Berbicara tentang fast food kayaknya kurang lengkap kalau nggak masukin Burger Bangor sebagai raja di antara makanan cepat saji lainnya. Gimana nggak, rasanya yang enak dan menggugah selera pantas masuk dalam list makanan yang patut dicoba sebelum mati, bersanding dengan Ayam Oti.
Cerita cinta pada pandangan pertama saya dengan Burger Bangor berawal ketika kawan saya membranding Burger Bangor sebagai salah satu makanan yang cukup enak. Saya, sebagai orang yang jarang jajan, hanya mengiyakan saja penuturan dia. Diulang berkali-kali, hingga akhirnya karena saking penasarannya saya putuskan untuk pergi mencicipi makanan yang sangat amat direkomendasikan kawan saya.
Sejak saat itu, hati saya kepincut sama makanan satu ini.
Kalau dijabarkan, ada seribu satu alasan kenapa saya bisa suka sama makanan yang satu ini. Tapi daripada kepanjangan, saya sampaikan beberapa aja, ya.
Daftar Isi
Alasan Burger Bangor begitu nikmat
Pertama, rotinya yang lembut nggak bikin gigi sakit. Pasti di antara kalian pernah beli burger tapi rotinya keras, alot, atau malah nggak nyaman di lidah. Nah, Burger Bangor ini memiliki roti yang luar biasa nikmatnya. Bahkan kalau saya disuruh makan rotinya aja, gas-gas aja lah.
Kedua, dagingnya yang lembut dan lumer bikin mulut nggak bisa berhenti ngunyah. Digadang-gadang menggunakan daging sapi Australia, patty yang disajikan Burger Bangor empuk dan gampang dikunyah. Masih bisa dikonsumsi dengan nyaman–sepertinya–oleh kakek-nenek yang punya masalah gigi.
Ketiga, sausnya yang lezat memanjakan lidah kita. Nggak seperti merek dagang sebelah yang kalau ngasih saus pelitnya minta ampun, saus dari Burger Bangor ini nggak seiprit dan juga enak. Paduan antara manis, asin, dan pedasnya cocok di lidah saya. Boleh jadi, sausnya ini menjadi saus terenak yang pernah saya konsumsi selama hidup ini.
Kayaknya agak sulit deh bosen sama burger yang satu ini. Gimana nggak, pilihan menu burgernya aja seabrek. Daging sapi ada, daging ayam ada, bahkan kalau suka ikan juga ada.
Untuk pilihan daging sapi, kita bisa memilih beberapa ukuran yang berbeda. Versi Jelata paling kecil (tapi sepertinya sudah nggak dijual lagi), Juragan untuk single beef patty, Ningrat isinya dua patty, dan yang paling besar Sultan dengan triple patty yang susah makannya tapi bikin kenyang.
Kita juga bisa pilih mau pakai tambahan keju atau nggak. Sedangkan untuk yang menu ayam dan ikan hanya satu pilihan ukuran saja tapi bisa ditambah keju bagi yang suka.
Satu yang paling saya suka yaitu menu BBQ Smoked Beef. Menu ini menyajikan dua daging dengan pengolahan yang berbeda, yaitu dalam bentuk patty dan smoked beef. Sangat direkomendasikan, terutama yang suka daging-dagingan. Plus, mulut nggak bakal bosen deh karena perpaduan saus dan dagingnya sangat pas.
Tapi semisal udah bosen sama burger, kalian nggak usah risau, masih ada menu lain yang bisa dicicipi. Mulai dari hotdog, nachos, nugget, hingga kentang-kentangan juga ada.
Banyak paketnya, terjangkau harganya
Berbicara soal harga, saya rasa Burger Bangor masih aman untuk kantong mahasiswa. Harganya nggak mahal-mahal amat, tapi soal rasa nggak murahan. Kalau mau lebih hemat, bisa pilih paketan aja. Pas untuk konsumsi rame-rame bareng teman atau keluarga.
Didirikan sejak 2019 oleh sosok terkenal Denny Sumargo dan rekannya Anli Maleaki Butar, Burger Bangor kini telah memiliki ratusan outlet yang tersebar seantero negeri. Maklum aja, toh sekali makan Burger Bangor bisa bikin kita ketagihan, macam konsumsi narkoba aja, hihihi.
Penulis: Raihan Atha Naufal Wardhana
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Fakta Burger Monalisa Jogja, Kuliner Legendaris yang Nggak Mau Buka Franchise