Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Yang Posting “Cewek/Cowok Idaman Itu yang….” Maunya Apa Sih?

Sari Rumapea oleh Sari Rumapea
10 September 2019
A A
cewek/cowok idaman

cewek/cowok idaman

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini, kalimat “cewek/cowok idaman itu yang…” dengan tagar diikuti tagar #fixidamanbanget berseliweran di beranda. Biasanya, postingannya kayak gini “cewek idaman itu yang [masukan berbagai kriteria seperti: bisa masak, cantiknya natural, bisa diajak hidup susah, bisa nakar air beras pake jari lah, dst dst]”, dan “cowok cakep itu yang [masukan kriteria seperti: jago olahraga, rajin ibadah, punya motor beat dst dst].

Postingan semacam itu biasanya akan menuai komentar pedas dari gender yang disebutkan, semacam: “Biasanya orang-orang yang post kayak gini mukanya jelek, kalo ga jelek, miskin”, “Ngaca dong, lo bisa ngasih seberapa banyak ke cewek lo buat perawatan ini itu? Ngasihnya sedikit, nuntutnya banyak,”,“Situ nyari calon istri apa babysitter?” atau “Dih, caper,” juga jangan lupakan komentar sejenis “Masak enggak bisa, ngurus rumah enggak mau, giliran uang mintanya banyak,” dst dst dst hingga datanglah para penyelamat dari gender yang berseberangan.

“Kalo istriku nanti enggak bisa masak, ngapain dibikin repot, sekarang udah tahun 2019 vroh, makanan bisa dipesan online, rumah makan juga banyak yang buka, pagi-sore, siang-malam. Rumah juga bakal kami beresin bareng-bareng. Aku yang nyuci, dia yang nyetrika, atau kalau ribet, ya laundry aja. Kita nonton tivi sambil makan pisang goreng.” Lalu penyelamat lainnya, “Suamiku nanti, enggak harus kaya raya waktu nikah sama aku, kita bisa berjuang bareng-bareng dari bawah. Nanti kalau udah di atas, kita ongkang-ongkang kaki sambil dadah-dadah.”

Sebetulnya, saking seringnya narasi cewek/cowok idaman semacam itu dibahas, membuat bosan juga lama-lama. Terkadang saya berpikir, “Orang-orang yang posting cewek/cowok idaman ini, apa memang punya kegemaran memancing (keributan), iseng-iseng ngebacot saja, atau memang punya kriteria seperti yang mereka sebutkan itu? Maksud saya, apa tidak takut gitu lho melihat sudah banyak korban yang berjatuhan, kok masih saja coba-coba. Selain isu SARA, isu gender ini juga sepertinya isu yang cukup sensitif juga, yang harus diperlakukan dengan hati-hati.

Kesalahan terbesar dari para pengangkat isu itu menurut saya salah satunya adalah: generalisir. Mereka senang sekali menggunakan kata “cewek idaman” atau “cowok idaman” tanpa menambahkan kata saya/aku/gue di belakangnya.

Sebenarnya sih ya nggak ada masalah bikin postingan kriteria cewek/cowok idaman-idaman itu, yang bikin itu jadi masalah adalah, idaman siapa yang dia maksud? Seolah-olah kriteria yang dia sebutkan adalah kriteria idaman semua cewek atau cowok di Indonesia. Gender yang dia sebutkan merasa tersinggung, gender yang sama dengan dia juga tersinggung, “Lho, saya cewek/cowok tapi idaman saya bukan yang seperti itu kok kamu mengatasnamakan saya?”

Namun terlepas dari generalisir yang mereka lakukan, di sisi lain ada gunanya juga postingan seperti itu. Saya jadi mendapat insight-insight baru sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan diri saya pribadi. Misalnya, saya jadi terdorong juga untuk belajar masak dengan lebih rajin (ternyata beberapa pria memang senang kalau menikmati masakan dari pasangannya sendiri daripada masakan pasangan orang lain).

Seringkali saya membaca narasi seperti, “Anak perempuan itu sudah dijaga baik-baik oleh orangtuanya, disekolahkan tinggi-tinggi, masa cuma untuk diajak hidup susah saja?” Namun saya terpikir juga, “Lalu bagaimana dengan anak laki-laki yang jadi suami saya nanti? Mereka juga dirawat dengan baik oleh orang tua, diberi makanan sehat dan bergizi oleh ibunya, setelah tinggal dengan saya, tentu dia juga harus tetap makan makanan yang sehat, kalau saya yang masak, mungkin bisa lebih hemat dan sisa uangnya bisa buat beli skincare.”

Baca Juga:

Akun Affiliate yang Jualan Numpang Tragedi Itu Biadab, dan Semoga Nggak Laku!

Quora Media Sosial Paling Nggak Toxic yang Pernah Saya Coba, Bikin Betah

Beberapa pria mungkin bisa mendapat wawasan baru juga, bahwa harga skincare tidak semurah yang mereka bayangkan. Bahwa memang ada sebagian wanita yang sudah cantik sejak orok, namun beberapa lainnya mungkin membutuhkan usaha yang lebih ekstra untuk mendapatkan tingkat kekinclongan yang diharapkan. Beberapa pria itu mungkin bisa bekerja dengan lebih giat, setelah tau apa yang dibutuhkan oleh pasangannya.

Oh, meskipun bisa jadi dibalas dengan narasi “Gue gak butuh cowok buat beliin, karna gue bisa beli pake duit gue sendiri…” Ya, menurut saya pribadi, setiap orang punya kisah cinta dan keunikannya masing-masing, tidak bisa disamakan. Memang harus belajar juga untuk menghargai pilihan orang lain, bukan menuntut dia jadi seperti maunya kita. Ketika kita punya standar tertentu, kita cari siapa yang memenuhi standar tersebut, dan bukan menuntut seseorang berubah supaya sesuai dengan standar kita, karena kita akan capek sendiri.(*)

BACA JUGA Cowok dan Cewek Sama-sama Bisa Brengsek atau tulisan Sari Rumapea lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 September 2019 oleh

Tags: pacar idamanPacaranSosial MediaTwitter
Sari Rumapea

Sari Rumapea

ArtikelTerkait

mahasiswa idealis

Mahasiswa Idealis Tanpa Romansa adalah Ambyar

2 Oktober 2019
4 Tempat Pacaran di Jogja yang Seharusnya Dihindari

4 Tempat Pacaran di Jogja yang Harus Dihindari

5 November 2020
Penyalahgunaan Beasiswa KIP-K oleh Koket Girl Viral di Media Sosial. Apa sih Koket Girl Itu?

Penyalahgunaan Beasiswa KIP-K oleh Koket Girl Viral di Media Sosial. Apa sih Koket Girl Itu?

2 Mei 2024
3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa Mojok.co

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

18 Februari 2025
Takut Kepencet Like Twitter Ada 5 Cara Mengatasinya Terminal Mojok

Takut Kepencet Like Twitter? Ada 5 Cara Mengatasinya

12 Januari 2021
beda prinsip

Beda Prinsip Juga Masalah Berat Selain Beda Agama

14 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.