalau wanita menolak harga diri wanita akan jatuh, lebih baik ditolak dari pada menolak. Buset dah, ditolak itu sakit lho, Bu, sakitnya tuh di sini.

“Wadon menang lan kuasa nolak tapi nek nolak jare pilih-pilih, pasang kriteria tinggi, nek ati ora sreg mosok kudu dipeksa, sing nglakoni ya sapa?” curhat teman saya di lain waktu. Saya maklum ia mengucapkan kalimat seperti itu. Desakan orang tua semakin gencar ia dapatkan, hingga pada akhirnya ia memilih untuk pasrah, menerima apapun keputusannya nanti, jika lanjut ia akan berusaha membuka hati untuk menerima, syukur-syukur kalau nggak jadi.

Di saat masih dalam mode bingung tersebut, terjadi hal yang tak pernah ia diduga. Salah satu teman lelakinya datang berniat untuk melamar. Nah loh, bijimana? Bertambah kacau pikirannya, masalah satu belum usai datang lagi masalah baru. Sabar ya, Jum. Wk wk wk.

Saya sebagai temannya tak bisa berbuat banyak, hanya berusaha menguatkan. Jika saya berada di posisinya, mungkin saya juga seperti itu. Bingung harus berbuat apa. Saya hanya bisa berdoa semoga masalahnya lekas selesai karena sampai saat ini saya tidak tahu atau lebih tepatnya tidak berani bertanya bagaimana kelanjutan cerita hidupnya yang mbulet itu.

Berbicara soal perjodohan, wanita boleh nggak sih menolak perjodohan? Menurut pandangan saya sebagai anak zaman now, wanita berhak menolak perjodohan (menolaknya secara halus lho ya). Lho, bukannya saru jika menolak? Ya nggak saru dong, bukankah setiap orang berhak menentukan kebahagiaannya dengan cara masing-masing? Kalau dengan perjodohan dia merasa kebebasan dalam memilih pasangan terampas, masa nggak boleh menolak? Ini namanya pelanggaran HAM.

Tapi kalau nolak kesannya kan pilih-pilih, pasang kriteria tinggi? Beli baju aja harus milih kok, masa mencari pasangan nggak pilih-pilih asal main comot aja. Namanya manusia pasti ingin mendapatkan yang terbaik, jadi wajar pasang kriteria tinggi. Jangankan pasangan, lha wong nulis di Mojok saja ada kriterianya, kalau gak masuk kriteria, ya maaf harus dihempas.

Sebetulnya fenomena wanita menolak perjodohan tidak hanya terjadi zaman sekarang ini saja atau pada zaman Siti Nurbaya tetapi pada masa Rasulullah SAW. pun pernah ada. Terkisah pada zaman itu, seorang wanita mengadu kepada Rasul tentang ketidaksetujuannya atas perjodohan dirinya yang dilakukan oleh sang ayah. Lantas apa jawaban Rasul? Dengan bijak Rasul mengembalikan jawaban kepada si wanita, keputusan ada di tangan wanita tersebut antara melanjutkan atau menolaknya. Ini menunjukkan seorang anak juga berhak atas dirinya.

Penolakan bukan sebuah aib bagi keluarga bahkan bukan sebuah kedurhakaan anak kepada orang tua. Meski orang tua memiliki kewajiban atas sang anak apalagi anak perempuan. Di mana sang ayah memiliki kewajiban mencarikan jodoh untuk putrinya, tak berarti orang tua berhak mengesampingkan kemerdekaan sang anak dengan memilihkan calon suami baginya. Karena bagaimanapun yang akan menjalani pernikahan tersebut adalah sang anak bukan orang tuanya. Selain cinta tak harus dipaksakan, yang terpenting dari itu semua adalah lanang menang milih, wadon menang nolak. Titik. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: CurhatDramamemilih pasanganperjodohanPernikahansiti nurbaya

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Sayyidatul Afiyah

Sayyidatul Afiyah

ArtikelTerkait

Facebook Adalah Seburuk-buruknya Tempat Curhat Soal Kulit dan Minta Rekomendasi Skincare

Facebook Adalah Seburuk-buruknya Tempat Curhat Soal Kulit dan Minta Rekomendasi Skincare

29 Maret 2023
5 Rekomendasi Drama Cina Bergenre Romance

5 Rekomendasi Drama Cina Bergenre Romance

26 Maret 2023
Drama Akhirnya Berakhir, Ferdy Sambo Divonis Mati!

Drama Akhirnya Berakhir, Ferdy Sambo Divonis Mati!

13 Februari 2023
Batal Nikah Gara-gara Perabotan

Pilunya Batal Nikah Gara-gara Perabotan

8 Februari 2023
Nikah Gratis di KUA: Sebuah Tren yang Layak Dinormalisasi dan Dirayakan

Nikah Gratis di KUA: Sebuah Tren yang Layak Dinormalisasi dan Dirayakan

2 Februari 2023
Song Joong Ki Umumkan Pernikahan, Netizen Mending Nggak Usah Ikut Campur deh Terminal Mojok

Song Joong Ki Umumkan Pernikahan, Netizen Mending Nggak Usah Ikut Campur deh

1 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
giveaway

Melihat Kegigihan Para Pejuang Giveaway 17 Agustus, Gigihnya Sampai Titik Kuota Penghabisan

air bersih

Kita yang Sedang Menghadapi Krisis Lingkungan dan Air Bersih

Penyambutan Tokoh Ormas Boleh, Konser Musik Harusnya Juga Boleh, dong? terminal mojok.co

Dangdut Koplo di Kalangan Pemuda: Sempat Dianggap Norak, Sekarang Malah Semarak



Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor
Nusantara

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

oleh Aulia Syahfitri
30 Maret 2023

Tinggal di Dramaga ternyata penuh drama.

Baca selengkapnya
Derita Tinggal di Kecamatan Tegalrejo Jogja

Derita Tinggal di Kecamatan Tegalrejo Jogja

31 Maret 2023
Madura Tidak Butuh Jalan Tol

Madura Tidak Butuh Jalan Tol

30 Maret 2023
Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Lagunya Gitu-gitu Aja

Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Lagunya Gitu-gitu Aja

1 April 2023
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!